Frigid

2.6K 94 0
                                    

Terik matahari yang membakar kulit membuatnya menarik tudung pada jaket merah yang ia kenakan sehingga kepalanya tertutup. Keringat mulai bercucuran membasahi kemeja putih polosnya di balik jaket. Ia merogoh kantung jaketnya untuk meraih Ipod putih dan menaikan volume musik yang sedang ia dengarkan melalu headphone putih terpasang di kedua telinganya. Tidak tahan dengan panas matahari yang menyengat, ia mempercepat langkah kakinya untuk sampai ke rumahnya. Jika bukan karena kecerobohannya menabrakan mobil pada pohon di pinggir jalan, mungkin saat ini ia sudah pulang dari tadi menggunakan mobil kesayangannya, bersantai di depan tv atau tiduran di kasurnya, bukan menggunakan transportasi umum dan berjalan menuju rumahnya sendiri.

Setibanya di depan pagar depan rumah, ia berlari kecil masuk ke dalam rumah, mencari remote AC dan menyalakannya dengan suhu terendah. Hembusan angin perlahan memenuhi penjuru ruang depan. Ia membuka jaketnya, melipat lengan bajunya dan berjalan menuju meja makan. Matanya saat ini tertuju pada kulkas dengan dua pintu berwarna silver di tengah dinding dapur terbuka, membuka pintu sebelah kanan, meraih satu karton susu putih dan langsung meminumnya tanpa repot menuangkan di dalam gelas. Setelah memanjakan kerongkongannya yang kering, ia membuang kartun susu yang ia habiskan ke dalam tong sampah di pojok ruangan.

Ia pun melangkah keluar dapur sambil melepas headphonenya dan mengalungkan di leher. Langkahnya terhenti ketika matanya mengangkap tumpukan uang dan selembar kertas putih di bawahnya di atas meja makan. Dengan muka datar ia mendekat ke arah meja, menggeser tumpukan uang dan meraih kertas putih itu.

Gunakanlah dengan baik selama 1 bulan ini.

Ada tugas luar kota selama sebulan, maaf tidak bisa transfer seperti biasa.

Hati-hati dan jaga diri baik-baik.

-Ayah-

Suara dengusan terdengar dari mulutnya, ia meremas kertas itu dan melempar begitu saja tepat ke dalam tong sampah di pojok ruangan. Ia kembali mengenakan headphonenya yang masih memainkan musik, mengambil uang itu dan pergi meninggalkan ruang makan.

204 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang