03

288 12 3
                                    

Hari ini adalah hari terakhir dalam rangkaian acara MOS SMA Bhakti Nusantara. Untuk hari ini, semua calon siswa-siswi baru SMA Bhakti Nusantara diwajibkan untuk menginap di sekolah karena malam ini adalah malam inagurasi. Setelah mempersiapan segala keperluan yang akan dibawa, Rein berangkat ke sekolah diantar ayahnya. Kali ini ia tidak berangkat bersama Abi untuk naik angkot karena bawaan mereka lumayan banyak. Dan Rein pastikan kali ini Ia tak akan lupa lagi membawa seluruh barang-barangnya.

****

SMA Bhakti Nusantara

Seluruh peserta MOS kini tengah berbaris rapi di lapangan sekolah. Kemudian, terdengar pengumuman keras dari tengah lapangan

"Bagi seluruh peserta MOS, segera menuju ke kelas masing-masing. Di depan kalian sudah ada kakak-kakak OSIS yang akan mengantar kalian menuju kelas. Setelah sampai kelas, harap meja dan kursi dirapikan karena akan digunakan untuk kalian menginap malam ini. Sekian."

Setelah itu, para peserta MOS segera berjalan mengikuti kakak OSIS di depan mereka. Tak terkecuali Rein. Mereka mulai membersihkan kelas dan menata tempat untuk tidur. Setelah ini, ada sejumlah acara lagi yang harus mereka jalani.

****

Kini, hari sudah mulai larut. Meski lelah, masih ada satu acara lagi yang harus dijalani dalam malam inagurasi ini yaitu Pensi atau pentas seni. Semua peserta MOS tengah berkumpul di suatu aula besar dengan panggung yang telah ditata apik. Dalam pensi kelas kali ini, entah kenapa Rein malah kebagian tugas menyanyi bersama salah satu temannya yang bisa main gitar. Memang, menyanyi sudah menjadi bagian dari Diandra Reinata. Dari kecil, Ia sudah berhasil menjuarai beberapa kompetisi menyanyi.

Dua orang berseragam OSIS kini tengah menaiki panggung dan memegang microphone. Mereka berdua merupakan pembawa acara pensi malam ini.

"Baiklah, sebelum kita mulai acara pentas seni pada malam hari ini, marilah kita buka acara kita dengan penampilan persembahan dari OSIS SMA Bhakti Nusantara..!" Pembawa acara tersebut berujar dengan semangat.

Tak lama kemudian, dari samping panggung muncul seseorang laki-laki dengan kemeja flanel merah-hitam dengan setelan jeans tengah membawa sebuah gitar. Seluruh penonton langsung bertepuk tangan dengan meriah, apa lagi para kaum hawa. Banyak yang meneriaki nama laki-laki tadi.

"Kak Galaaangg...!!!"

Yap, penampilan Galang kali ini jauh berbeda dengan penampilannya saat berseragam OSIS. Rambut bergelombangnya disisir acak dan dibasahi dengan sedikit pomade. Penampilan casual nya menunjukan aura lain darinya. Ia yang biasanya hanya terlihat tegas dan berwibawa, kini berubah menjadi penampilan a la vokalis band dan menambah kadar ketampanannya berkali-kali lipat.

Laki-laki tadi mulai duduk dan menempatkan gitarnya. Ia tersenyum simpul kearah penonton lalu mulai memetik senar gitarnya dan mulai bernyanyi.

"Loving can hurt, loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard, you know it can get hard sometimes
It is the only thing that makes us feel aliveWe keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Hearts are never broken
And time's forever frozen still
So you can keep me
Inside the pocket of your ripped jeans
Holding me closer 'til our eyes meet
You won't ever be alone, wait for me to come home
Loving can heal, loving can mend your soul
And it's the only thing that I know, know
I swear it will get easier,
Remember that with every piece of you
Hm, and it's the only thing we take with us when we die"

Galang mengakhiri solo accousticnya dengan tepukan meriah dari penonton. Melihat Galang seperti tadi membuat banyak siswi yang tiba-tiba naksir galang. Tak terkecuali Nadya, teman satu kelas Rein yang kini tiba-tiba jadi sahabat baru Rein.

"Yaampun Rein.. lo liat ga tadi? Udah ganteng, pinter, ketua OSIS, bisa nyanyi + maen gitar.. Beuhh paket lengkap banget tau ga.." Nadya masih terpesona akan Galang.

"Hahaha, paket lengkap? lo kira pesen makan di warung pake paket lengkap?" Canda Rein.

"Untuk penampilan pertama, dari Kelas X-3. Bagi wakil kelas X-3 diharap segera naik ke panggung" Ucap pembawa acara.

"Eh, kelas X-3 dipanggil tuh. Lo sama Andre kan yang tampil? Buruan sono.. Semangat yaa Rein!" Ujar Nadya sambil mendorong-dorong Rein ke arah panggung.

Akhirnya Rein dan temannya, Andre bersama-sama menaiki panggung. Merek disambut tepukan meriah dari penonton. Apalagi siswa kelas X-3 yang heboh memberi semangat pada wakil kelas mereka.

Andre dan Rein mulai menempatkan diri mereka. Rein mengambil microphone dan Andre mulai memetik gitarnya.

" I can't believe it's over
I watched the whole thing fall
And I never saw the writing that was on the wall
If I'd only knew
The days were slipping past
That the good things never last
That you were crying

Baru satu bait rein bernyanyi, tiba-tiba ada suara berat yang mengiringinya. Kak Galang ikutan nyanyi!

Galang :
Summer turned to winter
And the snow it turned to rain
And the rain turned into tears upon your face
I hardly recognized the girl you are today
And god I hope it's not too late
It's not too late

Galang dan Rein :
'Cause you are not alone
I'm always there with you
And we'll get lost together
Till the light comes pouring through
'Cause when you feel like you're done
And the darkness has won
Babe, you're not lost.."

Mereka berdua mengakhiri duet dadakan mereka dengan tepuk tangan meriah. Rein menoleh pada Galang dengan tatapan kok-kakak-ikut-nyanyi? Dan hanya dibalas Galang dengan sebuah senyuman.

Turun dari panggung, Rein langsung disambut Nadya yang heboh.
"Reinnnn! Baguss bangett!!!" Ujar Nadya sambil menunjukkan dua jempolnya kepada Rein.

Rein hanya tersenyum menanggapi Nadya.

"Ehh, tadi kok kak Galang tiba-tiba ikutan nyanyi sih? Gajelas banget.. tapi baguss. Suara lo cocok banget sama kak Galang." Kata Tania, teman sekelas Rein.

Rein mengedikkan bahunya.
"Ga tau juga.. gue juga kaget tiba-tiba ada dia ikutan nyanyi."

Setelah berbagai penampilan yang menghibur dari kelas lain, selesai sudah rangkaian acara MOS SMA Bhakti Nusantara. Mulai besok Senin, Rein sudah memasuki hari baru di masa putih abu-abunya. Hari dimana Ia sudah resmi menjadi pelajar SMA.

Rein masih bertanya-tanya dalam hatinya. Kenapa kak Galang tiba-tiba ikutan nyanyi bareng gue? Suatu saat, Ia pasti akan melontarkan pertanyaan itu pada kakak kelasnya, Galang Abiansyah.

****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Boy InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang