ME 10 : I Need You

6.9K 648 101
                                    

Jimin dan Jungkook berlari tergesa di bawah guyuran hujan. Kedua anak adam itu tanpa sadar tersenyum karena kekonyolan keduanya yang menerjang hujan di sore hari yang pada akhirnya membuat keduanya basah kuyup.

Jika tadi Jimin tak ingin pulang basah kuyup, maka sekarang ia tak keberatan jika pun ia basah kuyup.

"Masuklah" Jungkook menarik jas miliknya yang sudah kuyup. Jimin hanya menjawabnya dengan dehaman singkat kemudian melewati pagar rumah membuat Jungkook juga berbalik hendak pergi.

Jimin menatap punggung tegap itu dengan pandangan hangat. Hujan sudah mulai reda senyuman Jimin pun terpatri di bibirnya kala mengingat jika baru saja Jungkook tiba-tiba bersikap begitu baik padanya.

"Apa dia serius dengan ucapannya?" Tanpa diduga ia menggigit bibirnya dan tak hentinya tersenyum.

***

Setelah memastikan Jimin masuk ke dalam rumah, Jungkook pun berlari kembali menerjang hujan yang kini menjadi gerimis menuju rumah nya.

Seyuman tak pudar dari belah bibirnya. Tangan kanan yang bebas dari jas sekolah tergerak menyentuh asal debaran yang terasa cepat. Rasanya meskipun hujan yang biasanya membuat tubuh kedinginan. Justru ia merasakan kehangatan.

Apa mungkin berkat Park Jimin?

Jungkook menggeleng sembari tersenyum, merasa konyol.
"Tapi- memang kenyataannya begitu"gumamnya.

Ia menyadari perasaannya mulai terbuka pada Jimin. Dan semoga begitu juga yang Jimin rasakan untuknya. Mengingat Jimin yang tidak protes kala ia membawa namja manis itu pulang bersama menerjang hujan pula membuatnya merasa semakin percaya diri akan perasaan Jimin untuknya.

Tetesan air menetes mengikuti jejak langkah Jungkook memasuki rumah. Saat ia tiba di lantai rumah langkahnya terhenti saat di depan sana Ibu dan ayahnya duduk berhadapan di ruang keluarga.

Kali ini tak ada sapaan selamat datang untuknya, yang biasanya teriakan ibunya menggema menyuruhnya untuk segera makan maka kali ini suasana begitu sepi. Hal itu membuat senyumnya memudar.

"Jungkook, segera bersihkan dirimu dan kembali kemari" suara ayahnya memecah keheningan.

Ia pun menurut dan pergi dari sana dengan raut masam.

Perasaan ragu itu muncul kembali.

***

"Kami mutuskan untuk berpisah, kami berpisah secara baik-baik jadi-"

"Kenapa?! Kenapa terjadi lagi?" Jungkook berteriak memotong ucapan ibunya membuat sang ibu hanya dapat terdiam dengan raut terkejut.

"Kalian akan melakukan hal ini berapa kali? Aku sudah muak kali ini. Dulu juga kau pernah bercerai dengan appa. Meskipun dengan cara baik-baik aku tetap tak bisa menerimanya! Apa kau tak pernah berpikir bagaimana perasaan anakmu? Sebenarnya apa yang kau inginkan?"

"Jungkook!" Ayahnya mencoba mengingatkan jika Jungkook telah bertindak tidak sopan pada ibunya.

"Aku juga ingin orang tua yang utuh! Kalau memang appa sudah bangkrut lalu apa salahnya eomma? Kita bisa memulainya kembali. Aku mau kita berjuang bersama-sama! Kenapa kalian selalu bertingkah seperti ini? Aku tidak mau mendengarnya lagi! Jika kali ini terulang lagi. Aku akan hidup sendiri dan kalian hiduplah sesuka kalian. Bercerai atau pun kembali lagi. Aku tak akan peduli lagi!"

Dengan penuh emosi ia pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang hanya dapat merenungi perkataan sang anak.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MORTAL ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang