00 × Greyson Murphy

264 32 21
                                    

[ please left vote before you read, thanks x ]

SI COWOK ASIA Nova Gino didatangi oleh firasat buruk sesegera matanya menangkap sosok tinggi jangkung modis khas Greyson Murphy berjalan ke arahnya. Senyum miring terulas di wajahnya yang—memang harus diakui—tampan.

Si cowok berambut hitam gelap mempercepat gerakannya, mengambil buku-buku yang ia perlukan untuk kelas berikutnya. Ia sudah akan menutup loker, namun orang yang paling ia ingin hindari tersebut malah sudah berada persis disebelahnya. Sial baginya sebab Greyson tentu bukan orang bodoh untuk melewatkan kesempatan yang ada.

"Hei," Greyson Murphy menyapa. Nova berusaha sebisa mungkin untuk tidak menghela napas keras-keras didepan wajah lelaki berambut cokelat khas makanan itu.

Sapaan Greyson pun dibalas dengan diam. Nova menutup lokernya dan membalikkan badan, siap pergi. Namun sekali lagi sayang karena Nova masih anak baru di Santa Fe High School; jadi dia berpikir dangkal bahwa aksi diam itu cukup untuk memberitahu Greyson kalau dia menolak ajakan bicara. Perkiraannya salah total, tentu saja. Mencoba menghindari seorang Greyson Murphy kemungkinannya sangat kecil sebab ia orang yang gigih. Super gigih, malahan.

"Aku tahu ini kedengarannya payah, tapi aku penasaran dengan Finding Dory dan ingin menontonnya bersama seseorang. Aku bisa menjemputmu ke rumah pukul lima hari Jumat ini," ucap Greyson langsung ke poin. Langkah Nova terhenti. Dia masih memunggungi Greyson, jadi dia bisa menghela napas dalam-dalam plus memejamkan mata saat melakukannya.

Saat Nova membuka matanya kembali, dia mendapati orang-orang di koridor sekitarnya tengah berbisik-bisik sambil memandang ke arahnya. Sejujurnya cowok itu tipe yang agak pemalu; menjadi pusat perhatian segera membuat pipinya merona pink.

Greyson bersandar satu sisi ke pintu loker besi, menunggu jawaban dari mantan kekasihnya dengan kepala sedikit dimiringkan ke arah yang berlawanan dari pintu loker. Kedua tangannya terlipat didepan dada, menonjolkan sedikit bentuk otot yang ia punya (hasil dari gym yang baru ia tekuni selama dua setengah bulan).

Setelah beberapa menit yang terasa bagaikan jam, Nova akhirnya membalikkan badan dan menatap langsung si Greyson Murphy—cowok paling gay dan famous di Santa Fe. Yang juga pernah ia cintai selama setahun belakangan saat mereka masih di tahun junior. Pengalaman pahit, Nova tidak ingin mengingatnya sama sekali.

"Kenapa kau tidak ajak saja Luke Halter itu?! Bukankah kalian sudah pernah make-out?!" semburnya keras dan juga jelas didengar oleh semua orang di koridor. Semua orang kaget tapi Greyson yang paling kaget sampai-sampai rahangnya jatuh terbuka lebar. Nova tidak menambahkan apapun lagi dan cepat-cepat pergi menuju ke kelas berikutnya.

Greyson mengubah posisi jadi berdiri dengan benar sekarang. Sepasang iris cokelatnya menatap sosok mantan kekasihnya hingga benar-benar lenyap, lalu tangannya mengacak-acak rambutnya dengan cara penuh kefrustasian. Seorang gadis berambut merah lurus sedada bergaya tomboi datang tak lama kemudian, berdiri disamping Greyson.

Si gadis meletakkan tangan di pundak Greyson dibarengi senyum mengejek. "Ckckck. Lihat, karma akhirnya datang."

Greyson tidak tampak senang namun tidak juga menampik tangan si gadis dari pundaknya. Gadis itu bermata biru, memakai t-shirt band Arctic Monkey dibawah jaket resleting, lalu celana jeans ketat dan sepatu olahraga. Tas sekolah terselempang setengah di pundak kiri, mulutnya yang ber-lipgloss super tipis sibuk mengunyah permen karet.

"Aku merindukannya, Ave," aku Greyson. "Nova dan aku. Aku merindukan kami yang dulu. Pasangan bahagia yang mabuk cinta. Kami berciuman disetiap detik!"

