Part 24-The same person, but not the feeling

Start from the beginning
                                    

"WOY! YANG BERDARAH KAKI GUE BUKAN SEPEDA LO! SAKIT NIH." Kata kay sambil manyun lima meter.

Cowo itu menghembuskan nafas kasar, lalu berdiri, "Sini, bawel banget si." kata cowo itu sambil mengulurkan tangannya.

Kaynna menatap tangan itu lama, lalu mendongak.

Saat pandangannya menatap mata cowo itu matanya membulat sempurna.

Lalu tanpa aba-aba, tanpa menghiraukan rasa sakitnya, dia berlari tunggang langgang. Meninggalkan cowo itu dengan cepat.

Tanpa menengok ke belakang sekalipun Kay terus berlari. Bahkan lututnya untuk sekejap tak merasakan apapun. Nyeri benturan aspal hilang seketika.

Sedangkan cowo itu hanya menatap punggung Kay yang semakin menjauh penuh keheranan.

Entah takdir apa lagi yang harus Kay hadapi.

Sama seperti sebelumnya, dia selalu menghadapi hal sulit dalam hidupnya seorang diri.

---

Kaynna menerobos pintu ruang tamu. Bajunya basah kuyup oleh keringat seperti anak ayam kecemplung got.

Sebenarnya belum pernah juga melihat anak ayam kecemplung got. Tapi, yaudah si. Gue maunya perumpamaannya gitu. Yes.

"Kakak! Ujan ya di luar? Yah padahal Brian baru mau main sepak bola." Rengek adiknya sambil turun dari tangga membawa bola.

"Sssttt... Jangan berisik dek. Udah kamu masuk kamar aja sana." kata Kaynna sambil celingukan ga jelas.

"KAKAK!"

"Iya dek, apa si teriak-teriak?!"

"Kaya abis liat setan aja. Pasti tadi ga sengaja bercermin ya? Kan kaka sendiri udah kaya setan." celetuk Brian lalu melempar bolanya ke arah Kaynna.

"Dasar anak nakal, awas kamu yaa!!!"

---

Kaynna masih memikirkan cowo tadi.

Dia merekam semua memori 15 menit lalu.

Teriakan. Uluran tangan. Dan, wajah yang sama.

Matanya menangkap wajah dalam bingkai. Lalu tangannya terulur menyentuh wajah itu.

"Hai?" Kay melambaikan tangannya pada seseorang dalam bingkai. Yang pasti tidak akan balas melambai.

"Apa kabar? Km pasti lagi sama Bunda kamu ya? Ciyeee..sekarang udah ada temennya. Jadi tambah betah ya disana? Gabakal pulang buat aku dong? Iyakan? Iya aja gapapa kok. Aku ga marah." Kay cekikikan sendiri. Jika dilihat-lihat perkembangan jiwa Kaynna seperti sedang terganggu.

Matanya sembab tapi bibirnya mengulum senyum.

Dan kalo kalian tau aja, dia sudah mulai menangis.

"Coba, kamu tanya dong sama Tuhan, apasi rahasia yang sedang Dia siapin buat aku? Kenapa aku baru bisa bahagia, dan Dia ambil kebahagiaanku? Apa maksud dari semua ini? Kenapa takdir Tuhan membingungkanku?"

Kaynna tidak berniat untuk menghapus air mata yang mengalir. Dia justru menghapus air mata yang menetes di atas wajah dalam bingkai.

"Kok kamu senyum terus si? Aku kan lagi nangis. Kamu gamau hapusin air mataku?"

Ini idiot.

Minta hapusin air mata sama sosok yang cuma ada di dalam figura?

Bahkan sekarang rumah ini terlalu sepi untuk tidak bisa mendengar sesenggukan Kaynna.

Kay ngoceh lagi kaya beo.

"Ohya, aku lupa. Kamu kan udah pergi. Kamu ninggalin aku. Kamu bohongin aku. Kamu nyakitin aku. Kamu pergi tanpa pamit."

Kaynna melempar bingkai itu.

Bukan. Bukan ke lantai. Tapi ke atas kasur. Sehingga tidak terdengar suara kaca pecah.

Karena Kaynna terlalu sayang untuk memecahkan bingkai itu.

"Kamu jahat," Kaynna mengelap ingus dan sisa air matanya, "tapi aku sayang."

---

A/N

Nah! Akhirnya gue update lumayan cepet nih.

Gimana puasanya buat yang muslim? Lancar? Ato udah ada yang bolong-bolong yohh..

Oke,

AKU MAU TANYA DOOONG, TOLONG JAWAB YAAA.

UDAH KETEBAK SIAPA YANG NAIK SEPEDA?

COBA JAWAB DI COMMENT YA.

Makasih. Muaaachhh. Peluk cium buat kalian semua.

Vote. Comment.

Love,

IDA DZIKRIYANI

Key for KayWhere stories live. Discover now