.¥. Dia

587 29 9
                                    

"Apa kau tau Saku, hari ini aku sedang bahagia~ nanti malam-" Ino memandangi Sakura dengan seksama, jadi selama aku berbicara ia tengah melamun- ucap Ino dalam hati.

Karena teman yang diajak berbicara sedang melamun, muncul hasrat ingin menjahili dalam benaknya. Dengan perlahan Ino mendekatkan dirinya pada Sakura,

"Dorrr!!!" dan dengan cepat Ino mengagetkan Sakura.

Sakura yang terkejut langsung memukul Ino dengan tangannya, "Baka! Kau ingin membuatku mati muda? Dasar pig!" Sakura yang kesal langsung merengutkan wajahnya, kalau saja Sakura tidak muda mungkin ia sudah terkena serangan jantung karenanya.

Sedangkan Ino yang sedang diomeli oleh Sakura, malah tertawa geli melihat usahanya berhasil.

"Hahahahaha... maafkan aku Sakura, memangnya kau sedang melamunkan apa sih? Hingga tega mengacuhkan aku." Ino melipat kedua tangannya didada, melihat Sakura yang duduk dihadapannya dengan pandangan bertanya.

"Huft~……… apakah semua yang lakukan harus bercerita padamu pig?" Sakura greget dengan sahabatnya itu, baginya Ino itu seorang yang sangat kepo pada hidupnya.

"Tentu saja forehead, akukan penasaran... ayolah ceritakan." Mau tidak mau Sakura jadi teringat kejadian tadi, entahlah Sakura sendiri bahkan tidak bisa mendeskripsikannya dengan baik.

Flashback

"Dulu aku berharap bisa mendapatkan seorang putri yang baik dan cantik." ucap Kakashi, kini mereka tengah memandang hamparan danau yang berada beberapa meter dari tempat mereka.

"Seorang putri? He... sekarang ini bukanlah zaman putri salju, mana mungkin ada putri." Sakura memandang Kakashi, Kakashi yang merasa diperhatikan menolehkan wajahnya. Ia medapati Sakura sedang menatapnya, ia tersenyum pada Sakura. Sontak Sakura langsung mengalihkan pandangannya, ishh dia terlalu banyak tersenyum- batinnya.

"Yah aku tau itu, tapi apa salahnya jika berharapkan? Harapan yang akan membuatmu yakin." Kakashi kembali menidurkan dirinya di rerumputan, kali ini ia menutup wajahnya dengan tangan.

Berlama-lama seperti ini membuat Sakura merasa bosan, ia mengambil batu kecil yang ada disekitarnya. Setelah mendapatkannya, batu itu ia lempar kearah danau. Batu yang terlempar itu langsung tenggelam saat menyentuh air, batu memang tenggelam kan.

"Sakura,... jika aku menginginkanmu menjadi putri milikku, apa kau mau?" ucapan itu sukses menghentikan gerakan Sakura yang akan melemparkan batu, Sakura menurunkan tangannya. Ia cukup terkejut Kakashi mengatakan itu. Hening untuk sejenak, tak jawaban apapun dari Sakura, ia masih bergulat dengan pikirannya. Hingga sebuah suara kembali membuatnya tersadar

"Aku mencintaimu Sakura." Sakura memejamkan matanya, ia tidak menyangka... ya entahlah ia bingung. Inilah yang dari dulu selalu ia hindari, bahkan seumur hidup ia tidak ingin mendengar kalimat itu kalau bisa, ya kalau bisa. Sungguh miris hidupnya...

Sedangkan Kakashi, ia masih memejamkan matanya. Entahlah apa yang sedang ia pikirkan sekarang, dengan perlahan ia membuka matanya. Dilihat Sakura yang tengah berdiam diri, Kakashi bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk menghadap Sakura. Kakashi menghela nafas...

"Hei... aku hanya bercanda, tidak usah sampai seperti itu." Sakura langsung mendelik melihat Kakashi yang ada disampingnya, ia tidak suka dengan itu, itu membuatnya terusik.

"Dasar bodoh." Kakashi terkekeh mendengar penuturan Sakura, beraninya dia-

"Hei aku ini gurumu,... tega sekali kau mengatai ku bodoh." Kakashi mengusap puncuk kepala Sakura, sedangkan muridnya itu sedang mengembungkan pipinya tanda tidak suka.

Hollow In My HeartWhere stories live. Discover now