Part 7

326K 14.6K 150
                                    

Drtt...drtt...

Getar Iphone Stella yang menunjukkan pesan masuk membuat Stella terbangun dari tidurnya.

Stella mengeliyat malas ala orang-orang bangun tidur. Sebelum melihat pesan masuk dari siapa yang membuatnya bangun.

Datang ke apartemenku sekarang, supirku akan menjemputmu jam 10.00
°Ada apa menyuruhku datang ke apartemenmu?
•Tidak usah banyak tanya datang saja aku tunggu dan tidak ingin keterlambatan.

Stella memutar bola matanya saat melihat balasan dari Alex. Stella melihat jam di dindingnya sudah menujukkan pukul 09.00.

Sebelum beranjak dari ranjang Stella melihat ke sampingnya dimana Karin masih tertidur. Ia senang sekali memiliki teman seperti Karin, Max dan Rafael.

Stella pun beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mandi.

Sekitar 30 menit Stella mandi ia segera bersiap-siap mengenakan pakaian. Stella bingung pakaian apa yang akan ia kenakan.

Setelah mengobrak-abrik lemarinya akhirnya Stella memutuskan untuk mengenakan kemeja yang akan ia gelung sampai siku dan celana jeans panjang, ia memang sangat senang dengan penampilannya yang seperti ini daripada harus mengenakan dress. Stella mengerai rambutnya yang melewati bahu itu. Ia juga hanya memakai make-up tipis dan itu tidak mengurangi kadar kecantikannya.

Stella mengambil tas slempang nya. Setelah membuat note untuk Karin Stella segera mengenakan flatshoes berwarna merah yang terlihat sangat indah di kakinya.

Ternyata benar yang dikatakan Alex bahwa supir Alex datang menjemput Stella tepat waktu.

"Nona Stella?" Tanya Bagas. (supir Alex)

"Iya." Ujar Stella.

Segera Bagas membukakan pintu mobil untuk Stella duduk di kursi penumpang bagian belakang.

Sekitar 1 jam dalam perjalan karena macet, Stella sampai di depan lobby sebuah apartemen terkenal di negara ini.

Stella memutar bola matanya saat turun dari mobil dan melihat apartemen yang ditempati Alex. Karena ia tahu mengapa Alex tinggal disini. Bagaimana tidak ini adalah salah satu apartemen milik Alex yang ia menangkan karena proposal Stella.

"Apartemen tuan nomor 1201 lantai 15." Ujar Bagas saat melihat Stella turun dari mobil tapi tidak bergerak untuk masuk apartemen dan ia pikir Stella tidak tahu apartemen Alex jadi dia menunjukkannya.

"Ah? I...Iya...terima kasih." Ucap Stella tersenyum manis dan menambah kencantikannya.

Akhirnya Stella sampai didepan pintu apartemen Alex. Ia segera menekan bel apartemen.

Pintu apartemen terbuka menampakkan seseorang yang sangat tampan bak dewa-dewa yunani. Siapa lagi jika bukan Alex.

"Apa kau mau berdiri di sana terus Stella?" Tanya Alex yang merasa geli karena Stella melihatnya dengan muka cengo.

"Eh?...baiklah." Stella mengekori Alex untuk masuk ke apartemen Alex.

Apartemen milik Alex sangatlah luas, bahkan ini terlalu luas untuk ditinggali seorang diri. lihat saja ruang tamunya saja sudah seperti kamar Stella luasnya bahkan kamar Stella lebih kecil dari ruang tamu ini. Apartemen ini terlihat sangat luas dan tidak cocok untuk Alex yang tinggal sendiri.

"Aku sudah membuat perjanjian, lihatlah." Ujar Alex seraya memberikan map kepada Stella.

"Baiklah." Dari tadi hanya kata itu yang keluar dari mulut Stella karena ia merasa gugup. Stella pun membaca isi perjanjian yang dibuat Alex.

My Husband, My CEO (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang