Paper Hurt

4.8K 279 4
                                    

By : Lala

Min Yoongi x Kang Eunhe x Lee Semi(you) || Sad Romance || 18

■□■□

Handphonemu berbunyi dimalam yang indah untuk menikmati langit malam. Engkau lebih memilih membiarkannya berbunyi sementara kau masih diluar kamarmu, menikmati hembusan angin malam. Merasa sudah terpuaskan oleh langit malam yang teduh, kau kembali dari balkon kamar dan mengambil handphonemu.

"Annyeong Semi:)"
"Maaf ini siapa?"
"Min Yoongi. Kau tau aku?"

*DANG!*
Hatimu terkeruak melihat nama pengirim pesan singkat yang baru saja kau baca.
"Min Yoongi anak klub dancer sekolah? Mengirimku pesan? Darimana sunbae ini dapat nomorku?" Hanya itu pertanyaan dalam hatimu.

"Apa kau ada acara malam ini? Aku hanya ingin mengajak mu pergi keluar malam ini. Hanya malam ini saja, tolong ijinkanlah."

Kembali pesan itu hadir di memasuki kotak pesanmu. Kau hanya bersumpah dalam hati apa yang terjadi dengannya. Tahu tidak. Kenal tidak. Bercakap-cakap pun tidak. Akhirnya kau putuskan suatu keputusan yang tidak kau duga. Yoongi. perasaan bimbang serta pikiran yang berkecamuk kau membalasnya.

"Silahkan tapi jangan sampai jam 9malam. Ini sudah jam 7malam."
"Baiklah mungkin hanya pergi ke taman kompleks rumahmu dan pergi ke kedai ramen. Bersiaplah!"

Malas. Ya kau malas pergi disaat kau sedang ingin menikmati malammu yang sempurna untuk tidur awal. Dengan terpaksa kau bersiap pergi bersama senior yang tak kau kenal. Hanya saja kau tau siapa dia. Dia memiliki nama yang besar disekolahmu ini. Apgujeong City School punya klub dancer yang berbakat. Memiliki 7anggota yang benar-benar "boyfriend material" sekali. Terkenal hingga kemana-mana. Memenangkan pementasan di Mokdong dan di Seoul. Membawa nama sekolah, membanggakan dan mengharumkan nama sekolahnya. Dan saat ini salah satu diantaranya mengajakmu pergi dimalam hari tanpa sebab.

"Aku didepan rumahmu cepat keluar! Buang-buang waktu banget deh."

Satu pesan lagi yang masuk ke handphonemu disaat kau sedang menyisir rambutmu. Kau bersiap-siap dengan tidak tergesa-gesa. Menuruni tangga dan menemukan Yoongi bercengkrama dengan orangtuamu dan juga meminta ijin membawa anak gadisnya keluar rumah.
Baru saja kau duduk dikursi mobilnya, tanpa kau sadari mulutmu yang tak bisa lagi kau kontrol terbuka dan berkata

"Darimana kamu tau rumahku? Nomor telpo~"
"Ssh. Anggep aja ini sebagai suatu perkenalan dan kencan kita." Katanya sambil menutup mulutmu dengan jarinya.

•••

2bulan berlalu sudah sejak kejadian dimana kau menjalani "kencan" seperti yang Yoongi katakan.
2bulan lamanya pula handphonemu berbunyi yang berisikan pemberitahuan dari pria itu.
2bulan kau dekat dengannya. Nyaman disisinya.
2bulan kau pergi sekolah dengannya, pulang dengannya.
2bulan kau menemaninya latihan di studio kaca sekolah.
2bulan juga kau merasakan benih cinta yang tumbuh. Sebuah kesempurnaan cinta kau rasakan saat kau berada dirangkulannya.
2bulan kau berbangga hati karena satu sekolah menggosipkan kedekatanmu dengan Yoongi
2bulan bunga-bunga cinta bermekaran dihatimu.
2bulan ketika nama panggilan "aku-kamu" berubah menjadi "oppa-saeng" berakhir menjadi "chagi-chingu"
2bulan itu Yoongi selalu menggandengmu dikoridor sekolah. Menggendongmu saat istirahat.

Selama dua bulan setiap seminggu sekali. Ia memberimu sebuah kertas lipat yang ia gunting berbentuk hati. Disisi kanan bertuliskan namanya. Disisi kirinya bertuliskan namamu.

Dan ,

2bulan yang kau buat terlalu sempurna hancur dengan sebuah foto yang kau lihat disalah satu sosial media milik Yoongi.

Dengan alasan sudah tak ada kabar semenjak seminggu belakangan, kau memberanikan diri menghubunginya.
Sebelumnya. Kau memastikan profil bbmnya. Tak ada nama yeoja disana. Tak ada yang mencurigakan.

Sudah satu minggu kau menahan rindu. Saat kau temui disekolah ia berubah sikap menjadi dingin. Inilah saatnya. Akhirnya, dengan segenap kekuatan perih dihati kau menelponnya.

"Oppa .." Kau hanya bisa memanggilnya lirih.
"Apaan lo telpon-telpon!" Tiba-tiba airmatamu berbicara. Bulir itu keluar secara spontan ketika mendengar suatu bentakan yang baru saja ia dengar.

"Aku hanya ingin tahu kabarmu." Kali ini kau berusaha tegar.
"A-apa kau benar kencan dengan Kang Eunhe sunbae-nim?" Entah mengap tiba-tiba foto yang kau lihat di sosial media Yoongi kali ini terasa seperti mereka sudah menjadi sepasang kekasih baru.
"Memang." Jawabnya enteng. "Aku sedang bersamanya sekarang."
"Kenapa kau tinggalkan aku?"
"Anjir gak usah drama lo! Nih yaa gue ceritain! Gue kalah battle sama Jimin. Terus gue harus trima dare dari dia yang menurut gue najia bangetlah! Gue harus deketin lo selama 4bulan. Kalo 4bulan gue gabisa bikin lo cinta sama gue, gue harus bayar SPP Park Jimin 2bulan! Gue lebih sayang duit gue daripada lo! Makanya gue banting harga diri gue buat deketin lo biar gak ngebayar SPP si bantet temen sekelas lo! Eh ternyata lo baper sebelum 4bulan gue selamet dari dare. Akhirnya gue tinggalin lah elo. Buat apa lama-lama ngabisin waktu sama lo keburu Eunhe keambil Jin hyung!"

Kau hanya menangis dan merengek hingga rengekan itu terdengar disebrang sana.

"Gue punya 2akun bbm kupret. Yang satu private gue, yang satu cuma akal-akalan buat lo! Haha sory yaa. Sumpah gue mah ogah sebenernya tapi inget gue udah bilang gue lebih sayang uang gue. Udah yaaa gak usah lo inget lagi lah haha. Lo kalo mau marah, marah aja sama Park Jimin."

Terdengar bunyi nada datar yang panjang. Tak percaya akan ini semua. Kau masih mematung didepan kaca. Mukamu lebih terlihat seperti monster. Berantakan.

Bukan rasa sakit yang kau terima. Tapi perasaan malu. Malu akan dirimu sendiri. Malu dengan teman-temanmu, klub dance sekolah. Dan malu dengan Kang Eunhe sunbae. Ini adalah hari jumat dimana biasanya Yoongi memberimu kertas hati yang selalu kau simpan didalam laci. Ada yang sudah kau laminating pula.
Kau meraih gunting diatas meja. Menggunting yang sudah dilaminating. Merobek yang tersisa. Menggenggamnya dalam satu kepalan tanganmu.

"Sudah saatnya kau melepasnya, Semi. Kau pasti bisa."

Tangan kananmu yang mengepal robekan kertas itu maju perlahan. Lurus kedepan selurus tatapan penyesalanmu. Jarimu terbuka satu persatu, membiarkan angin membawanya entah kemana. Robekan kertas itu pergi disaat engkau sudah merasakan kerelaan melepasnya. Matamu masih menatap lurus kedepan dan tanganmu masih terjulur kedepan dengan telapak tangan yang terbuka.

"Aku memafkanmu Min Yoongi. Tapi aku masih ingat siapa dirimu."

Senyum indah penub keikhlasan pun mengembang di pipi chubbymu.

[Fanfiction] Suga x YOUWhere stories live. Discover now