¥.Dia(2)

588 36 7
                                    

An: Hmm, author cuman butuh pengertiannya aj kok :- makin kesini kok makin banyak sider nya.... Cobalah hargain dikit karyaku, bagi kalian para author juga pasti sedih kalo karyanya gk dihargain kan?""" jadi, jan pelit ngasih VOTE yah ^^

Sakura pov~

Huh berbincang dengan pamanku sedikit membuatku jenuh, kuingatkan disini banyak sekali orang. Para kolega-kolega besar
teman ayahku dan juga klien paman, intinya aku bosan dan aku tidak kenal mereka semua.

Mungkin kalau ada sensei aku tidak akan terlalu bosan, eh tunggu... untuk apa aku menyebut dirinya. Tch.. sebenarnya ehmm dia agak tampan sih, umurnya juga lumayan, dewasa, ahk apa yang kupikirkan.

Bisa-bisanya ditempat seperti ini dia muncul difikiranku, awas saja kau sensei kalau bertemu nanti. Hushhh sudah stop! Jangan memikirkan dia terus, bisa-bisa aku suka padanya nanti.

Aku mulai menjauhi mereka, paman dan ayah maksudku. Tadinya aku berniat untuk mencari udara segar setelah berbincang dengan pamanku, aku mulai melangkahkan kedua kakiku hingga sebuah balkon membuatku tertarik.

Ya mungkin saja ada sesuatu yang menarik disana, tanpa keraguan sedikitpun aku mulai mendekatkan diri padanya. Namun sebelum diriku benar-benar ada diluar sesuatu membuatku terkejut, ada seseorang disana... sepertinya dia sedang menikmati udara malam-menurutku.

Bukan-bukan itu yang membuatku terkejut, tapi orang itu ya orang itu yang membuatku terkejut. Rambut,.. aku kenal, Kami-sama bukannya kenal lagi, aku aku memang mengenalnya.
Rambut yang sama dengan rambutku!! Sasori-kun!!!

Bukannya dia sedang ada di luar negri? Oh aku butuh penjelasan tentang ini... tak usah berlama-lama aku langsung menghampirinya. Namun, sebelum aku benar-benar sampai dihadapannya seseorang terlebih dahulu menghentikan langkahku.

Lebih tepatnya dia memegang pergelangan tanganku, otomatis itu membuatku langsung menoleh padanya. Huh... kuharap aku dirumah saja tadi, tebak siapa yang ada dihadapanku sekarang.

"Sakura? Sedang apa kau disini?" ucapnya dan dengan dahi yang berkerut aku kembalikan pertanyaan itu padanya.

"Sensei apa yang kau lakukan disini juga?" Ya! orang yang sedang berbicara denganku Kakashi-sensei, akhh demi bulu idung spongebob... kenapa aku bisa bertemu dengannya disini?!

Sudahlah abaikan yang itu, kulihat matanya menajam saat melihatku mungkin ia tidak suka.

"Itu tidak menjawab pertanyaanku Saku, lagi pula aku bukan senseimu jika diluar universitas." baiklah itu memang salahku, ah aku akan mengalah kali ini.

"Lepaskan tanganku dulu sensei." jangan lupa, tangannya masih bertengger manis dipergelangan tanganku.

"Baiklah sudah kulepaskan, jadi sedang apa kau disini Sa.ku.ra?" ish lihatlah dia...

"Tadinya aku kesini bersama Tou-san ku, tapi karena bosan jadi.. aku memutuskan untuk berjalan-jalan. Puas? Aku sudah mengatakannya." Huh dia benar-benar membuatku sebal.

"Sakura? kau Sakura kan?"

pandangan kami teralihkan oleh seseorang yang memanggil namaku, oh tentu saja aku melupakan tujuan awalku untuk menegur Sasori.

Saat pandanganku bertemu dengannya/dengan Sasori maksudku, ia langsung melebarkan senyumnya begitu juga denganku. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Sasori, karena terakhir kali kudengar ia ada di Inggris.

"Iya ini aku Saso-kun." ucapku dengan nada bahagia karena bertemu dengannya, aku jujur~ aku memang merasa senang tapi ingat aku juga kesal padanya.

Tanpa babibu~ Sasori langsung memelukku dan dengan senang hati aku juga memeluknya, tapi aku tidak berlama-lama memluknya. Setelah memeluknya aku langsung melayangkan pukulanku padanya.

Hollow In My HeartWhere stories live. Discover now