Part 3

14.2K 163 0
                                    

Dengan langkah gontai Vee berjalan menyusuri taman penghubung rumahnya dan rumah julian.

Dari kejauhan dia melihat mobil julian memasuki teras rumah julian.
Vee terkejut melihat pemandangan didepannya.

"Astaga... tanpa sadar air matanya jatuh menetes.

—————————————————

Author...

Sungguh menyakitkan bila terus dipandang. Vee dengan segenap kekuatan yg ada berlari kembali kerumahnya.

Adrian heran dengan tingkah anaknya. Ia hendak mengejarnya tp dia kmbali duduk. Mungkin Vee butuh waktu untuk sendiri.

Didalam kamarnya Vee mengunci pintu kamar dan pertahanannya langsung rubuh... vee bersadar dibilik pintu. Vee hanya mampu terisak dan terisak.. lelehan air matanya tak henti hentinya membanjiri kedua pipinya.

Mengapa begitu sesak ya Tuhan...

Dalam diam Vee terus mengingat.. bayang bayang Julian bersama wanita itu. Dia kira Julian akan sibuk mencarinya tp ternyata dirinya hanya angin lalu yang tak penting.
Begitu berharapnya hingga ia mengira Julian peduli padanya.
Pikirannya terus terpusat pada orang yg membuatnya menangis.
Tak terasa ia terlelap dalam lelahnya menangisi orang yg mungkin saat ini sedang bersenang senang dengan wanita lain.

Keesokan harinya Vee terbangun dr tidurnya karena merasa ada yang memanggil namanya.

"Vee sayang bangun nak, kita sarapan bersama. Ayah sudah membuat roti panggang dengan selai strawberry kesukaanmu sweety.

Ahhh itu suara ayah rupanya. Vee bergegas bangun dan membuka pintu kmrnya.
"Iya ayah aku akan menyusul 15 menit lagi.
"Baiklah ayah akan menunggumu. Kita sarapan bersama. Ada yg mau ayah sampaikan padamu.
"baik ayah.

Vee segera melangkahkan kaki menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.
Vee merasa hari ini ia tdk nafsu makan, tp dia tdk ingin membuat ayahnya khawatir. Perasaannya masih kacau balau setelah kejadian semalam.
Tapi Vee memantapkan hatinya untuk tak menghiraukan hal ini. Biarlah dia diam memendam perasaan ini.

Vee sudah siap dengan kaos oblong bergambar tim sepak bola favoritnya. Arsenal yaa itu adalah tim favoritnya dipadukan dengan celana levis tiga perempat. Persis laki laki pakaiannya. Tp jika Vee yang mengenakan itu akan jauh berbeda, ada sisi manis yg tercipta pada auranya.
Vee memang gadis yang tomboy yang manis. Itu kata banyak orang yang menilai.

Vee menyapa ayahnya yg sedang duduk di ruang makan.
"Ayahh.. belum menyiapkan susu untuku?
"Eh sweety.. belum lah sayang, kan persedian susu di kulkas sudah habis. Kau ingat kemarin km meminta ijin untuk berbelanja? Nah tp kemarin km plg tanpa barang belanjaan.
Vee menggarung tengkuknya yang tidak gatal.
"Hehe maaf ayah, belanjaanku tertinggal ditoko, aku baru berniat untuk mengambilnya nanti siang.
Vee mendadak teringat perihal kejadian di supermarket kemarin. Hatinya mendadak perih.

"Ya sudah ayo duduk dan makan sarapanmu!
"Baiklah ayah.
Mereka makan dalam diam sampai Adrian bertanya.
"Ehemm.. km ada masalah apa dengan Julian sayang?
"Eh.. tdk ada yah kami cuma sedang beda pendapat.
"Ayah tau km blm mau bercerita, ayah hargai privasimu. Tp satu hal yg harus km ingat. Selesaikan maslahmu jgn sampai berlarut larut.
"Iya ayah.

"Ayah aku pergi ke supermarket dulu ya yah.
"Iya.. hati hati dijalan.

Vee membuka pintu depan dan tanpa sengaja matanya berpapasan dengan Julian. Vee hanya mendengus dan mengabaikan.

Julian yg baru akan pergi ke rumah tetangga sebelahnya itu langsung berlari begitu melihat Vee hendak keluar rumah.

"Vee... Vee tunggu sebentar.
Yg dipanggil hanya menoleh sekilas.
Sampai julian berhasil menggapai lengan Vee.
"ihhhhh lepasin!
"Engga.. km mau kmna? Aku antar yaa.
"Engga perlu.
"Km knp sh? Km msh marah sama aku. Aku cemas tau kmrn nyari km ga ktm.
"aku ga peduli. Lagian bukannya km bersenang senang dg wanitamu eh?
"Wanita mana, kemarin aku nyari km dan sampai akhirnya aku pergi ke..
Pikiran Julian terngiang ketika dia pergi ke klub mlm dan dia mabuk atau jangan jangan..
"Ah semua itu ga
penting.. yg penting sekarang aku mau km minggir!
"Baiklah tp tolong katakan kau ingin kmn?
"Aku mau berbelanja ke supermarket, apa itu sudah cukup.
"Untuk apa?
"Kau pikir apa?
"Belanjaanmu ada padaku, jd sekarang km ke rumahku bukan ke supermarket sialan itu.
"Tidak mau, aku malas terus melihatmu.
"Kalau km tdk butuh belanjaannya mungkin km butuh sesuatu seperti dompet mungkin.
Julian tersenyum sinis penuh kemenangan.
"Kau! Kembalikan dompetku.
"Aaa aaa.. tdk semudah itu, km hrs ke rumahku untuk memasak makan siang untukku. Itu sebagai tanda terimakasih karena aku telah membawakan dompet dan belanjaanmu itu.

"Aaaggggrrrghh.. Julian sialan. Awas kau yaa!

Tobe continue... readers
Jangan lupa vote dan komentarnya 😊

Sexy Look "slow update"Where stories live. Discover now