Delapan

7.2K 504 11
                                    

Lucius berjalan mendekat kearah Vionna.

'Akhirnya, aku menemukan wanita itu!'

Vionna hanya menunduk ketika Lucius mendekatnya kearahnya. Bibi Ana hanya memperhatikan Lucius.

Perlahan langkah Lucius membuat jantung Vionna berdetak kencang.

'Mau apa dia kemari?' batin Vionna.

"Hallo tampan," bibi Ana terlihat senang ketika Lucius datang.

"Salam bibi Ana," Lucius mencium tangan bibi Ana.

"Darimana kau tahu namaku, anak tampan?,"

"Kau sudah terkenal bibi Ana,"

Vionna hanya menundukan kepala nya saat Lucius memandangnya lagi

"Bibi, bolehkan aku ajak keponakanmu berdansa denganku?," Lucius terlihat menghipnotis bibi Ana.

"Tentu saja,"

Vionna memandang bibi Ana dengan tatapan sinis, sementara bibi Ana hanya tersenyum melihat Vionna

"Ayolah, sana!" bisik bibi Ana.

Tangan Lucius memegangi tangan Vionna.

Vionna memandangi wajah Lucius.

'Ya ampun! Matanya sangat indah, biru terang dan bibirnya sangat seksi' batin Vionna.

"Mau apa kau kemari?" bisik Vionna dengan nada kesal

"Tenanglah! Sebagai ucapan maaf,"

"Lepaskanlah!" Vionna menarik tangannya dari genggaman Lucius.

Lucius hanya memandang Vionna ketika Vionna menarik tangannya.

Vionna melihat kearah jarum jam 8 dan terlihat Bretha sedang memandang Vionna.

Vionna mengisyaratkan tangannya ke arah Bretha dengan menurunkan tangannya kearah bawah.

Bretha merespon Vionna dengan mengangguk.

Tiba tiba Alex memegangi tangan Bretha. Wajah Bretha sangat kesal.

"Mau apa kau memegangiku?!," Tanya Bretha dengan nada lantang

"Hei.. Hei.. Tenanglah," Alex memandang Bretha "aku kan calon suamimu, jadi apa salah jika aku memegangimu?,"

"Ih, lepaskan!," Bretha meleapskan tangannya dari genggaman Alex dengan paksa.

Setelah itu, Bretha berjalan mendekati Vionna dan Lucius.
Bretha hanya diam tersenyum disebelah Vionna

"Eh, ini kekasihmu?," bisik Bretha

"Ini dia vampire itu!," jawab Vionna

"Apa?" wajah Bretha sangat terkejut.

"Sttt!"

Bretha kemudian terdiam. Kemudian ia menatap Lucius.

Lucius seperti merasakan ia dilihat, lalu ia melirik Bretha
"Ini temanmu, vionna?,"

"I- iya.." jawab Vionna ragu ragu sambil tersenyum.

"Vionna, dansa sepertinya sudah dimulai," Lucius kembali memegangi tangan Vionna

"Ta-Tapi,." terpaksa Vionna harus membalas genggaman Lucius.

Terlihat Alex mendekati Bretha dan mengenggamnya. Sepertinya, Bretha terpaksa juga sepertu Vionna.

Kini Lucius memegangi pinggang Vionna, tapi reaksi Vionna hanya terdiam sambil menatap Lucius.

"Peganglah pundaku," bisik Lucius

Vionna terpaksa memegangi pundak Lucius. Vionna seperti dihipnotis oleh Lucius.

"Mulailah berdansa," bisik Lucius.

Mereka berdua pun berdansa dengan mahir, berjalan satu langkah ke kanan dan ke kiri. Mereka berdua seperti pasangan.

Sementara Bretha? Yap! Sama seperti Vionna dan Lucius.

Saat sedang asyik memainkan dansanya tiba tiba terdengar suara teriakan.

"Aaaaaa!!!,"

Suara teriakan itu membuat semua pengunjung menjafi hening dan sedikit panik.

Wajah Lucius sangat ketakutan, sementara Vionna sudah siap siaga dengan Bretha.



***

Haiii??? Apa kabar ??? ^^

Oh sory kalo aku mau ngasuh tau '-'

Kalo udah baca cerita biaskan Vote + Commentnya.

Jangan jadi Silent riders yaa!-.-

SeeYouNextPartt;)

VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang