Tapi ia bahagia...

Apa yang telah terjadi padanya ?

Jalal benar-benar tak mengerti dengan dirinya sendiri.

Jodha menghampiri bibinya dan kakak sepupunya Sujamal.

"Kak, sebaiknya bawa bibi pulang dulu..kasian bibi..nanti bisa sakit.."

Sujamal terdiam sejenak lalu menjawab.

"Lalu..siapa yang menjaga ibumu Jodha ? "

"Aku kak...aku akan disini sampai besok.."

"Kau tidak kerja ? "

"Aku minta ijin libur sehari.."

"Tapi kau sendirian Jodha ! "

"Tak apa kak...kak Jamal bisa ganti'in aku besok..gimana?"

Sujamal berpikir sejenak.

"Jodha benar ibu...ibu juga perlu istirahat...besok kita bisa kesini lagi..."

Bibi Angga akhirnya setuju. Merekapun pergi dari ruang tunggu Rumah Sakit.

Sementara itu Jalal masih saja berkutat dengan laptop bisnisnya. Sambil sesekali melirik ke arah Jodha yang berjalan ke arahnya lalu duduk di sebelahnya.

Wajah cantik itu tampak lelah.

Malam semakin larut.

Jalal tersentuh. Begitu cintanya Jodha pada ibunya.

"Tidurlah ! ", ucapnya lembut pada gadis itu.

"Aku tak bisa tidur...aku mencemaskan ibu ", Jodha menyandarkan punggungnya di sofa.

Jalal menatap wajah cantik itu lekat.

Diapun mendekat dan merengkuh tubuh Jodha dan menyandarkan kepala gadis itu di dadanya.

Jodha terkesiap.

"Jalal...a..apa yang kau lakukan..ini di Rumah Sakit "

"Ssshht...tidurlah ! ", bisiknya sambil menatap wajah Jodha intens.

Jodha tak bicara lagi. Dia sedikit merasa nyaman di pelukan Jalal. Sesaat ia bisa menghirup dalam-dalam aroma parfum yang bercampur dengan aroma maskulin lelaki tampan itu. Seperti obat penenang baginya. Sehingga tak berapa lama iapun memejamkan mata.

-

-

Malam semakin larut.

Jalal merebahkan kepala Jodha di pangkuannya.
Ia mengatur sedemikian rupa agar gadis itu bisa tertidur dengan nyaman di sofa.

Sambil sesekali membelai wajah cantik yang tengah tertidur pulas di atas pangkuannya, sementara ia tetap berkutat dengan laptop bisnisnya.

Menjalankan bisnis di beberapa tempat sekaligus sudah terbiasa baginya. Bahkan ia jarang bisa tidur bila bisnis sudah mulai ramai dengan investor-investor baru yang ingin berinteraksi dengan perusahannya.

Baru-baru ia mengenal gadis inilah ia bisa merasakan bisa tidur dengan nyenyak. Apalagi saat bisa memeluknya sepanjang malam.

Oh God...ia ingin setiap malam bisa tidur memeluk sang gadis..

Tak terasa waktu terus bergulir hingga dini hari.

Jalal menutup laptopnya ketika ia melihat pintu ruang operasi terbuka.

Seorang dokter kepala mendekati Jalal.

"Operasinya berhasil !  "

"Benarkah dok ? "

Sang dokter kepala mengangguk dan tersenyum... tampak gurat kelelahan di wajahnya.

"Alhamdulillah !! ", seru Jalal.

Dokter kepala itu lalu pergi meninggalkan ruang tunggu.

Jalal segera membangunkan Jodha yang tertidur di pangkuannya.

"Jodha..Jodha..bangun..operasi ibumu berhasil ! "

Jodha mengerjabkan mata. Ia masih berusaha mengumpulkan memorinya.

"Apa kau bilang tadi ? "

"Operasi ibumu berhasil Jodha.."

Kata-kata Jalal serasa air dingin yang mengguyur kepalanya. Matanya membulat indah. Bibirnya tersenyum lebar.

"Benarkah ? "

Jalal mengangguk. Ia tersenyum melihat ekspresi wajah gadis itu yang terlihat polos khas orang bangun tidur.

"Ya Tuhan..terimakasih..", ucap Jodha mengatupkan kedua tangannya.

"Dan..kita akan segera menikah ! ", ucap Jalal spontan.

"HAAH !!!! " Jodha terperangah.

"Sesuai perjanjian awal kita Jodha..", Jalal berkata dengan mata menatap lekat pada gadis di depannya.
Jodha menatap Jalal tak berkedip. Bingung...




Tbc...

Voment ya...thx

ARROGANT CEOWhere stories live. Discover now