Chapter 12 (END)

1.2K 115 17
                                    

Bagaimana jika kau menjalin hubungan dengan orang yang tidak kau cintai, siapakah yang akan tersakiti?

Ali merasa sesak di dada, bagaimana mungkin dia harus menjalin hubungan dengan orang yang sama sekali tidak dia cintai?

Pevita Nugroho siswi kelas XI IPA 1, gadis cerewet dan super manja yang gayanya menurut Ali nora, terlalu berlebihan.

"My baby Ali unyu2, temani aku kekelas ya" katanya sambil menautkan tangannya manja, Ali pun melepaskan tautan tangan Pevita, tapi Pevita tidak melepasnya dan menggandeng semakin erat.

"Iya, tapi bisa kan tidak usah dengan gandengan, kita bukan truk gandeng" kata Ali ramah

"Tuh kan, truk aja gandengan, masa kita engga" kata Pevita lebay

"Malu dilihat banyak orang Pevita"bkata Ali tegas

"Tidak apa-apa, biar mereka tau kalau kita pasangan yang serasi my baby Ali unyu2" kata Pevita tersenyum, menjijikan

"Oh my god, apa yang harus aku lakukan?" batin Ali bingung. Ali terlalu baik sehingga Pevita semakin liar.

Dan bagaimana jika kau mencintai seseorang tapi cintamu bertepuk sebelah tangan, siapa yang harus di salahkan?

Verrel mengacak rambutnya Frustasi, dadanya sesak melihat orang yang dia cintai bersama orang lain, tapi dia bisa apa? Dia tidak mungkin memisahkan dua insan yang saling mencintai.

"Tuhan, hapuskan rasa Cinta itu, kumohon" batin Verrel gusar, Verrel keluar kelas.

Bughh..
Mereka tabrakan, Verrel menangkap tubuh Nasya, mata mereka bertemu.

Deg..deg..deg

"Sorry" kata Verrel sadar

"Tidak apa-apa" kata Nasya tersenyum.

Verrel memperhatikan Nasya dari ujung kepala sampai ujung kaki, Rok sebawah lutut, rambut di ikat ekor kuda dan kacamata.

"Gadis cupu yang cantik" Batin Verrel terkekeh

"Maaf, aku buru-buru" kata Nasya pamit, tapi langkahnya terhenti karena Verel menahannya

"Tunggu, kita belum kenalan" kata Verel ramah

"Aku Nasya, Nasya Elista Putri" katanya ramah

"Aku Verrel, Verrel Aditya kelas XII IPA 1, Kau?" tanya Verrel tegas

"XII IPA 4" katanya manis

"Ya sudah, sampai jumpa" kata Nasya pamit

"Sampai jumpa" kata Verrel tersenyum.

***
Yuki sengaja berangkat lebih awal dan naik Bus, dia masih kesal dengan Stefan dan berharap Stefan berubah dari sikap dinginnya, itu kalau dia peka si.

"Hai cantik, mau berangkat sekolah ya" kata seseorang yang sedang mabuk

"Aku temani ya" kata orang satunya lagi sambil menyentuh dagu Yuki

"Maaf saya buru-buru" kata Yuki galak

"Jangan galak-galak cantik" kata orang satunya yang mencengkeram tangan Yuki. 3 orang yang mabuk berat.

"Tolong!" teriak Yuki takut

"Hust.. Jangan teriak-teriak cantik" kata orang pertama.

Yuki mencoba kabur tapi tidak bisa, mereka menarik Yuki menjauh, dua orang mencengkeram Yuki dan satunya ingin berbuat sesuatu (?)

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak mereka, saat menoleh.

Bugh. Bugh. Bugh..

Mereka terjatuh, kemudian mereka bangkit dan melawan Stefan. Bukan Stefan Agasta Murenda jika tidak bisa mengalahkan mereka bertiga.

The Rainbow (END)Where stories live. Discover now