Dua Belas

7K 492 10
                                    

"WELCOME TO THE PARTY!!!" Seru mereka saat tibanya Afra, Rae Sun dan Je Rim disana. Mereka bertiga tampak terkejut dengan kejutan kecil yang diberikan mereka.

Mereka bertiga kemudian duduk dikursi yang telah disiapkan. Mereka bertiga duduk di kursi paling depan.

Aku lihat Rara dan dia ada disini.
Je Rim.

Aku sudah tau.
D.O.

Kau sudah tau? Sejak kapan? Apa dia juga sudah mengetahui mu?
Je Rim.

Belum.
D.O

"Ok guys, kita mulai acaranya. Acara yang pertama ialah lagu yang dipersembahkan oleh D.O dan Je Rim." Ucap Suho sebagai pembawa acara.

Kepala D.O dan Je Rim serentak mendongak ke arah Suho dengan tatapan tak percaya. Sedangkan Kai hanya menatap mereka berdua, ia menghela napas pelan. Xiumin yang sedari tadi mengetahui Kai, hanya bisa diam. Cinta memang sangat sulit, sulit sekali hingga terkadang tak dapat ditebak.

Yang dipanggil maju ke panggung mini dengan wajah sedikit tegang. Mencoba tersenyum, walaupun terkadang sulit terbentuk pada bibir.

"Mereka memang serasi." Gumam Rae Sun.

Afra hanya diam menatap D.O dan Je Rim yang bernyanyi di depan. Tanpa ia sadari, sedari tadi ia menelisik setiap sudut wajah D.O. Ia seperti pernah melihat sebelumnya, dan Je Rim, nama itu, mengingatkan Afra pada masa kecilnya.

Apa dia gadis yang disukai Wawan? Dan, kenapa Rae Sun mengatakan mereka sangat serasi? Apa....
Astaghfirullah! Kok aku jadi kepo gini sih. Ya Allah, jaga hatiku agar tak su'udzon pada orang lain. Pikir Afra.

Mereka memberi tepuk tangan meriah, "Terima kasih untuk D.O dan Je Rim. Semoga tidak baper dan hadirin bisa terhibur. Acara kita tak banyak-banyak, dan acara selanjutnya ialah makan!!! Yeah!!!" Suho berteriak kegirangan.

"Untuk Afra, di meja 3 yang bertuliskan For Afra and Rae Sun. Je Rim juga bisa memakannya. Ok, mari makan!" Jelas Suho.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hati-hati dijalan."

Afra lalu masuk ke apartemennya, berjalan ke kamar dan menghempaskan badannya ke atas kasur. Ia menatap langit kamar dan kemudian merapatkan matanya sambil menghirup dalam udara.

Astaghfirullah...
Astaghfirullah...
Astaghfirullah...
Afra membatin.

Saat ini ia hanya bisa berzikir dalam hati. Menenangkan jiwanya dengan lebih banyak menyebutkan AsmaNya. Setelah bersih-bersih, Afra kemudian tidur dan tak lupa membaca doa.
***

Ting...Ting...
Suara bel itu membuat Afra tersedak saat minum. Ia menepuk-nepuk dadanya.

"Astaghfirullah..." gumam Afra.

Ia kemudian beranjak ke depan, matanya seketika berbinar setelah melihat seorang gadis yang seumuran dengannya berdiri di depan apartemennya dari monitor belakang pintu apartemennya. Perlahan, ia membuka pintu.

"Assalamu'alaikum, Afra!" salam gadis itu dengan semangatnya.

"Wa'alaikumsalam, kak Ris! Nggak nyangka ketemu kakak disini. Masuk, masuk, kita bicara didalam." ucap Afra.

Mereka mengambil tempat di balkon apartemen Afra, udara luar memang tak terlalu dingin.

"Ya Allah, Fra, apa kabar?" tanya gadis yang dipanggil Kak Ris oleh Afra itu yang nama aslinya Risni.

"Alhamdulillah, sehat kak, kakak sehat? Sepertinya kakak sudah kurus ya?"

"Ah, bisa aja."

"Kakak dapat alamat ku dari mana?"

"Dari bang Jae."

"Oh, kakak di Korea juga? Dimana kak?"

"Di kantor Sm.Ent, kamu dimana Ra?"

"Aku training di manajemen EXO dong."

"Jadi, berita itu beneran? Enak dong? Ketemu Baekhyun Oppa nggak? D.O? Wawan? Teman kecil kamu itu Ra."

"Satu-satu nanya nya kak. Oke, aku jawab, pertama, berita itu benar. Ketemu sama Baekhyun Oppa, D.O. Tapi kalo Wawan belum sih, komunikasinya sudah lewat sms, wa. Telpon pernah, tapi dia nggak bersuara."

"Oh, pengen dong ketemu Baekhyun Oppa."

"Oh iya kak, nggak ke kantor?"

"Aku lagi masa cuti sementara dan masuk tiga hari sebelum selesai training. Yah, selama dua bulan ini aku sudah bekerja keras, gitu kata mereka."

Ting...Ting...
Afra lalu meninggalkan Risni sebentar. Ia melihat siapa yang datang. EXO, ya, ini bukan halusinasi.

"Ada apa?"

"Kata mereka, mereka bosan di apartemen terus. Mereka semua pada nangis mau ketemu kamu. Rae Sun nyusul, gimana Ra?"

"Boleh, masuk, duduk yang manis ya. Aku sama Je mau buat minum."

"Kita mau lihat apartemen kamu, boleh?"

"Silahkan."
***

"Afra mana sih?" Risni lalu masuk ke dalam sambil membawa minuman mereka.

Dubrak!!!
Minuman yang dipengangnya terjatuh ke lantai.
Astaghfirullah, gumam Risni.

"Mian..." suara bass itu mengejutkan Risni, ia lalu mendongakkan kepalanya.

"Omo..." gumam Risni, ia lalu memungut gelas plastik bening itu.

Rasanya saat ini ia tak percaya, ia kemudian menundukkan kepalanya dan berlalu ke dapur. Semua diluar pikirannya, di dapur ia melihat Afra bersama seorang wanita, disana ada juga Chen dan Xiumin. Ia menghampiri Afra, meletakkan gelas plastik bening itu ke atas meja.

"Kak Ris, kenapa kak? Pucat gitu."

"Nggak apa-apa."

"Ngak apa-apakan? Tadi aku menabraknya dan dia sepertinya masih kaget dengan kejadian tadi."

Sekarang Afra tahu masalahnya, Risni menabrak Baekhyun secara tidak sengaja.
***

Assalamu'alaikum,
Pada kangen ya sama Afra dan D.O? Hm, pada kangen sama authornya juga ya *ngarep*
Oh iya, ada pendatang baru lagi nih, yahahaha...
Gimana nih ceritanya, makin gak jelas?
EntahLah, yang penting semoga pada voment, aamiin...

Jangan lupa tinggalkan jejak :)

Muslimah In SeoulWhere stories live. Discover now