MH 2

151K 7.4K 261
                                    

"Hei kenapa menangis?" Tangan Kevin terulur menghapus air mata Mila. Ia tidak menyangka kalau apa yang dikatakannya malah membuat istri tercintanya meneteskan air mata. "Aku mengatakan itu bukan untuk membuatmu menangis dear, tapi untuk membuka pikiranmu" Ucap Kevin lembut.

Tangis Mila semakin pecah, membuat Kevin mengernyit bingung. Dan detik berikutnya helaan nafas Mila terdengar semakin berat disela isak tangisnya.

"Aku membencimu" Mila menatap mata teduh Kevin dengan tajam dan Kevin, lelaki itu tersenyum miring pada Mila.

"Aku tau dear"

"Sangat membencimu" Ucap Mila lagi dan kali ini Kevin menghela nafas.

"Itu juga aku tau"

"Bagus!!" Mila bangkit dari duduknya dan menghapus kasar air matanya lalu berjalan dengan tergesa menuju kamarnya.

"Dear..."

"Diam dan jangan ikuti aku" Bentak Mila sadis.

Kevin yang baru saja berdiri dan berniat menyusul Mila seketika terdiam di tempatnya, lelaki itu menatap nanar punggung Mila yang menghilang dibalik pintu kamarnya dan setelahnya Kevin pun kembali menghempaskan tubuhnya disofa, kepalanya berdenyut sakit, bahkan bukan cuma kepalanya, hatinya pun terasa terkoyak, seakan ada sebilah pisau tajam yang ditusukkan tepat kehatinya membentuk garis lurus lalu mengoyaknya hingga tak berbentuk. Rasa perih itu kembali menyapanya, tapi itu sudah biasa Kevin terima dan ia kembali menelan pil pahit yang diberikan Mila tanpa bisa ia tolak.

"Aku akan selalu menunggumu dear" Bisik Kevin pilu.

Sedangkan Mila yang kini ada dikamar menyembunyikan tubuh mungilnya dibawah selimut dan air matanya kembali luruh.

"Berhenti menangis bodoh, kenapa air matamu jatuh begitu saja mendengar ucapan Kevin" Maki Mila pada dirinya sendiri.

Tangannya meremas kuat selimut yang membungkus tubuhnya, ia tidak mengerti dengan dirinya tapi satu hal yang ia tau, keberadaan Kevin mulai mempengaruhinya.

"Astaga Mila apa yang kamu pikirkan, hentikan!!" Maki Mila lagi, kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan hingga akhirnya perlahan tapi pasti mata Mila terpejam dan lagi... Tangisnya kembali membuatnya tertidur.

☆☆☆

Kevin memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya dan ia yakin Mila pasti sudah tidur, sebenarnya tadi ia memilih untuk diam dan tidak cepat masuk kamar, itu karena ia mulai paham seperti apa istrinya jadi ia membiarkan saja Mila.

"Astaga dear..." Mata Kevin membulat begitu ia masuk kedalam kamar dan melihat Mila menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Langkahnya begitu cepat mendekati Mila dan menarik selimut yang menutupi tubuh istrinya.

"Kamu ini bodoh atau memang ceroboh hah? Kamu bisa kehabisan nafas" Geram Kevin, walaupun Mila tidak mendengarnya tapi ia benar-benar kesal dengan tindakan istrinya.

Kevin ikut berbaring di samping Mila lalu menyelusupkan sebelah tangannya dibawah kepala Mila dan menarik Mila kedalam pelukannya, walau bagaimanapun Kevin bersyukur karena Mila tidak menolak satu kamar dengannya.

"Air matamu membuat hatiku sakit dear" Bisik Kevin, ia mendaratkan bibirnya dikedua mata Mila dan mengecupnya dengan lembut, kemudian turun kehidung lalu bibir ranum Mila, diciumnya dengan lembut dan penuh perasaan, tapi sayangnya Mila tidak membalasnya karena Mila sudah tertidur dengan nyenyak. "Maafkan aku karena sudah membuatmu menangis"

Kevin menempelkan dagunya diatas kepala Mila dan mengeratkan dekapannya. Disadari atau tidak, Mila pun melakukan hal yang sama, tubuh yang begitu pas dalam pelukan Kevin itu semakin merangsek masuk kedalam pelukan Kevin, bahkan aroma tubuh Kevin membuat Mila sangat tenang dan sama sekali tidak terusik dengan apa yang dilakukan Kevin padanya.

MY HUSBANDWhere stories live. Discover now