Chapter 10

820 87 4
                                    

Yuki memandang seseorang di depannya. Tak ada gerakan dari Yuki karena sejak tadi Yuki melamun.

"Hei Yuki, lemparkan bolanya!" teriak Jojo heran

"Astaga, kenapa aku melihat jika Stefan yang melemparnya dan datang kepadaku? Benar-benar gila" umpat Yuki dalam hati.

Yuki melempar bola kepada Jojo dan pergi dari lapangan.

"Yuki kau harus mengilangkan bayangan Stefan di pikiran mu, jika tidak pasti semua orang kau anggap Stefan, bisa-bisa kau di bawa ke rumah sakit jiwa karena penyakit cinta mu itu" batin Yuki kesal

***
Yuki berjalan menuju Taman, mencari keberadaan Bella. Langkahnya terhenti saat melihat Stefan di depannya.

"Apa yang dia lakukan disini?" batin Yuki. Yuki berjalan mendekati Stefan dan menatapnya bingung.

"Sedang apa kau disini? Kau melihat Bella?" tanya Yuki tajam

"Tidak" jawabnya singkat.

Yuki memandang sekeliling taman, taman itu penuh dengan bunga tulip berbagai warna, banyak balon berbentuh hati di lampu tiang, menaikan alisnya melihat banner yang bertuliskan 'I LOVE YOU YUKI'. Yuki menatap Stefan lekat.

"Itu semua untuk mu" katanya datar

"Apa maksud mu?" tanya Yuki bingung

"Maukah kau menjadi kekasihku?" tanyanya dalam menatap mata Yuki

"maboroshi desu ka? (apakah ini ilusi?)" batin Yuki melamun, tak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Mungkin ini hanya khayalanku saja" batin Yuki gusar

"Kau mau atau tidak?" tanya stefan menyadarkan Yuki dari lamunannya

"Hah?!" kaget Yuki

"Kau bukan hanya bodoh, tapi lambat juga" katanya dingin

"Ish, kau ini sebenarnya serius atau tidak?!" teriak Yuki kesal. Tidak ada jawaban. Yuki menjadi kesal

"Stefan memang aneh, kenapa dia menyatakan cinta sedingin itu? Sebenarnya dia menyukai aku tidak?!" umpat Yuki dalam hati

"Kau tidak perlu berfikir sejauh itu, mau tidak mau kau sekarang adalah kekasihku" kata Stefan dingin menarik tangan Yuki

"Pemaksa!" teriak Yuki kesal, tapi Stefan tidak perduli.

Bagaimana bisa Yuki menolak? Dia memang menyukai Stefan kan, tapi Yuki tidak tau perasaan Stefan yang sebenarnya.

***
Stefki kini duduk di bawah jembatan. Yuki memandang Stefan, tapi Stefan sama sekali tidak memandangnya.

"Aku pernah berjanji akan mengatakan sesuatu setelah kau sadar dari koma, dan sekarang aku akan mengatakannya" kata Yuki serius, Stefan menoleh, awalnya dia hanya diam dan memandang Yuki tapi..

"Apa?" tanyanya datar memandang Yuki, membuat Yuki menjadi gugup.

"Kita di tawari untuk bermain film, om Hans teman Alm. Ayahku yang menawarinya, dia melihat video drama kita dan tertarik kepada kita, apa kau mau menerimanya?" tanya Yuki hati-hati. Stefan tampak berfikir.

"Mau atau tidak?" tanya Yuki tajam

"Terserah kau saja" katanya datar

"Kenapa terserah aku?!" tanya Yuki bingung

"Karna kau kekasihku" katanya dingin, tapi justru membuat wajah Yuki merah merona

"Kalau aku menerimanya, apa kau tidak keberatan?" tanya Yuki ragu

The Rainbow (END)Where stories live. Discover now