Who Is He?

15.5K 1.5K 73
                                    

Sekolah adalah tempat dimana para orang tua menyerahkan anak-anak mereka untuk menimba ilmu pendidikan untuk masa depan yang lebih cerah. Sekolah juga menjadi rumah kedua bagi para siswa yang ada didalamnya. Tak hanya untuk belajar, tetapi juga menjadi tempat dimana para siswa melakukan sosialisai dan bertemu dengan banyak orang yang memiliki kepribadian yang berbeda.

Hanguk High School, Seoul, South Korea

Begitulah tulisan yang terpampang di papan besar yang berada diatas gerbang sekolah ini. Sekolah yang memiliki lapangan yang luas dan juga desain bangunan yang sangat bagus didukung dengan fasilitasnya yang lengkap. Sekolah yang menjadi salah satu sekolah terbesar sekaligus menjadi sekolah terfavorit di Seoul saat ini.

Para orang tua berlomba-lomba untuk mendaftarkan anak-anak mereka disekolah ini. Semua siswa yang bersekolah disini adalah siswa yang memiliki kapasitas otak yang bisa dibilang diatas rata-rat. Sekolah ini pernah tercatat sebagai sekolah yang memiliki prestasi siswa yang cemerlang.

BRAK
Suara bising itu berasal dari kelas 2-2 yang jarang sekali mengeluarkan bebunyian ribut seperti ini. Ternyata itu terjadi karena kelas mereka kosong. Tak ada satupun guru yang masuk kesana. Beberapa orang siswa tampak sibuk belajar sendiri sedangkan yang lainnya, mereka lebih memilih untuk mengobrol dengan volume suara yang bisa dikatakan cukup besar itu.

"Yoora..!" entah berapa kali suara pekikan itu terdengar. Park Hyejin, dia lah orang yang sedari tadi berusaha merocoki seorang gadis yang tengah fokus dengan novel yang berada ditangannya itu.
"Wae?" karena merasa jengah, Yoora hanya menoleh sebentar kerah Hyejin. (kenapa?)

"Aiisshh... Bisakah kau berhenti membaca novel itu? Apa kau tidak bosan? Setiap hari aku hanya melihat kau membaca novel itu-itu saja." kini gadis yang berkuncir satu bernama Shin Raemi yang membuka suaranya. Gadis itu bahkan terus saja mengguncangkan tubuh Yoora berharap gadis itu mau melihat kearah mereka.

BRAK
Keadaan kelas hening seketika saat ada seseorang yang mendobrak pintu kelas dengan tiba-tiba. Semua mata melihat kearah pintu masuk. Disana sudah ada Kim Jaekyung yang tengah menstabilkan deru nafasnya.
"Sekolah kita kedatangan siswa baru dan dia sangat tampan." ujarnya dengan wajahnya yang histeris.

"Ahhh... Aku kira kenapa. Kau ini mengagetkanku saja." gerutu salah seorang siswa laki-laki yang sedang asik mengobrol dengan teman sebangkunya itu. Setelah Jaekyung pergi beberapa gadis mengekorinya dari belakang. Mereka seolah ingin memastikan, apa perkataan gadis itu benar. Kini Hyejin, Hyunji dan Raemi kembali melihat kearah Yoora yang tidak lagi membaca novelnya itu.

Tapi kini gadis itu lebih memilih untuk menempelkan wajahnya diatas mejanya.
"Yoora!" panggil Hyunji dengan sedikit kesal.
"Huumm..." hanya gumaman itu yang diberikannya kepada ketiga sahabatnya itu.
"Ayo kita melihat apa siswa baru itu benar-benar tampan" tapi mereka bertiga tak mendapat respon apapun dari gadis itu karena ia telah terlelap.

"Huh! Baiklah kalau tidak mau. Kami pergi dulu!" Hyejin yang kesal sontak berdiri dan menggeret Hyunji dan juga Raemi untuk pergi meninggalkan kelas yang sudah sepi itu. Hanya tertinggal sosok Yoora yang tengah tertidur didalam sana. Ia bahkan tak sadar kalau kelasnya ini sudah tidak ada penghuninya kecuali dirinya.

BRUK
Yoora sontak saja terbangun dari tidurnya saat buku tebalnya jatuh kelantai. Betapa terkejutnya ia saat mendapati kelasnya sudah kosong seperti ini. Kedua mata indahnya mengerjap. Belum sampai tiga puluh menit ia tertidur tapi bukunya sudah memabngunkannya.
Kesal? Tentu saja. Ia baru saja akan memasuki alam mimpinya. Tapi buku sialan itu terjatuh disaat yang tidak tepat.

"KYAA...!" kepala Yoora tampak bergerak. Ia menoleh kearah jendela yang berada disebelah kanannya. Suara teriakan itu menjadi pusat perhatian gadis itu saat ini. Sangat ramai! Membuat Yoora penasaran apa yang sebenarnya terjadi dibawah sana. Sehingga banyak siswa yang berkumpul disana. Kakinya melangkah, meninggalkan kelasnya yang sudah tak berpenghuni itu.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang