"Aw~ apa yang kau lakukan? Sakit baka~" aduhnya padaku, dengan sengit kutatap balik.

"Ish kenapa kau tidak beritahu aku kalau kau ada di Jepang? Kau! Kau membuatku kesal Sasori, apa kau tau!" omelku padanya, sumpah aku benar-benar kesal, Sasori itu seenaknya datang diam-diam pergi juga diam-diam.

"Hehehe aku kan niatnya ingin memberimu kejutan Saku-chan," ucap Sasori sambil merangkulku, tapi aku melipat kedua tanganku didada dan mengerucutkan bibirku.

"Hei sudahlah jangan merajuk padaku Sakura, melihatmu merajuk membuatku ingin memakanmu tau."

Aku langsung mendelik pada Sasori yang sedang menyeringai, bisa-bisanya dia berbicara seperti itu padaku... melihatnya saja sudah membuatku kesal.

"Hanya dalam mimpimu tuan Akasuna." ucapku sambil menyingkirkan tangannya yang ada dibahuku, lihatlah dia terus terusan saja menepel padaku.

Percakapan aku dan Sasori terhenti karena suara berdehem seseorang, aku dan Sasori yang tersadar langsung mengalihkan pandangan kami.

Oh ya ampun! Aku melupakan keberadaan Senseiku disini karena terlalu asik dengan Sasori, kulihat mereka berdua bertatapan sengit.

Mungkin kalau ini ada difilm akan terlihat sebuah percikan diantara mata mereka hahahha abaikan yang itu, ya dan akhirnya aku memperkenalkan mereka.

"Ehm maaf Sensei aku lupa, perkenalkan ini Sasori. Sasori ini Senseiku." kulihat mereka bersalaman dan menyebutkan namanya masing-masing.

Sedikit kulihat Kakashi merenggut padaku mungkin dia kesal kupanggil sensei, tapi.. aku kan tidak bersalah dia memang senseiku.

"Sasori, Akasuna Sasori." ucap Sasori sambil menyeringai.

"Kakashi, Hatake Kakashi." ucap Kakashi tak kalah sengit.

"Oh jadi kau senseinya Saku-chan, lumayan..."

Kulihat Kakashi mengerutkan dahinya setelah mendengar ucapan Sasori, aku juga heran kenapa Sasori berbicara seperti itu tapi aku tidak peduli.

"Ya aku sensei Sakura." entah kenapa aku merasa gerah disini, setelah cukup lama berdiam diri sambil bertatapan. Oke aku mulai bingung dengan situasi ini.

"Eng~ sepertinya aku butuh udara segar, aku akan keluar duluan." ucapku sambil meninggalkan mereka, sudahlah aku tidak kuat berlama-lama dengan mereka itu membuatku gerah.

Hahhh balkon ini sangat indah, sebenarnya tidak juga bisa dikatakan balkon karena yang kulihat adalah halaman yang indah. Jadi intinya ini bukan seperti balkon yang ada dikamar, lihatlah banyak bunga disini.

Ah! Lihatlah ada sebuah bangku taman juga disana, kebetulan kakiku sudah pegal. Aku langsung menghampiri bangku itu dan mendudukan diriku disana, huft~ tempat ini terasa begitu tenang.

Oh iya karena ini ada dilantai 10 jadi otomatis aku dapat melihat kota cantik yang ada dibawah, lampu yang menyala membuat mereka tampak indah.

Sejenak aku memejamkan mataku, semilir angin yang menghempas diriku membuatku~ ah aku tidak bisa menjelaskannya, ini benar-benar terasa damai.

Sejenak kurasakan seseorang duduk tepat disampingku, dengan perlahan kubuka mata indahku. Sontak manik emeradlku melihat Kakashi yang berada disampingku... kenapa dia? lalu dimana Sasori? Ughh kenapa Saso meninggalkanku bersamanya.

"Dia siapa?" aku menatap Kakashi, begitupula dirinya dia menatapku tajam.

"Siapa?" ucapku jujur aku memang tidak tahu siapa yg dibicarakannya.

"Ck, kau tau siapa yang ku maksud Sakura," sepintas aku melihat wajahnya memerah, Kakashi tidak menatapku ia membuang muka saat menanyakannya.

Ada apa ini? Apa seorang seperti dirinya selalu saja kepo pada orang lain?, lagi pula memang apa urusannya kalau dia tau Sasori itu siapa? Tidak ada untungnya juga kan.

Hollow In My HeartWhere stories live. Discover now