Part 14

302K 12.8K 123
                                    

Alex sampai di apartemennya pukul 11 malam saat dia membuka pintu apartemennya Stella sudah berdiri di depan pintu dengan wajah polosnya.

"Aku kira siapa." Ujar Stella saat melihat Alex membuka pintu apartemennya.

"Kau belum tidur?" Tanya Alex heran melihat Stella yang belum tidur.

"Oh...em...aku masih ada beberapa berkas yang harus kukerjakan." Jawab Stella.

"Oh..."

"Apa kau ingin ku siapkan makan malam?" Tanya Stella menyadari bahwa mungkin Alex belum makan malam.

"Tidak perlu, aku sudah makan malam bersama Client." Ucap Alex menolak tawaran Stella.

"Oh, baiklah." Setelah mengucapkan kata-kata tersebut Stella kembali ke ruang tamu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Alex pun berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya. Alex dan Stella memang tidak tidur dalam satu kamar, mereka tidur dalam kamar masing-masing.

******

Hari ini Karin tidak masuk kerja karena ia harus datang kerumah orang tuanya untuk kunjungan rutin katanya, jika fasilitas yang diberikan papanya tidak ingin ditarik.

Ya, Karin memang anak orang berada namun dia ingin membuktikkan pada orang tuanya bahwa dia bisa hidup mandiri meski masih di bantu oleh papanya.

Karena Karin yang tidak masuk kerja jadilah sekarang Stella makan siang seorang diri dan disinilah dia sekarang menikmati makan siangnya di salah satu cafe terdekat di perusahaannya sampai seseorang bergabung dengannya untuk makan bersama.

"Hai Stella, kau sendiri?" Tanya seseorang pada Stella yang tadinya fokus pada makannya sekarang fokusnya harus buyar.

"Oh hai, iya Karin tidak masuk, kau mau bergabung denganku?" Tawar Stella pada orang tersebut.

"Wah, kau memang baik." Jawab Orang tesebut dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

"By the way, kau sedang apa disini? Perusahaanmu kan jauh dari sini." Ujar Stella saat melihat orang tersebut sudah duduk di hadapannya.

"Aku ada meeting, memang tidak boleh?" Ujar Calvin.

"Oh." Jawab Stella acuh.

"Stella, apa akhir pekan kau sibuk?" Tanya Calvin pada Stella.

"Hm? Sepertinya tidak, memang ada apa?" Tanya Stella balik.

"Bagaimana kalau kita keluar bersama?" Tawar Calvin yang merasa senang.

"Boleh, kemana?"

"Ada, kalau begitu aku jemput ya?" Tawar Calvin lagi.

"Eh...tidak, tidak, kita janjian di tempat saja, bagaimana?" Stella tidak mungkin mau dijemput oleh Calvin, bisa-bisa Calvin tahu bahwa dia adalah istri Alex sekarang, bukankah kalau Calvin mengajaknya keluar berarti pria ini tidak tahu akan perihal pernikahannya kan.

"Kenapa?" Tanya Calvin bingung karena Stella tidak mau dijemput olehnya.

"Ya sudah, kau mau keluar denganku atau tidak?" Ancam Stella pada Calvin jika pria itu masih bersikeras untuk menjemputnya.

"Ya sudah, kita bertemu di resto saat aku mentraktir mu saja." Ujar Calvin menyerah.

"Okay." Ucap Stella sembari menyatukan jari telunjuknya dengan ibu jarinya membentuk bulat tak lupa senyuman yang mengembang di wajahnya.

Calvin yang melihat Stella merasa terhibur, sejenak ia melupakan masalah-masalah yang ada.

*****

My Husband, My CEO (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang