Part 2

440K 16.6K 172
                                    

Di tengah malam. Seorang pria memasuki rumah yang ditempati oleh Stella dan ibunya dengan tergesa-gesa.

"Aku mau uang sekarang!!" Ujar pria itu membentak pada Sarah Caelan ibu Stella.

"Aku tidak memiliki uang." Ujar Sarah terhadap Josh. Sebenarnya Sarah menikah dengan Josh karena terpaksa bukan karena cinta. Ia terpaksa menikah dengan Josh karena ia tidak tega melihat Stella yang saat itu berusia 8 tahun itu selalu menanyakan tentang ayahnya. Meskipun Stella kini sudah genap berusia 19 tahun dan ia tahu dimana ayah kandungnya. Ayah kandung yang tidak pernah menginginkan dirinya, bahkan keluarga ibunya pun mengusir ibunya dari keluarga besarnya, karena telah mengandung dirinya dan nama Caelan adalah nama tengah Sarah itupun bukan marga ayah kandungnya ataupun keluarga ibunya sebab ibunya sudah menghapus marga keluarga kandungnya. Ia tahu mengapa ia tidak diinginkan karena ia adalah hasil dari hubungan gelap ibunya dengan orang yang dicintai ibunya, siapa lagi kalau bukan ayah kandungnya itu. Stella juga sudah menyuruh ibunya untuk menceraikan ayah tirinya yang memiliki hobby berjudi dan mabuk itu. Namun surat gugatan cerai ibunya tidak pernah ditanda tangani oleh ayah tirinya itu.

"Aku tahu kau menyimpan uang disini." Ucap Josh seraya membongkar lemari pakaian Sarah. usaha laundry yang dibuka Sarah memang cukup banyak pelanggan yang senang dengan usaha laundry nya karena mereka bilang me-laundry di Sarah lebih bersih. Namun akhir-akhir ini pelanggannya berkurang karena ada usaha laundry baru.

"Jangan, itu untuk memasukkan Stella di universitas Josh, karena dia sedang memasuki semester baru." Ujar Sarah menahan uang yang sudah ada digenggaman Josh.

"Dia tidak butuh uang ini. Dia sudah mendapat beasiswa bukan? Jadi aku rasa aku yang lebih membutuhkan uang disini." Ucap Josh lagi dan segera keluar rumah.

"Josh kembalikan uang itu. Itu uang terakhir ku dan uang itu untuk Stella, dia memasuki semester baru." Ujar Sarah mengejar Josh. Stella yang tadinya tertidur mendengar keributan tepat di sebelah kamarnya yaitu kamar ibunya, ia segera bangun dan keluar dari kamar. Ia tahu siapa penyebab keributan itu, jika bukan ayah tirinya siapa lagi. Segera Stella mengejar ibunya yang sudah berlari keluar rumah.

Rumah yang ditinggali Stella kebetulan berada dipinggir jalan raya. Saat Stella sudah melewati pintu rumahnya terdengar suara yang memekikan telinga.

Jeder...

"Ibu...!!" Stella bangun dari mimpi buruk yang selalu menghantuinya selama lima tahun ini. Keringat bercucuran di sekitar dahi Stella. Seketika Stella sadar ini semua hanya mimpi buruk.

Jam menunjukkan pukul lima pagi. Ia sudah berencana pergi kerumah sakit setelah itu ke kantor. Stella pun segera turun dari ranjang dan menuju kamar mandi.

Saat sudah selesai dengan mandi dan merapikan diri tepat pukul 05.30 ia segera membuat nasi goreng untuk sarapannya.

Setelah menyelesaikan sarapannya dan membersihkan piring-piring kotor. Stella segera bersiap pergi ke rumah sakit dan ia harus segera mencari taxi sekarang.

Tepat pukul 07.00 Stella sampai di rumah sakit beruntung jam masuk kerjanya pukul delapan jadi dia masih punya cukup waktu untuk bertemu seseorang.

Sebelum membuka pintu kamar inap, Stella menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia harus mengumpulkan kekuatannya agar tidak menangis saat masuk kamar inap ini.

"Pagi ibu." Sapa Stella pada seorang wanita paruh baya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Tidak ada balasan karena wanita itu masih nyenyak dengan tidurnya selama lima tahun ini.

Ya Sarah Caelan wanita paruh baya yang terbaring lemah diranjang rumah sakit, ia terbaring koma selama lima tahun sejak kejadian kecelakaan tragis itu. Syukur nyawa Sarah masih bisa selamat meski harus terbaring koma. Hanya suara alat penompang kehidupan yang menyambut kedatangan Stella.

My Husband, My CEO (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang