Duapuluhsatu

5.5K 314 1
                                    

Saat malam hari..

Tepat pada pukul 8 malam, Vionna sedang didandani oleh Elle. Elle, memang jago untuk merias

Setelah beberapa menit Vionna akhirnya selesai di make up, jantung Vionna tidak berdebar kencang melainkan biasa saja. Ia sangat tak suka hari ini.

"Elle," Vionna menarik tangan Elle ketika Elle akan pergi

"Apa lagi?,"

"Tolong, bantu aku kabur"

"Tidak Vionna, para penjaga sudah berada di luar mereka menjaga dengan ketat,"

"Tapi-"

"Ayolah, aku tahu isi hatimu,"

"Elle, aku takut Steven.."

"Dia tidak akan apa apa," Elle menepak bahu Vionna

"Baiklah.." Vionna menarik nafasnya dan berdiri dari kursi riasnya. Mereka berdua keluar.

Vionna berjalan dengan sangat lesu, seakan ia tak mau berdansa dengan Curtis. Saat Vionna turun kebawah, terlihat para pengunjung sudah menunggu

Tiba tiba terdengar suara terompet.

"Perhatian!!! Ratu Vionna telah datang" ucap prajurit dengan tegas.

Vionna sedikit malu dan ia hanya tersenyum. Ia mencari Steven walaupun ia tau Steven tak akan hadir.

"Vionna!," teriak ibu Vionna. Vionna melirik dan menghampiri ibunya.

"Ya bu?" tanya Vionna

"Duduklah," vionna pun mengikuti perintah ibunya

"Ada apa bu?," tanya Vionna kembali

"Hmm, ibu ingin bertanya,"

"Soal apa bu?" Vionna sedikit penasaran

"Jujur, apa kau mencintai Curtis?," tanya ibunya

Sebelum menjawab Vionna mengingat perkataan Elle 'buat senang kedua orangtua mu itu'

Vionna pun menarik nafasnya " iya bu,aku mencintainy" vionna berkata itu tapi dalam hatinya bukan seperti itu

"Jawab jujur Vionna, ibu tahu isi hatimu,"

"Tapi bu darimana ibu tahu?,"

"Ibu tahu, karena ibu dulu sepertimu tapi ibu melanggar dan memaksa nenekmu untuk menikahkan ibu dengan ayahmu setelah itu banyak rakyat yang tidak setuju,"

"Iya, bu aku tidak mencintainya," jawab Vionna langsung

"Maafkan ibu, terpaksa menikahkanmu," ucap ibu Vionna

Vionna hanya menunduk.

Lalu ayah Vionna pun datang dengan membawa mahkota berwarna emas.

"Perhatian! Terimakasih untuk para pengunjung yang sudah hadir" ucap Raja Robert "ini adalah hadiah untuk anakku, Vionna"

Vionna pun berdiri

"Kemarilah, anakku" ucap ayahnya, vionna pun menghampiri ayahnya

"Untuk hadiah anakku kau akan aku beri mahkota ini," raja Robert memasangkan mahkota berwarna emas itu diatas kepala Vionna. Vionna menerimanya dengan senang hati.

"Terimakasih ayah." ucap Vionna

"Baiklah, Semuanya! Selamat menikmati pestanya!" ucap ayah Vionna.

Para pengunjung pun berdansa, alunan musik kini terdengar suka ria.

Vionna menatap ayahnya yang sedang berbincang dengan salah satu prajuritnya. Perbincangannya seperti sangat penting.

Vionna mendekati ayahnya, ia ingin menanyakan sesuatu. Saat mendekat penjaga itu pergi

"Ayah, ada apa?," tanya Vionna

"Tidak ada apa apa nak.."

"Ayo ayah katakan dengan jujur,"

"Hmm.." raja Robert menarik nafas "begini prajurit ayah sedang membasmi segerombolan Vampire. Ayah takut Vampire itu masuk kedaerah ayah,"

Tiba tiba Vionna terlintas di pikirannya yaitu Steven. Ia takut ayahnya membasmi Steven.

"Ayah, boleh aku tahu?,"

"Ya ada apa sayang?,"

"Apa segerombolan Vampire itu banyak laki laki?,"

"Entahlah, kenapa kau menanyakan hal itu?,"

"Ti.. Ti.. Tidak.. Ak.. Aku.. Menanyakan saja, hehe," Vionna berjalan pergi menjauhi ayahnya. Hampir saja Vionna ketahuan untuk menannyak Steven.

'Aku takut, ayahku membasmi vampire yang diantaranya ada Steven. Aku takut. Huh, semoga Steven selamat' ucap batin Steven.

Terlihat Bretha masuk kedalam kerajaan, ia bersama dengan Alex. Ya, mereka berpegangan tangan layaknya suami istri.

'Apa?! Ada alex? Apa dia tidak berperang bersama Steven? Ada apa ini?'



VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang