Sembilan

7K 427 1
                                    

Lalu, Vionna menatap Lucius dengan tatapan sinis.

Wajah Lucius makin tak karuan, bagaimana tidak? Ia yakin pasti kakaknya itu datang.

"Lucius?," bisik Vionna "apa yang kau lakukan?"

Lucius tidak merespon. Lucius hanya menatap Vionna.

"Alex," ucap Lucius sambil menatap Alex

Alex menbalas tatapan Lucius. Mereka sepertinya mengisyaratkan sesuatu.

Suara teriakan dari bawah tanah makin tak karuan, banyak sekali suara dari bawah tanah.

"Satu, dua, Sekarang!!!", teriak Lucius

Tiba tiba Lucius mengeluarkan sayap dari belakang jubahnya. Ia juga mengendong Vionna.

Alex pun begitu, ia mengeluarkan sayap dan mengendong Bretha.

Lalu Lucius dan Alex terbang dari istana dengan keluar melewati jendela.

Mula mula jendela yang bening besar itu Lucius tendang sehingga kaca bening itu berjatuhan

Ekspresi Vionna sangat ketakutan saat dibawa oleh Lucius.

Sementara Bretha? Ia hanya terpingsan di pangkuan Alex.

"Kita kemana?!!! Lepaskan!!!!" teriak Vionna

"Diamlah!!," bentak Lucius.

"Alex, di gua sana!," mata Lucius menatap gua yang dekat dengan pantai.

Sayap Lucius dan Alex pun berubah menjadi hilang.

'Apa? Apa yang dia lakukan?! Dia vampire yang memiliki sayap?!' ucap batin Vionna

Lucius pun menurunkan Vionna di dekat gua sementara Alex menidurkan Bretha di dekat batu.

"Apa yang kau lakukan padaku?!!!" bentak Vionna "hah?! Jawab!!"

Lucius tidak menjawab ia hanya terdiam sambil berjalan menuju arah pantai.

"Jawab!!!,"

"Dengarlah!," wajah Lucius ketika marah membuat Vionna sedikit takut, taring dari mulutnya sangat besar. "Aku menyelamatkan mu dan temanmu dari kakakku!! Kau tahu kakakku seperti apa?! Dia ganas lebih daripadaku! Mahluk apapun ia hisap!!,"

Vionna hanya terdiam sambil menatap Lucius.
Kali ini wajah Vionna berubah menjadi terkejut, entah apa yang ia pikirkan.

"Bretha, dimana bretha?!,"

Vionna berlarian menuju arah gua. Ia melihat sahabatnya itu sedang pingsan di pangkuan Alex.

"Apa? Jadi kau dan Alex adalah-"

"Vampire," ketus Alex "aku dan Lucius adalah keluarga!"

Wajah Vionna makin tak karuan, ia sangat takut.

'Sekarang, aku diapit oleh dua vampire yang akan aku musnahkan?'

"A- nona Viona, tolong lepaskan pedang itu dari balik bajumu karena tak aman dan nyaman ketika dipakai tidur," Lucius menatap Vionna.

"Apa?! Dari mana kau tahu?,"

"Karna aku pernah hidup selama 100 tahun. Aku juga pernah mengalami melawan wanita payah macam kau!,"

"Apa kau sebut aku payah?!!,"

"Sudahlah, hentikan!!!" teriak Alex "kalian seperti anak anak,"

"Hei alex, kau apakan sahabatku? Hah? Kau hisap darahnya?," tanya Vionna sambil berjalan mendekati Alex.

"Ti-"

"Jangan bohong kau!," Vionna mengeluarkan pedangnya dari balik jubahnya

Tapi tiba tiba, Lucius dengan segap mengambil pedang yang dipegang oleh Vionna kemudian mengarahkan pedangnya kearah leher Vionna

Vionna kini dipenuhi oleh keringat. Jantung Vionna berdetak tak karuan.

"Sudah kubilang jangan pakai pedang ini sembarangan!," Lucius kemudian menarik pedang itu dan membuangnya ketanah.

Vionna berdiri sambil diam membisu,

'Sial! Dia bisa bermain pedang juga! Jika begini aku bisa kalah!,'

"Sudahlah, kau sebaiknya istirahat saja! Hari sudah larut malam,"

Vionna hanya menurut perintah Lucius, ia membaringkan badannya di batu besar tanpa selimut kali ini ia dapat tidur dengan nyenyak.

VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang