Part 6 (Milikku!)

11.1K 153 6
                                    


Vote dulu sebelum membaca!

Julian ambruk menindih tubuh Vee. Dengan peluh yg bercucuran dan napas yg masih terengah julian teesenyum lalu berkata
"Apa kau menikmatinya sayang?
Bukannya menyesali apa yg telah terjadi vee justru mengiyakan pertanyaan julian. Semburat pink menghiasi kedua pipinya.

_____________________________________

Next..

Keduanya bangkit, Julian dengan gagahnya membopong Vee menuju kamarnya.

Masih dalam keadaan tubuh polos tanpa sehelai benang Vee terus menunduk, ia malu bukan karena apa. Ini kali pertama mereka berlaku seintim ini.

Ada perasaan bahagia dan juga bingung. Bingung setelah ini akan jadi apa hubungan mereka.

Belum puas dengan angannya, Vee merasakan dingin ditubuhnya, bukan.. Ini bukan karena angin atau AC yg ada di kamar julian. Tapi ini air.. Yaa julian membawanya ke dalam bathup yg berisikan air dingin.
Tanpa bicara Julian keluar dr kamar mandi tanpa menutup pintunya.

Entah mengapa vee merasakan sakit, sakit dihatinya. Benarkah semua ini.. Benarkah julian meninggalkannya setelah mereka melakukan itu.

Vee terisak meratapi nasibnya. Habis manis sepah dibuang. Peribahasa itu yg tepat untuk dirinya.

Sedangkan di sebuah dapur tampak seorang pria dengan boxer yg melekat ditubuhnya sibuk memanaskan air untuk membuat teh mint yg tentu saja bukan untuk dirirnya. Yaa siapa lagi kalo bukan untuk wanitanya. Vee.

"Auwwhh ... Ssttt panas sekali ini. Dengan tidak sabaran julian menuangkan air yg telah mendidih ke dalam cangkir berukuran besar tanpa memperhatikan jika air itu juga menetes mengenai tangan kirinya.

Tapi Julian tidak menghiraukan keadaan tangannya, ia lebih peduli kepada wanita yg saat ini mungkin sedang mandi. Pikir Julian.

Julian bergegas menaiki tangga menuju kamarnya.
Betapa terkejutnya, Julian melihat Vee duduk menunduk tanpa bergerak di dalam bathup nya.

Julian mendekati Vee.
"Vee..
Tidak ada sahutan dari Vee. Hanya isakan lirih yg terdengar pilu.
Apakah Vee menangis, apakah Vee menyesal. . apakah.. Apakah .. Ohh aku bisa gila memikirkan jika Vee akan menolakku.

Julian kembali mendekat kearah bathup. Dielusnya punggung terbuka bilik Vee.

"Vee.. Ke e kennapa kau menangis humm?
Vee menyingkirkan tangan julian dengan kasar.
"Kauu! Meninggalkanku! Aku benci kamu Julian.. Aku benci..
Vee berteriak dg begitu kencang seraya tangannya memukul mukul Julian.

Julian hanya pasrah diperlakukan demikian oleh wanitanya.
"Hey.. Aku takan meninggalkanmu okay.. Aku disini untukmu.
Dipeluknya Vee yg mulai tenang dr aksi anarkisnya. (Sebenernya author ga setega itu ya bilang tindakan Vee anarkis hehe)

Dalam beberapa menit mereka hanya berpelukan. Dirasakannya tubuh Vee yg mulai menggigil. Oh astaga Vee kedinginan.

"Vee sebaiknya ku bantu kau mandi, tubuhmu mulai menggigil.
Dengan telaten Julian memandikan Vee, Vee hanya menurut tanpa menolak.

Setelah selesai mandi, Vee dibopong Julian menuju ranjang besarnya. Tubuh Vee dibalut kimono besar berwarna biru laut dengan aksen corak putih menghiasi bagian depannya.

Gigi gigi Vee bergelatuk nyaring efek terlalu lama berendam di dlm bathup.
Julian yg sudah menyiapkan secangkir teh mint segera memberikannya pada Vee.

"Ini Vee tehnya diminum dulu supaya agak enakan.
"Darimana teh ini berasal?
Raut bingung menghiasi wajah Julian.
"Kenapa kau mengatakan seperti itu?
"Jawab saja!
"Hmmm.. Baiklah aku yg buat.
Sekarang gantian Vee yg bingung.
"Kapan kau membuatnya?
"Oh itu, tadi ketika kau sedang mandi.
Vee baru menyadari kebodohannya menangis dan mengira Julian meninggalkannya, padahal Julian hanya pergi untuk membuatkan teh ini.

"Maafkan aku. Vee berbicara sambil nenunduk.
"Untuk apa kau meminta maaf Vee.
" ku kiraa..
"Jangan bilang kau berpikir aku meninggalkanmu eh?
Vee hanya mampu mengangguk lemah.
"Itu tdk mungkin Vee sayang, mana mungkin aku meninggalkan wanitaku.

Wajah Vee bersemu merah jambu mendengar Julian mengatakan bahwa dirinya adalah wanitanya.

"Hey.. Kenapa mukamu sudah seperti kepiting rebus eh?
Niat Julian hanya menggoda Vee.
"Julian kenapa kau bilang aku ini wanitamu.
"Emm.. Entahlah, tp setelah kejadian ini kau resmi menjadi wanitamu.
"Kenapa aku harus jadi wanitamu!
"Yaa karena kau telah ku stempel sbg milikku. Kau lihat tanda merah merah ini, itu adalah stempel milik Julian Alexander. Dan milikku tdk boleh bersama laki laki lain kecuali aku dn ayahmu.

Oh Tuhan betapa sakit hati ini, mendengar orang yg disayangi hanya menklaimnya sbg miliknya hanya karena tubuh ini bukan karena..
Bodoh sekali kau Veronica mengharapkan cinta seorang Julian.

Vee tersenyum kecut menatap mata amber dihadapannya.





Waiting for your respone!
Thanks rynnrfi 😘😘

Sexy Look "slow update"Where stories live. Discover now