Chapter 8

784 85 5
                                    

Yuki menggenggam kertas di tangannya dia harus mencari siapa yang memiliki kertas itu.

"Hei, kau mau kemana?" tanya Verrel mengagetkan Yuki. Yuki menyembunyikan kertas di tangannya

"Verrel" kata Yuki kaget

"Itu apa?" tanya Verrel menunjuk

"Oh..em.. E, bukan apa-apa" kata Yuki gugup

"Maaf Verrel, aku buru-buru" kata Yuki pergi

"Yuki" panggil Verrel menghentikan Yuki

"Iya?" tanya Yuki heran

"Nanti kau ada janji tidak?" tanya Verrel manis

"Tidak, ada apa?" tanya Yuki heran

"Setelah pulang sekolah, aku boleh mengajak mu pergi tidak?" tanya Verrel ramah

"Hm.. Aku pikir nanti saja ya, aku buru-buru" kata Yuki pergi.
Verrel tersenyum miris.

Apakah ada seseorang yang sering menghabiskan waktu di atap selain Stefan? Stefan kini berdiri di depan Yuki.

"Kau mencariku?" tanya Stefan dingin

"Iya, aku ingin bertanya, apakah kertas ini milik mu? Aku menemukannya di bawah" kata Yuki menatap Stefan dengan menyodorkan kertas. Stefan melirik ke kertas itu, lalu menatap ke wajah Yuki.

"Bukan" katanya datar

"Maaf jika aku mengganggu mu" kata Yuki menunduk, tak ada harapan.

"Boleh aku pinjal ponsel mu?" tanya Stefan datar

"Untuk apa?" tanya Yuki heran

"Boleh, atau tidak?" tanyanya dingin. Yuki menyodorkan ponselnya, entah apa yang akan dilakukan Stefan pada ponselnya.

"Terima kasih" katanya mengembalikan ponsel dan pergi begitu saja.

"Apa yang dia lakukan dengan ponselku?" tanya Yuki bingung.

Tiba-tiba ada pesan masuk.

From: Stefan

Tunggu aku setelah bel berbunyi di gerbang

Yuki menaikan alisnya, benarkah Stefan mengirim pesan untuknya? Yuki tampak tersenyum. Apakah ini mimpi?

"Aw" kata Yuki meringis karena tamparan yang dia lakukan sendiri di wajahnya

"Ini nyata? Sungguh aku tidak percaya" kata Yuki tertawa.

Yuki turun dari atap menuju kekelasnya dengan hati yang bahagia.

***
Yuki menunggu Stefan di gerbang, sebenarnya dia ragu, tapi dia bertekad untuk menunggu. Semoga Stefan tidak mempermainkannya.

"Naik" kata seseorang tiba-tiba datang. Gaya nya masih sama, dingin dan tenang.

Yuki naik ke motor Stefan, Yuki tidak mau banyak tanya. Mungkin Stefan membawanya ke rumah Bella? Entahlah..
Kemanapun itu Yuki mau jika bersama Stefan. Mungkin kedengarannya berlebihan, tapi itulah Yuki, yang terobsesi dengan Karisma Stefan dan termakan perkataannya sendiri.

"Ini rumahku" kata Stefan dingin.

Mereka sudah sampai di tempat tujuan. Rumah mewah dengan gaya eropa. Sangat indah dan megah.

"Rumah? Untuk apa Stefan membawaku ke rumahnya?" batin Yuki bingung.

"Untuk apa kau membawaku ke rumah mu?" tanya Yuki bingung

"Nanti kau juga akan tau" kata Stefan dingin. Yuki memilih diam dan mengikuti Stefan.

"Kenapa dia selalu membuatku penasaran? Dia memang tidak terduga" batin Yuki gusar.

The Rainbow (END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum