Vernon's Feels

2.4K 216 0
                                    

Aku terburu - buru menuju bukit yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Aku ingat hari ini Vernon akan membicarakan sesuatu padaku setelah aku membatalkan pertemuan dengannya saat Jihoon sunbae mengajakku berkencan. 10 menit,aku terlambat menemuinya 10 menit. Ah kau sangat bodoh Park Ji A!

Sore hari di bukit itu,sebuah pohon sakura dengan kursi panjang disana terlihat kosong. Aku mencari sosok bernama Vernon itu. Apa dia sudah pulang? Yah,lagi - lagi aku berbuat ceroboh,kedua kalinya aku membuat Vernon harus membatalkan janjinya. Aku duduk di kursi panjang itu sambil mengatur nafasku yang tersengal - sengal,sesekali aku terbatuk karena nafasku yang sedikit sesak.

"Kau baik - baik saja nona?" Tanya seseorang yang suaranya tak asing lagi.

"Ah!!! Syukurlah!!" Teriakku lega karena yang datang adalah Vernon. Ia terkekeh pelan sambil menyerahkan segelas milktea dingin padaku.

"Aku tahu kau sangat lelah,minumlah sesuatu." Ucapnya lembut. Aku menerima milktea yang ia berikan dan meminumnya.

"Kukira kau pulang duluan. Membuat khawatir saja." Ucapku.

"Tidak..tidak..aku melihatmu berlari kemari tadi,jadi aku berinisiatif membelikanmu milktea,sudah merasa lebih baik?"

"Hm,terima kasih banyak." Ucapku sambil tertunduk. Mengapa tiba - tiba perilakunya menjadi lembut seperti ini?

"Kau tahu di Korea lebih menarik daripada tempat kelahiranku,disini aku merasa lebih aman dan teratur."

"Benarkah? Padahal banyak sekali orang yang ingin berlibur ke luar Korea." Ucapku setelah aku meminum milkteaku.

Aku berdiri dan melangkah mendekati pohon sakura yang tidak jauh dari tempatku duduk. Aku ingin suatu saat nanti ketika ada festival bunga sakura,aku akan membawa seseorang kemari,merasakan keindahan pohon sakura yang memekarkan bunganya,namun hanya bisa dinikmati oleh 2 orang tanpa harus terganggu oleh keberadaan orang lain.

"Aku ingin suatu saat nanti,aku akan kemari bersama seseorang yang menjadi pasangan hidupku. Tapi untuk yang pertama,aku berjanji akan membawa seseorang yang ku sukai kemari,aku berhasil menepatinya." Ucap Vernon di belakangku. Apa dia...

"Aku gagal membawa seseorang kemari,beberapa bulan yang lalu,entah  kenapa,aku begitu kecewa,aku tidak bisa menyatakan perasaanku padanya. Namun sekarang,aku berusaha untuk membuatmu datang dan membiarkanmu tahu bagaimana perasaanku padamu."

Aku masih menanti penjelasan selanjutnya.

"Aku menyukaimu,Park Ji A."

Sudah kuduga dia akan mengatakan itu,berbeda dengan Jihoon sunbae,dia berbicara langsung ke intinya tanpa harus menyinggung atau membuatku terkejut. Aku kagum padanya. Aku memberanikan diri untuk menghadapnya.

"Jadi ini adalah kencan dadakan?" Tanyaku.

"Maafkan aku."

"Tidak,tidak apa - apa,kau berhak atas ini." Jawabku sambil tersenyum. Ia menatapku sambil tersenyum juga.

"Setidaknya,kau membuatku sangat lega sekarang,kita pulang saja,hari akan segera gelap."

"Baiklah."

Sepanjang perjalanan aku melihat kedua pipinya memunculkan semburat merah yang tipis dan tatapan mata yang berbinar. Sebahagiakah itu? Entahlah,tapi melihatnya seperti ini,aku juga ikut merasakan kebahagiaannya.

"Kita berpisah disini." Ucapnya masih dengan ekspresi yang sama.

"Hm,seperti biasa."

"Aku benci jika hari ini harus berakhir,baiklah." Ia mengelus pelan rambutku dan pipiku.

"Cepatlah pulang,seorang gadis tidak boleh pulang malam."

"Baiklah"

"Hati - hati." Ucapnya. Perlahan dia meninggalkanku,namun langkahnya mundur sambil melambaikan tangan padaku,seolah dia memang tidak ingin menyia - nyiakan waktu singkat ini untuk kembali menatapku. Aku membalas lambaian tangannya hingga ia tak lagi terlihat dari jangkauan mataku. Setelah itu...

"Huaaa!!!!!" Aku berteriak sambil jongkok,tiba - tiba aku merasakan ada yang salah setelah ia menyentuh pipiku,sekarang pipiku panas sekali,astaga sebenarnya aku ini kenapa?!

"Permisi,kau baik - baik saja?" Tanya seseorang.

"Y-yyah,aku baik - baik saja." Jawabku. Tapi samar - samar aku mendengar suara nafas anjing,aku segera berdiri dan menjauh.

"Seungcheol sunbae?" Tanyaku.

"Ya,apa kau takut dengan anjing?" Tanyanya.

"B-bukan begitu,aku..aku..yah aku memang takut dengan anjing."

"Benarkah? Padahal Prince ini lucu sekali,loh." Jawabnya sambil menoleh ke arah Prince,anjingnya Jeonghan sunbae. Aku meringis mendengarnya berbicara seperti itu.

"Oh ya,besok kau mau menemaniku tidak? Jeonghan sedang mengikuti tour sekolah dan besok adalah saatnya aku membawa Prince jalan - jalan." Ucapnya

"Tapi kenapa harus aku?"

"Karena kau takut anjing,jadi aku akan menghilangkan ketakutanmu,aku akan kerumahmu pukul 6 pagi besok."

"Baiklah." Jawabku pasrah.

Malam setelah itu aku tidak bisa tidur,aku masih memikirkan 2 orang namja yang mengajakku keluar,dan besok,Seungcheol sunbae. Mengapa Tuhan mempertemukanku pada 13 malaikat itu?


TBC

Typo itu manusiawi :)

Lovely Day(Seventeen Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang