Waktu: Minggu Pagi | Lokasi: Taman Kota
EKKY: Pagi kakak cantik, silahkan dilihat-lihat aksesoris lucu, murah dan meriah
KAKAK CANTIK 1: Sudah berapa lama jualan disini?
EKKY: Baru-baru ini [Menampilkan lesung pipitnya]
ISNAINI: Kakak, ini laci buatan Aini sendiri loh. [Menunjukan laci mini sambil menarik rok kakak cantik 2]
KAKAK CANTIK 2: Apa-apaan sih?! [Menempis tangan Isnaini dengan wajah jijik]
ALICE: [Menangkap tubuh Isnaini yang tersungkur ke belakang] Kamu tidak apa-apa?
ISNAINI: Aini baik-baik saja.
EKKY: Ada apa? Kamu jatuh? Ada yang sakit? [Memeriksa seluruh tubuh Isnaini]
ISNAINI: Aini, Baik-baik saja. Tadi Aini kesandung kaki sendiri.
[Menghadap Alice] Kakak tidak mau lihat-lihat? Semua buatan Aini dibantu kakak.
ALICE: Ini berapa? [Menunjuk 5 buah bonek jari dalam satu plastik.]
ISNAINI: Itu harganya 20.000, tapi karena kakak pelanggan pertama mendapatkan diskon 50%
ALICE: Aku ambil ini, tanpa perlu diskon. [Menyerahkan uang kertas yang dilipat]
ISNAINI: Kak ini uangnya. [Memberikan uang kertas tadi kepada Ekky.]
EKKY: Ini terlalu banyak. [Membuka lipatan uang 100.000 dua lembar]
ISNAINI: Berarti perlu di kembalikan, ya kak?!
EKKY: Aini tunggu disini sebentar yah, kakak mau mengembalikannya. [Mengejar sosok Alice di kerumunan, tapi sudah menghilang dari pandangan.]
KAMU SEDANG MEMBACA
204 ✔
Short StoryQuality: Raw Status: On-Going Rate: All Age Started: June 08, 2016 End: July 01, 2016 Alice- gadis mandiri, perhitungan, dingin dan jarang tersenyum Isnaini- bocah perempuan yang polos, sedikit keras kepala, selalu tersenyum dan berpikiran positif. ...