SEPULUH

817 99 2
                                    

JIYONG POV

Aku berlari mencari Taeyeon. Jujur aku tidak mau menyakiti hatinya.

Aku melihat seseorang sedang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia duduk di kursi taman belakang sekolah ini. Aku mendekatinya.

Dan benar itu Taeyeon. Aku duduk di sebelahnya.
" Hey.. " Panggilku. Dia hanya menggeleng
" Kau menangis? Kenapa? " Tanyaku
" aku membencimu " Ucapnya. Aku menarik nafas lembut dan mengeluarkan dari mulut. Hatiku terasa sedikit sakit.
" kenapa kau membenciku? " Tanyaku.  Taeyeon menatapku. Matanya sedikit mengkak dan merah. Aku mengusap air matanya yang menetes membasahi kadua pipi mulusnya. Taeyeon menatapku tersenyum hah? Apa ini?
" kenapa? " Tanyaku tersenyum padanya
" hahaha.. " Dan dia tertawa. Omo..
" taeng? "
" mianhae aku menciummu tadi " Ucap Taeyeon tertawa. Aku juga ikut tertawa. Dia sangat lucu. Jujur itu ciuman pertamaku
" Tidak apa-apa. " Ucapku.
" tapi aku membencimu " Ucapnya memukulku
" karna? "
" Kau meminum wine milikku. Dan harga wine itu sangat mahal aku minta ganti. Kau juga melihatku tidur. " Ucapnya. Aku hanya tertawa
" Mianhae. Aku akan ganti " Ucapku sambil merapikan poni tipis miliknya.
" huh.. kita berdua akan jadi gosip hangat di sekolah percayalah " Ucap Taeyeon malas.
" Biarkan saja " Ucapku. Biasa.

Sreeng...

Bell berbunyi. Taeyeon segera berdiri. Dan berjalan meninggalkanku. Aku menatap belakangnya yang sekarang menjauh dari.
Aku tersenyum kecil. Kurasaha aku sangat mencintai Yeoja itu dan aku tidak mau meninggalkannya.

Akupun segera mengikuti Taeyeon dari belakang. Karna bell masuk sudah berbunyi.

Aku berjalan di koridor ramai ini. Semua mata tertuju padaku. Tatapan tajam dari semua namja. Mungkin mereka menyukai Taeyeon. Hahaha... kasihan sekali.

JIYONG POV END

AUTHOR POV

Bell pulang sudah berbunyi tadi. Pelajaran berjalan dengan sangat lancar. Semua murid keluar dari kelas mereka masing-masing. Taeyeon dengan cepat keluar. Dia pergi ke kelas 3b kelas Tiffany dan Jessica.

Jessica dan Tiffany sedang duduk tepat di bangku paling ujung. Jessica menangis dan Tiffany sedang mengusap belakangnya.

Taeyeon mendekati mereka berdua panik.
" Jess. Gwenchana? " Tanya Taeyeon panik
Jessica menatap Taeyeon.
" Aku minta soal tadi.." Ucap Taeyeon. Jessica tersenyum pada Taeyeon.
" Ne tidak apa-apa " Ucap Jessica.
" sica " taeyeon menatap Jessica serius.
" Aku tau kau mencintai pria itu. Tapi aku minta maaf kejadian tadi. Aku tidak bermaksud membuatmu cemburu. Mianhae sica " Jela Taeyeon.
" Tidak apa-apa. " Jessica tersenyum pada Taeyeon.
"  Aku akan membantumu. Untuk mendapatkannya " Ucap Taeyeon ragu
" Ya.. aku tau itu. "
" jangan marah padaku.. "
" aku tidak marah Taeyeon. Kau ini sahabat yang sudahkukenal lama. Kajja pulang " Ajak Jessica. Berdiri dan menarik kedua pergelangan tangan sahabatnya itu.

Mereka bertiga berjalan di koridor cukup sepi. Karna hampir semua murid sudah pulang dari tadi.

Tiba-tiba seorang namja dengan tubuh tinggi berkulit putih dan wajah yang sangat tampan. Memegang pundak Jessica dari belakang. Jessica menatap seseorang yang memegang pundaknya itu. Wu yi fan. Atau kris. Pria ini berasal dari china. Pindah kemari hanya karna pekerjaan appanya.

" Sic, gue tau kalo lo sebenarnya suka sama Jiyong " Bisik Yifan tepat di telinga Jessica.
Jessica mengangkat satu alisnya dan menatap kris
" Bagaimana lo bisa tau? " Tanya Jessica.
" ck. Pokok gue tau. Kebetulan apartemen juga bersebelahan sama Jiyong " Jessica melotot menatap kris
" jinjja? " Tanya Jessica
" iya.. "
"  bantu gue dong. Buat dapetin Jiyong please " Ucap Jessica. Kris berpikir sejenak
" ok.  Tapi lo harus selalu datang ke apartemen gue. Arraseo? Nanti gue ajak Jiyong ke apart gue terus ketemu ama lo deh" Ucap Kris
" gomawo Yifan ok gue akan datang ke apartemen lo kalo lagi free. Arraseo? Gomawo Yifan " Jelas Jessica. Tersenyum
" Ne. Bye "

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang