4. maelita

5.8K 1.1K 147
                                    

"Kamu sehat, Dek?" tanya Mary, Ibu Aelita, dari seberang sana. "Pengeluaran lancar?"

"Sehat kok, Ma. Pengeluaran juga lancar," jawab Aelita. Engga tante, itu pengeluarannya boong banget. Orang dia disewa ama cowo jelek kaya.

"Kamu sekarang lagi dimana?"

"Lagi di tokonya Michael nih. Masih ada shift."

"Yauda take care, ya. I love you."

"Love you too, Mama."

"Love you too, Mama," ulang Michael dengan suara dimain-mainkan.

"Sialan," cibir Aelita. "gue jilat lo."

"Nih, jilat aja." Michael menyodorkan bibirnya. "kalo disini aku mah rela lahir batin, nghh."

"Guenya yang tersiksa lahir batin," desis Aelita lalu menoyor kepala biru Michael.

"Yehh, gue ini most wanted, tau!" seru Michael.

"Diantara monyet-monyet? Udah tau," balas Aelita.

"Papiii, anaknya dibilang mirip monyet, Pi! Pecat aja nih, si Ulet Bulu, Pi!" seru Michael keras.

Aelita memukul bahu Michael keras. "Oit, Mek! Lo mau toko buku lo bangkrut? Berisiiik! Lagipula, kenapa ulet bulu sih?"

"Soalnya lo gatel," ujar Michael lalu kabur untuk menghindari amukan Aelita.

"MEKEL ASU! BALIK LO SINI, GUBLUG!"

***

Michael adalah sahabat terdekat Aelita di kota rantauannya itu. Mereka berdua bisa menjadi dekat karena teman satu kelas Kimia. Lalu saat Aelita sedang pusing memikirkan pengeluarannya yang gila-gilaan, akhirnya Michael menawarkan pekerjaan sebagai kasir di toko buku milik ayahnya.

Sejak saat itu, Aelita selalu menganggap Michael adalah sahabat terdekat dan orang terbaik yang pernah ia temui. Padahal, sesungguhnya Michael mengharapkan lebih. Aelita hanya tidak tahu.

Michael sudah menyukai gadis itu saat pertama kali ia menginjakkan kakinya di kelas Kimia.

apdet tiap hri kek kuker ya gwa

urgent date//calum.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang