Chapter XIII

18.3K 1.4K 53
                                    

Drey pov...

Aku sudah bersih dari darah pengawal itu dan ketiga pemimpinnya...

Hari ini aku akan mengunjungi keluarga 3 lider itu...

Aku mendengar kabar bahwa keluarga ke 3000 pengawal itu telah mengiklaskan kepergian mereka...

Aku memakai jeans hitam, baju kemeja merah, rambut pirang yang dibiarkan tergerai, tak lupa topeng yg menutupi mata dan hidungku...

Aku berjalan ke ruang tahta untuk meminta izin ke raja...

Bagaimana pun raja adalah ayah kandungku, walaupun aku tak dianggap...

Aku berjalan ke ruang singgasana, para pelayan menyapaku dan aku membalasnya dengan senyuman...

Aku telah tiba di ruang singgasana...

Disana ratu, kak denis, kak chris, dan ayah duduk di singgasananya...

Rasa bersalah melandaku, karena tadi saat disekolah aku menyakiti hati ratu yang merupakan ibu kandungku...

Selain berkunjung ke rumah 3 pemberontak itu, aku juga akan mengunjungi ayah dan ibu...

" salam yang mulia" ujarku membungkukan badan...

" bagus putriku, kau telah membrantas pemberontak itu dengan sukses, dan juga melindungi kedua kakakmu" ujar raja...

" terima kasih atas pujiannya, saya mohon izin ingin ke rumah pemimpin pemberontak itu" ujarku

" untuk apa kau kesana?" Ujar ratu

" saya ingin melayat ke rumah mereka, bukannya sore ini pemberontak itu akan dimakamkan, jadi saya memohon izinmu yang mulia" ujarku

" baiklah, dengan syarat kau bermalam malam ini di istana, karena 2 hari lagi adalah hari pemperingati kematian putri kandungku" ujar raja

Aku memasang wajah terkejut, astaga aku lupa 2 hari lagi ulang tahunku dan kenapa aku lupa?, berarti 2 hari lagi aku genap berusia 17 tahun...

" saya turut berduka cita yang mulia, saya baru tahu jika anda memiliki seorang putri" ujarku..

Mataku memanas, entah apa yg kurasakan sekarang...

Senang, karena ayah masih mengingatku....

Sedih, karena ayah menganggapku telah tewas, aku yakin ayah tak mengetahui namaku...

" dia belum meninggal" ujar ratu tiba-tiba...

" maksud yang mulia?" Ujarku

" dia belum meninggal, sekarang dia berada di suatu tempat, aku yakin dia akan datang ke acara ulang tahunnya" ujar ratu..

" siapa nama putri anda yang hilang?" Ujarku menguji ayah...

" Princess Royal Crown Of Athanasia Audrey Marissa Athanasia" ujar raja dan spontan aku terkejut...

Raja mengingat namaku, astaga apa yang kulakukan, jika aku jadi ratu siapa yg jadi ketua pertahanan dan ketahanan??..

Selagi masih ada waktu, aku harus mencari calon yang pas...

" nama yang indah, kalau begitu saya pamit" ujarku..

Aku berjalan ke arah kandang kuda untuk menjemput kuda yang selama ini menemaniku jika menjadi perempuan bertopeng baja...

Lucifer, kuda berwarna hitam, cepat dan kuat...

Aku berjalan sambil memikirkan siapa calon ketua eksekusi dan pertahanan nanti saat aku jadi ratu?..

The Victoria Element SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang