Brak!

Taerin melihat yeoja itu lalu tersenyum, "Kim Sohye. Anak pertama mempunyai adik perempuan bernama Kim Sihyun. Eomma-nya mempunyai sebuah kedai roti kecil yang mendapat sumbangan uang dari Lee Taemin secara rutin dan Appa nya yang bekerja di perusahaan Lee Corp, sebagai Cleaning Service," Ucap Taerin, siswi yang bernama Sohye tersebut lalu menundukkan kepalanya.

"Apa kau tidak tahu? Kau bisa sekolah disini karena Appa-ku dan ia juga yang membiayai sekolahmu selama ini. Bukan maksudku untuk sombong karena keluargaku tidak pernah mengajarkan hal seperti itu, dan kenapa aku bisa tahu kau? Karena Appa-ku sangat banyak menyekolahlan murid-murid dan membiayainya, itu termasuk kau," Jelas Taerin, Sohye tetap menundukkan kepalanya sedangkan Sehun menatap Taerin kaget.

"Apa kau ingin mengemaskan barang-barangmu dari rumahmu sekarang? Tempat tinggalmu ditanggung olehku sendiri," Ucap Taerin, Sohye menggelengkan kepalanya.

"Jadi, apa kau masih ingin bicara lagi? Jika tidak sebaiknya kau pergi dari hadapanku atau kau benar-benar pergi dari sekolah ini," Ucap Taerin, Sohye berlari meninggalkan Taerin dan Sehun.

Taerin kembali memungut hadiah yang kembali ia buang tadi, "Kau.." Ucap Sehun.

"Ada apa?" Tanya Taerin.

"Apa kau mengancamnya tadi?" Tanya Sehun dengan tatapan yang benar-benar bertanya.

"Tidak. Hanya mempringati," Jawab Taerin jutek.

"Kau yang membiayai tempat tinggalnya?" Tanya Sehun lagi.

"Iya. Keluarganya mengontrak di sebuah rumah, karena Appa nya hanya mempunyai pekerjaan yang biasa, itu membuat keluarganya tidak mampu membayar kontrakan. Jadi aku yang membayarnya dengan rutin setiap bulan," Jelas Taerin.

-Sepertinya setiap anggota keluarganya mempunyai kekayaan yang berbeda-beda,- batin Sehun.

"Lalu kenapa ia tidak tahu?" Tanya Sehun lagi.

"Karena ia tidak peduli jika orang tuanya sedang banting tulang untuk menghidupi dirinya dan adiknya," Jawab Taerin.

"Jika aku menjadi dirinya. Aku akan membantu orang tuaku dengan tulus. Aku tahu, keluarganya sedang berada di masa-masa sulit. Itu sebabnya aku ingin membantu keluarganya dengan tanganku sendiri dan begitu pula dengan keluarga kurang mampu lainnya," Ucap Taerin lalu berjalan meninggalkan Sehun.

"Ia baik sekali,"

"Taen! Kenapa kau tidak makan?" Tanya Jihyun sambil mendudukkan dirinya di hadapan Taerin yang sedang memakan snack.

"Kau juga tidak makan," Jawab Taerin saat melihat Jihyun yang juga memakan snack sama sepertinya.

"Kau sedang diet?" Tanya Jihyun sambil mengunyah snacknya.

"Tidak. Aku tidak ingin makan, nanti saja," Jawab Taerin.

"Setidaknya kau harus makan roti," Ucap Jihyun menasehati.

Taerin tidak menjawab dan membiarkan Jihyun mengomel, Taerin sedang memfokuskan indra pendengarannya, beberapa siswi sedang membicarakannya dan sangat kebetulan, Taerin duduk tidak jauh dari siswi itu duduk.

"Tadi pagi aku melihat jika Taerin mengamcam Sohye, dan ia mengejek keluarga Sohye itu miskin," Ucap siswi tersebut, kedua temannya mengangguk.

"Sombong sekali dia. Keluarganya itu tidak begitu kaya, keluargaku lebih kaya dari keluarganya," Ucap siswi itu lagi.

-Yang sombong itu siapa? Kau atau aku?- batin Taerin.

"Keluarga Lee hanya sebuah keluarga bodoh yang suka memamerkan harta mereka," Ucap siswi itu lagi, Taerin yang sedang meminum soda kalengan langsung meremas kaleng soda itu hingga remuk.

Mr. TroublemakerWhere stories live. Discover now