Waktu: Acara Bakti Sosial, Siang hari | Lokasi: Belakang Gazebo Taman
EKKY: Hai, Apa kamu sibuk?
ALICE: Begitulah, hanya perlu pengecekan ulang agar tidak ada yang tertinggal.
EKKY: Begitu. Oh yah, ada yang ingin bertemu denganmu.
[Isnaini muncul dari belakang Ekky dengan senyum sumringah]
ISNAINI: Selamat siang kakak!
ALICE: [Berjongkok agar sejajar dengan Isnaini] Siang. Ada yang bisa kakak bantu?
ISNAINI: [Menggelengkan kepala dan tersenyum] Masih ingat dengan Aini?
ALICE: [Menatap Isnaini dan Ekky bergantian, lalu kembali ke Isnaini] Tentu saja.
ISNAINI: Syukurlah. Ini buat kakak. [Mengeluarkan sebuah bungkusan kado dan menyerahkan kepada Alice]
ALICE: Ini buatanmu sendiri? [Membuka dan mendapati lima pasang rajutan melingkar]
ISNAINI: Iya. Itu untuk pelindung busa Headphone kakak yang berwarna putih. Aini, sengaja membuatkannya berwarna-warni; merah, pink, hijau, biru dan hitam.
ALICE: Cantik. Tapi kakak tidak bisa menerima pemberian orang begitu saja.
ISNAINI: kakak tidak menerima begitu saja kok. Ini khusus Aini buat untuk kakak.
ALICE: Baiklah, bagaimana kalau kakak membayar semuanya? Ini terlalu bagus untuk kakak terima secara cuma-cuma.
ISNAINI: tapi, Aini tidak ingin menjualnya. Aini ingin kakak memilikinya.
ALICE: Bagaimana jika satu pasang, kakak kasih 25.000.
[Aini menggelengkan kepalanya.]
EKKY: Bukankah tadi ia bilang tidak ini di bayar, kenapa kamu tidak ambil saja pemberiannya?
ALICE: Aku menghargai karyanya. Karena itu aku tidak bisa menerima begitu saja secara cuma-cuma.
EKKY: Kamu tidak menerimanya secara cuma-cuma, kamu sudah membayarnya dengan kelebihan uangmu untuk boneka jari yang pernah kamu beli darinya.
ALICE: Boneka jari?
[Ekky menunjuk selebaran mereka yang terdapat gambar bonek jari tangan]
ALICE: Aku tidak membayarnya lebih. Uang yang kuberikan sudah pas, sesuai dengan harga maskot kelompok kita.
ISNAINI: tapi, Aini ingin kakak memiliki ini.
EKKY: Baiklah. Bagaimana kalau begini, kamu terima pemberian Aini. Kamu juga bisa membayarnya tapi tanpa uang.
ALICE: Oke. Lalu dengan apa?
ISNAINI: tapi, kak... [Ekky meminta Isnaini untuk menyerahkan semua kepadanya]
EKKY: Bagaimana jika kamu membayarnya dengan mengabulkan permintaan Aini? Karena ada lima pasang, jadi ada lima permintaan.
ISNAINI: Kak, Aini membuat ini untuk hadiah kak...
ALICE: Baik. Aku terima pembayarannya. [Menerima hadiah pemberian Isnaini]
Jadi, apa permintaan pertamamu?
ISNAINI: Aini tidak suka kalau seperti ini.
Kakak jangan memaksa kak Alice. [Menarik celana Ekky yang di sampingnya]
ALICE: Kakak tidak terpaksa. Katakan apa yang Aini inginkan saat ini?
ISNAINI: Benarkah? [Alice mengangguk]
Aini ... Aini menginginkan kakak perempuan seperti kak Alice.
EKKY: Permintaan yang bagus, cantik. Tentu saja hari ini kak Alice adalah kakak perempuanmu. Iya kan, Alice?
ALICE: I- Iya tentu saja.
ISNAINI: Jadi Aini bisa melakukan banyak hal yang hanya dilakukan adik dan kakak perempuannya seperti yang lain?
EKKY: Tentu saja. Ia akan melakukan semua yang biasa kakak perempuan lakukan untuk adik perempuannya. [Merangkul bahu Alice yang sudah berdiri kembali]
[Alice mencoba menampilkan senyuman terbaiknya yang dapat ia buat saat ini]
ɷ
KAMU SEDANG MEMBACA
204 ✔
Short StoryQuality: Raw Status: On-Going Rate: All Age Started: June 08, 2016 End: July 01, 2016 Alice- gadis mandiri, perhitungan, dingin dan jarang tersenyum Isnaini- bocah perempuan yang polos, sedikit keras kepala, selalu tersenyum dan berpikiran positif. ...