TIGA

14.2K 932 3
                                    

Mahen Alifindra Selim POV
Saat ini aku tengah sibuk berada di kantor. Aku menyandang gelar GM dikantor ini. Sebenarnya aku ingin memulainya dari nol alias menjadi karyawan biasa. Tetapi Baba menolak dengan tegas, akhirnya aku menurut saja karna membantah orang tua bukan hal yang baik.

Farra Illy

Satu nama yang terngiang-ngiang dibenakku.

"Gue udah gila!!!" Hufft aku menghela nafas.

Kulihat jam yang melingkar indah ditanganku, sudah jam 10:00 berarti sekolah TK Mihri dan Farra sudah pulang, aku harus menjemputnya.

Tapi sebelumnya aku menelpon kakakku dulu, siapa tau dia sudah berada disana.

"Hallo kak, hari ini kakak jemput Mihri?" Tanyaku.

"Nggak Mahen, kakak ga jemput Mihri. Baru aja kakak mau minta tolong kamu buat jemput Mihri. Ahmet sakit badannya sangat panas" jawab Kak Mihrun, terdengar suara cemas didalamnya.

"Oke kak, yaudah Mahen berangkat dulu ya" aku menutup telponku dan bergegas menuju TK untuk menjemput Mihri.

Aku sudah sampai disekolah Mihri dan Prilly. Anak-anak sekolah berhamburan keluar gerbang sekolah, ku lihat Mihri, Farra dan seorang anak laki-laki. Shitt, apa dia yang bernama Dion?!

"Om" Mihri berteriak padaku, dia berlari menuju kearahku.

"Hay sayang, bagaimana sekolahmu hari ini?" Tanyaku basa-basi.

"Semuanya lancar Om" jawab Mihri

"Bagus, itu baru keponakan Om"

"Oh iya, Farra mau pulang bareng aku?" Tanya Mihri pada gadisku.

"Nggak, aku mau kerumah Dion dulu" ohh damn! Dia mau kerumah Dion.

"Farra sayang, tadi daddy kamu nyuruh Om buat jemput kamu" aku sengaja membohonginya agar dia bisa pulang bersamaku.

"Tapi daddy mau jemput aku dirumahnya Dion, daddy bilang kalo aku suruh pulang kerumah Dion"

Skakmatt!!!!

"Ehm" sektika aku gelagapan.

'Dasar Jeffrey!!! Sudah tau dia milikku!!! Awas kau Jeffrey!!!'

"Tapi itu tadi sayang. Baru aja tadi daddy kamu bilang sama Om buat jemput kamu sayang" jawabku mencari alasan.

"Bener?" Dia sedikit ragu.

"Iya sayang" ucapku meyakinkan.

"Yaudah deh! Dion, maaf ya aku ga bisa ikut kerumah kamu"

"Gpp kok" rasakan bocah kecil.

Author POV
Saat ini Mahen, Farra dan Mihri tengah menuju restoran untuk makan siang.

"Ehh Farr, nanti malem kamu mau pake baju yang mana di ulang tahunnya Dion" Mihri memecahkan keheningan.

"Aku mau pake gaun princess dong, soalnya mama Dion minta aku buat jadi princessnya" girang Farra.

'Lihat saja gadis kecil! Sebentar lagi kau akan menjadi MILIKKU!! Aku tak ingin menunggumu sampai usia 19tahun! Aku akan menikahimu saat tepat kau berusia 17tahun!! Lihat saja!!' Batin Mahen dengan senyum evil kebangaan Mahen tentunya.

"Ohh ya! Bagus dong, aku juga mau pake gaun Princess bareng Demir" jawab Mihri.

"Hihihi, Demir suka kamu kan??" Mahen mengejek Mihri.

"Ihh Farra apaan sih, ngga ah" Mihri tersipu malu dengan pipinya yang merah.

"Udah stop! Anak kecil ngga boleh main suka-sukaan" Mahen melerai karna sudah tak tahan jika Farra membicarakan Dion.

"Biarin! Masih mending aku sama Farra ada yang suka, sedangkan Om? Udah tua tapi belum punya istri! Keburu kiamat loh" jawab Mihri yang membuat Mahen membulatkan matanya.

'Shitt!! Mereka sudah berani mengejekku!' Batin Mahen kesal.

"MIHRI"

Mihri hanya diam tak bergeming.

Skip
Malam ini adalah ulang tahun Dion.

Mihri sudah siap, dia berniat mengajak sang paman karna sang ibu tengah merawat sang ayah yang sedang sakit.

"Ooommm!!! Ayo cepet!!!! Aku telat nih!!!!" Mihri berteriak memanggil Mahen yang tengah berada dikamarnya.

"Iya Mihri tunggu" Mahen berjalan dari arah kamarnya.

"Ayo cepet Om!! Lelet banget sih kaya cewek" Mihri terus saja menggerutu.

"Ayok" Mahen menarik tangan Mihri dan berjalan menuju mobil.

Skip
Mihrimah dan Mahen sudah sampai dirumah Dion. rumah Dion pun sudah dihias dengan karakter Prince dan Princess.

"Om, liat deh itu Farra sama Dion serasi banget deh, ihhh mereka cocok banget sih. Demir kemana lagi?" Mihri mencari keseluruh tempat untuk mencari Demir. "Nah itu dia! Aku samperin dulu ya Om! Byeee" Mihri meninggalkan Mahen seorang diri.

"Huft! Dasar anak kecil"

Mahen berjalan dan menemukan sosok Jeffrey.

Mahen menepuk bahu Jeffrey "Kenapa lo ngebiarin Farra jadi Princessnya Dion?? Jawab gue??"

Jeffrey yang kaget langsung berbalik dan menatap Mahen kesal "Terserah gue lah! Anak gue! Mau apa lo??? Lagian mereka cocok dan SEUMURAN" jawab Jeffrey dengan menekan kata SEUMURAN.

"Gue ga peduli!!! Umur 17tahun nanti langsung gue nikahi!!! Gue gak peduli" desis Mahen tajam.

Jeffrey hanya mendengus kesal.

"Gak bisa dong! Sesuai perjanjian kita dia bakalan jadi milik lo kalo dia udah umur 19tahun"

"Yaudah nanti di usianya yang ke 17tahun gue bakal menghamili anak lo dan membawa kabur dia!" Mahen tak mau kalah.

"Cihh! Dasar pedofil !! Pemaksa pula, pantesan gak ada yang mau jadi istrinya" cibir Jeffrey.

"Gue ngga peduli" sahut Mahen sambil menegak minumannya.

Maaf yah pendek.

Hayy, hayy!! Ini cerita dipart selanjutnya bakal saya skip jadi 17tahun kemudian, udah ngga ada ide lagi.

-Mahfiruz-

Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang