⇦TUJUH⇨

260K 15.5K 458
                                    

Sekarang adalah pelajaran matematika dan Bu Ratna sedang ada urusan yang membuat beliau tidak bisa mengajar. Para murid kelas pun bersorak dan merayakan hari yang langka ini.

"Woi!" teriak ketua kelas membuat kelas kembali hening, "tapi Bu Ratna ngasih tugas yang harus kalian kumpul sekarang. Tugasnya itu, menjawab soal yang ada di halaman 90 buku paket sampai halaman 100," kata Galih -ketua kelas-

"Kok banyak banget sih tugasnya?" keluh semuanya.

"Kalau mau perotes, silahkan langsung kepada gurunya, gue cuma nyampaiin amanat dari beliau. Dan kalian akan menyelesaikan tugas ini bersama dengan teman sebangku kalian," kata Galih.

"Ihh, kok gitu sih? Masa gue harus sekelompok sama Rokky?" tanya Nessa tak terima.

"Gue juga enggak mau satu kelompok sama dia, dia itu kan kecil, otomatis otaknya juga kecil, malah hampir habis lagi," ejek Galih.

Kiara yang melihat hal itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Malang sekali nasib sahabatnya itu. Kiara menoleh ke samping dan melihat Karrel sedang tertidur, wajahnya sangat damai, berbeda waktu ia sudah bangun.

Gadis itu teringat sesuatu. Ia berkelompok dengan lelaki ini. Ternyata nasibnya lebih malang daripada Nessa.

Kiara menggoyang-goyangkan tubuh Karrel, "Rel, bangun," kata Kiara.

Perlahan-lahan Karrel membuka matanya, "kan gue udah pernah bilang, kalau gue enggak suka dibangunin kalau lagi tidur," kata Karrel.

"Tapi kita ada tugas kelompok," kata Kiara.

"Bodo amat sama tugas kelompok, lo pokoknya harus tanggung jawab," kata Karrel sambil menarik tangan Kiara.

"Karrel, lepasin!" kata Kiara bukan karena ia kesakitan, tetapi karena ia malu dilihat oleh teman sekelasnya.

"Cie Karrel, mau dibawa kemana tuh teman gue?" goda Nessa.

"Karrel, jadi selama ini kamu selingkuh dibelakang aku?" kata Rokky dramatis.

"Mau dibawa kemana nasib anak kita Rel?" celetuk Doni.

"Anak lo kan di kebun binatang, gimana sih?" ejek Nessa.

"Diem lo karet unyil. Lo itu ya udah kecil, pendek, hidup lagi," ejek Doni.

"Eh, bukan gue yang kecil, tapi lo yang kebesaran," ejek Nessa.

"Makanya punya tubuh tu yang ideal dong kayak gue," kata Rokky.

Sementara itu, Karrel dan Kiara sudah sedari tadi meninggalkan kelas. Mereka sekarang berada di halaman belakang sekolah.

"Ngapain sih lo ngajak gue ke sini?" tanya Kiara heran.

"Duduk dulu," kata Karrel sambil menepuk permukaan kursi di sebelahnya, Kiara pun duduk.

"Pinjem bahu lo ya, buat tidur," kata Karrel.

"Jadi lo ngajak gue ke sini cuma buat nemenin lo tidur?" tanya Kiara kesal.

"Iya, lo harus tanggung jawab, gara-gara  lo, gue jadi gagal tidur dan sebagai hukumannya, sekarang lo harus nemenin gue tidur," kata Karrel.

"Tapikan--," ucapan Kiara dipotong oleh Karrel.

"Gue minta lo harus nurut sama gue, apapun itu dan ini adalah permintaan kedua gue," kata Karrel, lalu menyenderkan kepalanya dibahu Kiara.

Kiara menghembuskan nafas kasar. Ia sudah duga sejak perjanjiannya dengan lelaki itu untuk memberikan tiga permintaan, bahwa ia akan bernasib buruk. Dan sekarang sudah terbukti, dia selalu menuruti permintaan lelaki itu.

Kiara menatap lelaki di sampingnya itu yang sudah terlelap. Wajahnya sangat damai, berbeda pada saat ia terbangun. Kalau begitu, Kiara ingin membuat ramuan untuk menidurkan Karrel selamanya supaya kehidupannya tenang.

Perlahan-lahan gadis itu mulai menutup matanya, ia tertidur di samping lelaki itu. Entah mengapa ia merasa nyaman didekat lelaki itu.

▣▣▣▣▣
Karrel membuka matanya perlahan-lahan. Ia menoleh ke samping, dan menemukan seorang gadis sedang tertidur disebelahnya. Gadis itu tertidur pulas membuat Karrel tak tega membangunkannya.

Karrel pun mengeluarkan rokok dari sakunya dan berjalan menuju bebatuan lalu duduk di sana. Ia tidak ingin gadis itu terganggu karena asap rokok. Lelaki itu pun mulai merokok di sana.

Karrel menghembuskan asap rokok tersebut dan begitu seterusnya. Sampai akhir Kiara terbangun karena menciun asap rokok. Gadis ini paling tidak suka dengan perokok, karena baginya perokok adalah orang yang tidak mensyukuri hidupnya dan membunuh dirinya sendiri secara perlahan-lahan.

Kiara mengerjapkan matanya berkali-kali kemudian mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah. Ia menemukan seorang lelaki sedang duduk di bebatuan sambil merokok. Kiara pun mendekati lelaki itu.

"Kia? Kok lo ke sini sih? Udah jauh-jauh dari gue, gue enggak mau lo jadi perokok pasif," kata Karrel.

"Kenapa?" tanya Kiara sambil duduk di samping Karrel.

"Karena rokok itu bisa bunuh lo," kata Karrel.

"Itu lo tau, terus kenapa lo ngerokok?" tanya Kiara.

"Gue bosen hidup, Ki, bokap gue udah nikah terus ninggalin gue dan cuma ngirimin uang, nyokap gue meninggal dan kakak gue udah nikah gara-gara hamil duluan," kata Karrel, ia tak sadar jika ia sudah membuka sedikit  rahasia yang sudah ia tutup rapat-rapat.

Kiara yang mendengar hal itu sama sekali tak menyangka, ia kira Karrel seperti itu karena kemauannya, tetapi ia salah besar, Karrel melakukan hal itu karena ia tertekan, sangat tertekan.

"Gue enggak nyangka kalau lo punya masalah yang besar," kata Kiara, bahkan ia baru mengetahui secuil dari masa lalu Karrel, karena masa lalu Karrel sangat rumit sekali membuat siapapun susah hanya untuk mengetahuinya.

"Maaf jadi curhat," kata Karrel.

"Enggak papa," kata Kiara.

"Btw, jam berapa nih?" tanya Karrel, Kiara pun melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Jam dua belas," jawab Kiara dan sedetik kemudian ia langsung panik.

"Kenapa?" tanya Karrel.

"Rel, kita belum ngerjain tugas dari Bu Ratna. Gimana nih, kita bakalan dihukum sama Bu Ratna, soalnya gue denger-denger Bu Ratna adalah guru tergalak di sekolah ini," jelas Kiara, nampak jelas dari wajah gadis itu bahwa ia sedang takut.

"Santai aja kali," kata Karrel sambil turun dari batu tersebut, Kiara pun ikut turun.

"Mau kemana?" tanya Kiara.

"Ke kelas lah," jawab Karrel.

"Emang lo enggak takut?" tanya Kiara.

"Gue mah udah kebal sama hukuman," kata Karrel.

Kiara pun dengan pasrah mengikuti Karrel menuju kelasnya.

▣▣▣▣▣
Hai! Aku update lagi, jangan lupa vomment

28-04-2016

Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang