MH 3

134K 7K 211
                                    

Mila berusaha menghindari tatapan Kevin, tapi ia tidak bisa.

"Kenapa diam? Oh atau jangan-jangan kamu nggak berani mengatakannya padaku, kalau kamu dan lelaki itu sudah berhubungan terlalu jauh! Atau mungkin kamu sudah benar-benar melempar tubuhmu pada lelaki yang kamu gilai itu"

"Tutup mulutmu, Vin!" Bentak Mila akhirnya, nafasnya memburu menahan gejolak amarah yang baru saja menghantamnya. "Apa dimatamu aku serendah itu?" Mila merasa sangat tersinggung dengan apa yang dikatakan Kevin, bahkan ia tidak pernah berpikir sejauh itu, tapi suaminya baru saja mengatakan sesuatu yang membuat darahnya mendidih panas.

"Kamu sendirilah yang membuatku berpikir seperti itu Mila. Kamu sendiri yang membuat dirimu terlihat rendah. Apa kamu nggak sadar kamu berselingkuh dariku dan buruknya lagi kamu malah menjadi selingkuhan lelaki brengsek itu. Tapi satu hal yang ingin aku ingatkan, aku mungkin bisa menerima perlakuan burukmu padaku, tapi kalau sampai kamu hamil anak lelaki brengsek itu, aku nggak akan pernah menerimanya, sudah cukup kamu menginjak-injak harga diriku dan jangan salahkan aku kalau akhirnya mungkin saja akupun menghamili wanita lain. Biar hancur sekalian pernikahan ini aku sudah nggak peduli" Kevin tersenyum sinis, walau sebenarnya hatinya teramat perih mengucapkan semua itu.

"Aku nggak serendah itu Vin, aku gak akan pernah melemparkan tubuhku padanya disaat dia masih menjadi suami orang dan disaat aku masih menjadi istrimu. Ucapanmu tadi sangat keterlaluan. Bagaimana mungkin kamu mengatakan kalau kamu akan menghamili wanita lain!!" Mila tidak sadar mengucapkannya hingga ia membulatkan matanya, tapi entah kenapa hatinya tidak terima saat Kevin mengatakan 'mungkin akan menghamili wanita lain' "Dan dari ucapanmu tadi itu membuktikan betapa brengseknya dirimu" ucap Mila sinis.

Kevin menarik nafas dalam-dalam dan berusaha meredakan emosinya.
"Jadi hanya itu yang bisa kamu katakan? Kamu saja nggak pernah memikirkan akhibat dari perbuatanmu, lalu untuk apa aku memikirkan perkataanku, dan sebrengsek-brengseknya aku, aku nggak pernah berselingkuh!"

SkakMat!! Mila terdiam tapi sorot matanya terlihat menantang Kevin dan itu semakin mengoyak hati Kevin.

"Aku rasa perdebatan ini nggak akan pernah ada ujungnya" Kevin tersenyum miris. Sebelum tubuhnya ambruk di depan Mila, ia masuk kedalam kamar tamu lalu menguncinya.

Hingga akhirnya tubuhnya pun merosot kelantai dengan punggung bersandar dipintu.

"Disini sangat sakit Tuhan..." Kevin menunjuk dada kirinya disusul dengan lelehan air mata yang sejak tadi ia tahan. Sorot mata Mila yang seakan menantangnya membuat hatinya kembali tergores. "Sangat sakit" Bisiknya lirih.

Lelaki tampan dengan rahang tegas itu terlihat begitu sangat menyedihkan.

Sekalinya jatuh cinta, cinta justru mempermainkannya.

Kevin menumpahkan tangisnya ditemani sepi. Lelaki itu merasakan sakit hati yang tertanam hingga membusuk dan melukainya begitu dalam, bagaimanapun ia hanya lelaki biasa yang merasakan sakit hati, terlebih luka yang Mila goreskan sudahlah dalam.

"Maaf" Gumam Kevin, walau tak didengar oleh Mila, tapi sesakit hatinya ia pada Mila, Kevin tetap meminta maaf pada istrinya karena tadi ia merendahkan istrinya yang bahkan tidak merasa bersalah telah berciuman dengan Aiden di depan umum.

Tak jauh berbeda dengan Kevin, tubuh Mila pun merosot kelantai. Mila menatap kosong pintu kamar tamu. Ia tidak bermaksud menantang Kevin lewat tatapannya dan kini ia malah takut Kevin akan benar-benar bermain gila dengan wanita lain.

Tapi kenapa?

"Apa aku sudah membuatmu sangat marah?" Lirih Mila, ia cukup kaget Kevin benar-benar masuk dan mengunci diri dikamar tamu. "Kamu bahkan sangat mengerikan tadi"

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang