Chapter X

19.3K 1.5K 53
                                    

Drey pov..

Aku telah tiba di kamar, aku menyimpan buku dan tasku, buku itu ku simpan dalam laci meja belajar...

Kenapa kamar ini sepi, felix kemana yah, oh iya sebentar lagi jam makan malam, felix kemana...

Tak lama kudengar pintu terbuka..

Aku segera keluar untuk menanyakan kemana felix pergi, bukannya felix yang kutemui ternyata itu para pangeran...

" eh pangeran, ada apa, oh maaf salam yang mulia" ujarku menundukan badan...

" silahkan duduk, maaf jika anda kurang nyaman, mau minum apa?" Ujarku ramah...

" teh panas saja" ujar denis dingin...

" baiklah" ujarku

Aku segera menuju ke dapur untuk membuat teh untuk pangeran, setelah selesai ku bawa teh itu menuju ke ruang tamu...

Ku letakkan cangkir berisi teh dan duduk di sofa...

" ada apa pangeran" ujarku sopan...

" kami kesini hanya ingin melihat kamarmu saja, menurutku ini bukan kamar melainkan apartemen" ujar pangeran chris..

" betul pangeran, awalnya saya heran kenapa saya mendapatkan kamar seperti ini, sedangkan saya hanya rakyat biasa" ujarku dan raut wajah mereka berubah 180 derajat...

" ada apa pangeran?" Ujarku melihat perubahan ekspresi mereka..

" apa kau tak ingat tentang jati dirimu?" Ujar prince denis

" maksud pangeran?" Ujarku

" tentang siapa dirimu sebenarnya?" Ujar prince stevano..

" oh iya prince chris, kapan aku memulai perjanjian kita?" Ujarku

" perjanjian apa?" Ujar prince chris

" perjanjian, aku mencari adikmu dan kau membantuku menemukan elemenku, apa prince chris lupa" ujarku sedih..

Belum sempat dia membuka suara aku sudah mendahuluinya...

" oh iya aku baru ingat, pasti kalian kesini ingin memarahi saya kan, gara-gara saya prince denis hampir kehilangan tunangannya, maafkan saya prince saya tak sengaja, entah mood saya saat itu sedang buruk, saya sedang marah entah apa penyebabnya" ujarku penyatukan kedua telapak tanganku dan mengangkatnya di depan dada...

" bukan, aku tahu kau sedang marah" ujar prince chris..

TINGGG

Kulihat jam menunjukkan pukul 6 sore...

" baiklah kalau begitu kami permisi, terima kasih atas tehnya" ujar prince azel...

Mereka keluar dari kamarku...

Aku segera menuju ke kamar mandi dan mandi...

Setelah mandi aku segera berpakaian, dan kali ini aku memakai celana jeans dan kaos berwarna merah dan rambutku kubiarkan tergerai...

Ikat rambut tante maya ku pasang ke lenganku, atau istilahnya ku jadikan gelang...

Aku menuju ke kantin dan segera memesan makanan, kali ini ku memakan salad sayur dan air putih...

Aku menuju bangku disana sudah ada felix, vio, dan angel...

Kami pun makan bersama...

Dewi pov...

Astaga apa yang terjadi dengan audrey, kali ini aku berada di kamar audrey...

Apakah hubungan ayah dan anak akan hancur...

The Victoria Element SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang