#2

545 35 10
                                    

March, 20 2012

Pukul 08.30a.m KST, pagi dari beribu-ribu pagi hari yang sehun alami. Pagi ini yang paling menyakitkan bagi seorang oh sehun yang di campakkan pertama kalinya oleh gadis keturunan Canada yang meluluhkan hatinya tahun lalu, Sharon William. Ia hanya memandangi langit-langit kamarnya, sesekali melihat ponselnya barangkali ada telepon masuk dari sang Pencampak alias Sharon, untuk mengatakan jika ia masih mencintainya. Tapi nihil. Ia mendesah pelan, lalu mulai beranjak dari singgasananya. Bersiap. Ke sekolah. Dan berpapasan dengan sang pencampak Sharon. Abaikan.

"Pagi sehun!" Noona. Sebutan kakak perempuan di korea. Tentu saja, dia noona sehun. Menyapa sehun pada pagi hari adalah salah satu rutinitas nya, dan juga menyiapkan sarapan.
"Ya! Ada apa dengan wajahmu? Aigoo.. lihat wajahmu seperti iga bakar sapi. Ayolah bro, masih banyak gadis di dunia ini!" Ya. Noonanya ini memang tau segala hal tentang sehun. Bahkan soal dirinya yang di campakkan ini. Dan oh sehun, ia hanya mendesah pelan dan mengoleskan selai kacang ke rotinya.
"Aku selesai" ucapnya setelah selesai menggigit rotinya.
"Noona antar nde? Ayolah sehunku sayang! Tunjukkan wajah gantengmu itu, di dunia ini masih banyak wanita cantik. Memang hanya ada Sharon di dunia ini? Tidakkan? Jadii, adikku sehun tersayang. Berhentilah mengharapkan yang sudah lalu"
"Noona saja jadi pacarku? Mau? Noona juga wanita bukan?"
"Ya! Kau ini sudah gila huh?! Sudahlah ayo kuantar ke sekolah"

-

Sehun PoV

"Baiklah, cukup sekian untuk hari ini. Terimakasih, semoga bermanfaat" yah. Kurang lebih kata kata ini sedikit membahagiakan. Penutup hari ini, pertanda untukku harus segera pergi dari tempat ini. Pulang sekolah merupakan hal yang sangat mengasikkan dan ditunggu tunggu, tapi mengingat seorang trainee sepertiku harus berlatih setiap hari. Pulang sekolah bukanlah hal yang mengasikkan lagi.
Dan, siang yang terik ini. Berubah. Berubah menjadi mendung. Sharon benci ini. Beberapa saat yang lalu, matahari benar benar menyengat dan saat ini, awan gelap menyelimuti kota Seoul ini. Pertanda akan turunnya-

Bruussshhhh

-hujan. Apa ku bilang, hujan benar benar turunkan. Dan Sharon benci itu.
"Ya! Kau! Iya kau! Kau tau bagaimana caranya melupakan mantan kekasihmu?" Tak perduli jika gadis sekelasku yang sebenarnya aku tak tau siapa namanya menganggapku aneh. Siapa tau dia dapat memberiku sedikit pencerahan untuk melupakan si pengkhianat sharon itu.
"Aku? Eumm.. mungkin melakukan hal ia benci? Kau? Benar benar sehun? Sehun? Bertanya padaku?" Apa kubilang. Dia heran padaku. Lupakan. Tak usah menghiraukannya. Dia bilang melakukan apa yang dia benci? Sharon benci hujan. Jadi mulai saat ini aku menyukai hujan. Oke.

Author PoV

Mungkin saat ini Sehun sudah gila. Bagaimana bisa dia dengan sangat-sangat-sangat santai menembus rintik hujan yang turun membawa bala tentaranya. Tanpa bergegas ia berjalan santai keluar dari area sekolahnya menuju halte bus yang akan membawanya ke agensi tempatnya berlatih. Sesekali ia memandangi langit yang telah tertutup oleh awan hitam, tanpa mengijinkan sinar mentari menyinari bumi.

Beberapa langkah sebelum mencapai halte. Sehun yang masih berdiri memandangi langit membiarkan tubuhnya yang benar benar basah kuyup. Dengan kondisi tempatnya kini yang sepi, kecil kemungkinannya untuk dianggap orang aneh. Iapun melanjutkan langkahnya, dan melihat seorang gadis sedang menatap kearahnya. Tatapan 'apa yang orang itu lakukan' dan sehun membencinya. Mata mereka bertemu beberapa sekon lamanya. Hingga sang gadis melapas pandang begitu saja. Tapi apa peduli sehun? Ia tetap melanjutkan jalannya untuk duduk di salah satu kursi halte itu. Menunggu. Lalu bus datang.

April, 02 2011

Sehun PoV
Pukul 05.00KST. Bukan hal buruk jika aku sedikit melakukan refreshing otakku yang sedikit gesrek beberapa minggu ini. Siapa lagi kalau bukan karena Sharon sang Pencampak. Jadi pergi ke Sungai Han tidaklah buruk, bersepeda mungkin?

Rainy DayWhere stories live. Discover now