Impression

427 48 15
                                    

Warning : Panjang, typo, semoga gak membosankan. Enjoy~

.

.

.

.

"Aisshh... Sakura-baka! Kita ngapain disini? Kurang kerjaan tau."

"Ishhh! Kau diam saja. Lagi pula kita disini hanya sampai Sasuke-kun datang."

"Iya.. Tapi datang jam berapa?! Kita sudah disini 3 jam yang lalu!"

"Kau ini cerewet sekali. Sabarlah sedikit. Tenang.. Habis ini kita makan di Ichiraku. Aku yang traktir.."

"Beneran ya... Jika tidak, awas kau!"

"Iya... Iya.. [Name] yang cantik."

Untuk kesekian kalinya [Name] menghela nafas. Ia sedikit heran dengan sifat sahabatnya ini yang sedikit fanatik dengan sang bungsu Uchiha. Saking fanatiknya, Sakura bahkan rela menunggu Sasuke di tempat pemotretannya. Dan disinilah mereka, sedang berdiri diantara dinginnya suasana hari ini. Berpakaian tanpa sarung tangan dan syal, tak bawa minuman atau makanan dan yang paling penting, mereka lupa membawa uang. Itu semua karena Sakura yang sangat terburu-buru ingin datang kesini. Sakura takut ia datang terlambat dan tak sempat melihat Sasuke. Namun nyatanya?

"Sakura, aku ingin cari tempat berteduh dulu. Disini sangat dingin. Kau mau ikut?" Ujar [Name] yang sudah tidak tahan dengan cuaca disana.

"Kau saja. Aku akan tetap disini." [Name] kembali menghela nafas melihat Sakura yang keras kepala. Ia pun mengangkat bahunya dan langsung berjalan pergi.

"Ya sudah kalau begitu."

.

.

.

Beruntung sekali [Name] menemukan sebuah tempat duduk panjang yang berada tepat di bawah pohon beringin yang besar. Tanpa menunggu lama [Name] langsung berjalan dan duduk di kursi itu. Walaupun tak menghangatkan, tapi setidaknya ia bisa mengistirahatkan kakinya yang serasa mau remuk itu.

Bayangkan saja, [Name] sudah berdiri selama hampir 4 jam di depan perusahaan model terkenal itu. Aneh juga, perusahaan terkenal tapi tidak mempunyai tempat duduk- bukan! tempat yang bisa diduduki.

Tak lama kemudian, datang seorang pria misterius yang langsung duduk di samping [Name]. Agak berjauhan sih, tapi tetap saja membuat [Name] was-wasan. Bagaimana tidak was-wasan, lihat saja penampilan pria itu. Dari atas sampai bawah, semuanya hitam. Hoodie berwarna hitam, celana jeans berwarna hitam, sepatu kets berwarna hitam, syal berwarna hitam, dan sarung tangan berwarna hitam.

'Aneh', Pikir [Name].

Satu-satunya yang tidak 'Hitam' dari pria itu adalah topeng yang dipakainya. Namun justru itu yang semakin membuat pria itu terlihat aneh.

"Apa ini fashion orang-orang zaman sekarang?" Gumam [Name] sambil menatap ke arah langit.

Ya walaupun sekarang sedang dingin, tapi langit yang dipenuhi dengan awan putih itu terlihat Indah.

Beberapa menit berlalu dengan kesunyian, [Name] merasa sedikit aneh entah karena apa. Perlahan ia menatap pria bertopeng aneh disampingnya itu. Kemudian ia merasa terkejut karena pria itu ternyata juga sedang menatapnya.

'Kenapa dia menatapku seperti itu?'

[Name] mulai sedikit merasa takut. Bagaimana tidak, bayangkan kau sedang duduk disamping pria yang berpakaian aneh dan memakai topeng. Topeng dengan lubang satu yang hanya dibagian mata kanannya. Duduk diam dan hanya menatapmu?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝙴𝚝𝚑𝚎𝚛𝚎𝚊𝚕Where stories live. Discover now