Ave memutar matanya. "Siapa suruh brengsek." Gadis itu melepas rangkulannya dan ganti memukul lengan temannya sebelum berlalu santai. Greyson mendengus, lalu menjambak rambutnya sendiri penuh kefrustasian. Tak lama berselang ia mendapati Ave telah lumayan jauh, maka jadilah ia bergegas menyusul.

"Tunggu, Avery!"

Avery tetap berjalan santai; bahu sedikit bungkuk, pandangan kedepan, mulut mengunyah permen karet. Dia sadar sosok jangkung Greyson sudah mensejajarinya disebelah kiri sekarang, namun gadis berambut pirang gelap itu sengaja tidak menoleh—tipikal Avery, memang.

"Menurutmu Nova masih menyukaiku?" Greyson bertanya. Avery terbahak. "Kau memang idiot asli, Murphy. Kita semua daridulu tahu dia adalah penggemar berat Finding Nemo dan kita semua sudah tahu bagaimana dia tadi menolak ajakanmu menonton Finding Dory. Dan, aku berani taruhan seandainya Nova kecelakaan lalu kena amnesia, dia tetap tidak akan mau untuk menyambung hubungan denganmu lagi."

Greyson mengerang. Kepalanya serta merta tertunduk... namun hanya sepersekian detik saja lalu ia kembali berjalan tegak seperti sediakala. Greyson boleh jadi memiliki hari yang buruk, tapi dia bukan orang yang akan membiarkan keburukan harinya mengganggunya lama-lama.

Jika kau tahu siapa Greyson Murphy, semuanya akan masuk akal. Cocok.

"Bukan Ave, ini salahnya juga. Dia tidak pernah mengakui seksualitasnya dihadapan keluarganya," kata Greyson saat mereka berdua masuk melewati pintu kelas yang sama: pra-kalkulus. Ruang kelas masih sepi total karena bel masuk baru akan berbunyi dalam sepuluh menit.

"Dia pernah mengundangku makan malam di rumahnya sewaktu kami masih pacaran. Coba tebak, dia mengatakan didepan ibunya bahwa aku adalah sahabatnya. Sahabat, Ave, sahabat! Parahnya dia benar-benar memperlakukanku sebagai sahabat—tidak ada pelukan, gandengan tangan, cuddle di sofa, apalagi ciuman. Dari 'babe' jadi 'bro' dan 'dude'. Bisakah kau membayangkan rasanya?"

Avery mengangguk seraya meletakkan tasnya di salah satu bangku deret tengah—tempat duduk favoritnya dan begitu juga Greyson—lalu duduk. Greyson melakukan hal yang sama ke bangku kosong disamping kiri Avery tanpa memutus curhatannya yang belum tersampaikan ke gadis itu hingga hari ini.

"Tragisnya masih di malam yang sama, kami melakukan seks." katanya datar. "Usai makan malam itu dia menarikku ke kamarnya. Sikapnya berubah lagi, dari 'bro' ke 'babe'. Aku marah, tentu saja. Aku datang ke acara itu dengan harapan bisa dikenal sebagai kekasihnya oleh keluarganya! Aku benar-benar kecewa pada sikapnya.

"Lalu dia memberiku segudang alasan, memohon-mohon agar aku bisa memahami keadaannya. Ujung-ujungnya aku luluh saat dia menciumku dan menggiringku ke kasurnya. Duh, ayolah, kau mengerti kan, Ave? Tidak ada sahabat yang memberimu anal." Greyson menutup curhatnya dengan memutar bola matanya.

Avery tertawa. Ralat, tertawa benar-benar keras; suaranya memenuhi seluruh ruang kelas itu. Begitu tawanya akhirnya berhenti (dengan susah payah), sambil bersandar untuk menarik napas, tanggapan baru dilontarkan oleh Avery, "Jadi karena itu kau make-out dengan Luke?"

"Bohong kalau kau juga tidak ingin make-out dengan Luke Halter, Ave," Greyson menaik-turunkan alisnya. Senyum miring yang pernah membuat hati Nova Gino luluh itu terulas kembali. []

× main casts ×
-Greyson Chance as Greyson Murphy
-Katherine McNamara as Avery Michaels
-Asa Butterfield as Asa Edward Black

× additional casts ×
-cowok cute Asia/Indonesia as Nova Gino
-Luke Hemmings as Luke Halter

Pride Jam: 3 Kiddos 1 Blue NeighborhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang