{1}

5.1K 421 66
                                    

"Hei kenapa kau tidak juga segera mengangkat telfonku ? beberapa kali aku menelepon selalu mailbox"

Suara wanita di ujung telefon itu terdengar benar-benar marah sampai-sampai membuat Lee Seung Hoon menjauhkan handphone dari telinganya.

"Hei tenanglah, kau tahu bukan aku akhir-akhir ini sedang sibuk"

Seung Hoon membolak-balik beberapa kertas di depannya. Akhir-akhir ini tawaran dari perusahaan iklan sangat banyak sekali. Dan managernya pun juga ikut cerewet akhir-akhir ini. Dia menyuruh Seung Hoon untuk melihat-lihat berkas Iklan yang dibawakannya tadi pagi ke apartemen Seung Hoon.

"Ya ya aku percaya tuan aktor, yang sekarang sudah mulai sibuk sampai-sampai tidak punya waktu untuk ketemu sama temannya yang tercinta ini"

Mendengar itu Seung Hoon langsung tertawa tidak berhenti. Rajukan manja khas Irene yang sudah lama tidak di dengar Seung Hoon inilah yang paling sering dirindukannya.

Irene adalah teman sekaligus tetangga dekat Seung Hoon sejak kecil, sejak rumahnya masih berada di Apgujeong. Setelah Irene pindah ke Amerika, keluarga Seung Hoon juga ikut pindah ke Seoul. Seung Hoon hanya berharap suatu hari bisa bertemu lagi dengan Irene entah bagaimana caranya. Irene sendiri sudah di anggap seperti saudara. Ada sesuatu pada sosok Irene yang selalu membuat orang lain ingin melindunginya. Begitu juga dengan Seung Hoon.

"Hei kenapa kau tertawa ?"

"Tidak tidak, aku hanya menyadari bahwa akhir-akhir ini ternyata aku merindukanmu Irene"

"Wah akhirnya kau sadar juga. Bagaimana bisa kau tidak rindu padaku ? kita benar-benar sudah tidak bertemu hampir 13 tahun." Irene menekankan setiap kata pada kalimatnya.

"Ya ya aku tahu Irene..." Seung Hoon terlihat sedang berfikir. "Mm.. bagaimana kalau kau berkunjung ke apartemenku ?"

"Apartemenmu ? astaga kau tinggal di apartemen ? ku kira kau masih tinggal bersama kedua orang tuamu"

"Ya sejak aku memasuki dunia entertainmen, kedua orang tuaku memutuskan pindah kembali ke rumah lama kami di Apgujeong." Seung Hoon membereskan beberapa kertas yang tadi sudah di bolak-baliknya di atas meja.

"Ya kalau aku ada waktu aku akan menghubungimu lagi. Kau kirimkan sekarang saja alamat apartemenmu. Jika sewaktu-waktu aku sedang berada disana aku akan berusaha mampir"

"Okee Irene, aku akan mengirimkan alamatku setelah ini..mm iya.. kau juga.."

Seung Hoon mengakhiri percakapannya. Sudah sejak lama Seung Hoon ingin sekali bertemu Irene, akhirnya waktu itu akan datang juga. Dia terakhir kali bertemu Irene di acara Seoul Fashion Great. Dia benar-benar cantik saat itu, sampai-sampai Seung Hoon hampir tidak mengenalinya.

"Seung Hoon-ah apakah kau tahu dimana aku menaruh ponsel ku ?" Suara Mino membuyarkan lamunan Seung Hoon.

"Ah sepertinya tadi ada di atas meja makan"

Song Min Ho atau kalian bisa memanggilnya Mino, adalah salah seorang teman satu apartemen Seung Hoon. Dia adalah seorang musisi. Suaranya benar-benar menggunggah hati dan sepertinya dia memang terlahir untuk menjadi seorang musisi. Popularitasnya sudah tidak usah diragukan lagi, fansnya hampir miliaran. Sejak 3 bulan lalu Mino baru saja putus dari mantan kekasihnya yang seorang model. Padahal mereka termasuk salah satu pasangan yang termasuk di sukai oleh netizen. Berita putusnya mereka pun menyebar cepat di media sosial. Semua orang sepertinya juga turut berduka. Mino sendiri hampir saja mogok makan selama seminggu.

Mino juga adalah seorang aktor yang hebat. Dapat dilihat sejak seminggu setelah putus dari Seul Gi dia benar-benar memakai topengnya saat berada di luar. Saat di apartemen hanya ada Seung Hoon dan Tae Hyun, barulah dia melepas topeng yang dikenakannya.

"Kau ada pekerjaan setelah ini ?" Mino bertanya dengan suara khasnya.
"Tidak, aku masih ada waktu luang. Besok baru jadwalku benar-benar padat. Bisa-bisa aku tidak pulang seharian"

Mino tampak sedang mengotak-atik ponselnya dengan muka masam.

"Ada apa, kenapa wajahmu seperti itu?"

"Kau harus mencarikan aku alasan lagi kali ini Hoon-ah. Aku sudah bosan mendengar ajakan Han Bin untuk makan siang setiap hari"

"Memangnya kenapa ? bukankah ini kesempatan bagus untuk kembali pada mantan kekasihmu ?"

"Bukankah sudah kubilang berkali-kali, aku sudah melupakannya Hoon." Mino membanting tubuhnya ke sofa di sebelah Seung Hoon.

"Bukankah kau masih memikirkannya ? kadang-kadang kau masih marah-marah tanpa sebab. Pasti gara-gara dia bukan ?" Seung Hoon masih terus menginterogasi Mino.

"Sungguh, demi tuhan aku sudah melupakannya Hoon. Aku tidak pernah ada niatan sekalipun untuk kembali pada orang yang sudah mencampakkanku"

"Kalau begitu hanya ada satu cara agar kau tidak terus di ganggu oleh Han Bin yang jelas-jelas ingin kalian berdua kembali bersatu"

Kepala Mino segera berputar cepat ke arah Seung Hoon. Dia memandang Seung Hoon dengan penuh harap.

"Cari kekasih baru, dan Han Bin akan berhenti mengganggumu"

Mino membelalakkan matanya lebar-lebar. "Hoon ? aku benar-benar sedang tidak ingin berhubungan dengan siapapun"

Mino menengadahkan kepalanya menatap langit-langit apartemennya. Kekasih baru ? Yang benar saja. setelah dicampakkan dengan begitu mudahnya dan sekarang dia harus mencari kekasih baru ? Jangan bercanda.

"Ya sudah jika kau tidak menuruti saran ku, aku tidak dapat terus-terusan membantumu. Han Bin bisa cepat curiga"

Mino menghembuskan nafas panjang. "Ya aku tahu, setidaknya tolonglah aku hari ini"





TBC

LIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang