Bagus

10.6K 355 8
                                    


           Sudah hampir dua tahun Asep bekerja di bagian audit, jam terbangnya untuk mengaudit semakin banyak. Akhirnya diketahui bahwa perusahan tempat dia bekerja merupakan salah satu perusahaan bekas milik kakak tirinya yang diambil alih oleh bapaknya Bagus. 

Ternyata mereka memiliki hubungan bisnis yang tidak banyak diketahui orang. Sebelum kakak tirinya beremigrasi ke Amerika, seluruh asetnya di Indonesia telah berpindah tangan. Sebagian besar diambil alih oleh bapaknya Bagus. 

Hal ini baru diketahui Asep ketika ia menghadiri undangan pernikahan Bagus yang diberikan oleh Bagus sendiri kepadanya. Asep sebenarnya tidak mau datang ke resepsi perkawinan Bagus, tetapi dengan alasan yang tidak jelas, atasannya menyuruhnya untuk hadir bersamanya...

          Di resepsi pernikahan Bagus, Asep duduk semeja dengan atasannya. 

Hampir Asep tidak percaya akan penglihatannya, ketika tiba-tiba Bagus menghampiri mejanya...

"Makasih kamu mau datang, sep", kata Bagus sambil memandang Asep dengan lembut. 

Asep tertegun, mulutnya terasa terkunci dan ia tidak mampu mengatakan sepatah katapun. Bagus mengulurkan tangannya mengusap-usap kepala Asep...

"Kamu masih kek anak-anak saja, Sep", kata Bagus lembut. 

Bagus juga berbasa-basi sejenak dengan orang-orang yang semeja dengan Asep.

Atasan Asep terkejut ketika mereka mengetahui Asep adalah kawan akrab anak bos besar mereka. 

Atasannya kemudian menyebut-nyebut nama pemilik lama dari perusahaan mereka yang adalah kakak tiri Asep. Perusahan tersebut diambil alih oleh bapaknya Bagus.

        Sejak mengetahui bahwa Asep kawan akrab Bagus, Asep diperlakukan dengan manis oleh atasannya. Mereka menaikkan kedudukan Asep bahkan memberikan gaji yang lebih baik. 

Bagus sendiri sering datang ke kantor Asep dan mengajaknya makan siang bersama setelah selesai meeting dengan atasan Asep atau terkadang datang cuma hendak mengajak Asep makan siang. Oleh bapaknya, Bagus dipercayai mengawasi bagian financial dari semua perusahaannya yang ada di Indonesia dan di Singapura.

       Terkadang Asep minta izin dari atasannya karena sering dipanggil oleh Bagus dari kantor pusat. Ada-ada saja alasan Bagus yang menelpon atasan Asep dengan alasan pengen tau pendapat Asep tentang laporan keuangan dari beberapa perusahaan bapaknya. 

Di akhir bulan, Bagus menawarkan posisi unik kepada Asep untuk menjadi sekretaris pribadinya. Asep menunduk tidak tau bagaimana harus menjawabnya. Asep bilang dia tidak tau apa yang menjadi tugas sekretaris. Bagus menyuruhnya untuk belajar dari sekretaris atasan Asep selama seminggu, kemudian setelah itu dia boleh mulai bekerja untuk Bagus. 

Asep langsung saja menerima permintaan Bagus karena diam-diam ia masih mencintai Bagus yang merupakan cinta pertamanya. 

Mulanya Asep merasa malu, risih, rendah diri...

"Bukankah aku sudah jadi berang bekas...aku pernah menerima lelaki lain" begitu kata hati Asep yang terasa galau...galau banget...

Tetapi hampir setiap malam, Asep terus saja membayangkan berbagai adegan masa lalunya bersama Bagus bahkan ia masih ingat bau badan Bagus.

"Gus, aku tidak pernah lupa sama kamu...kamu satu-satunya lelaki yang pernah mengatakan cinta sama aku" begitu kata Asep.

Dan tak lama kemudian Asep menerima tawaran Bagus. 

       Bagus memperlakukan Asep dengan baik dan ramah dan ia merasa tidak kikuk berhadapan dengan Asep.

Asep sendiri pada mulanya masih berasa canggung, kikuk, dst...dst apalagi jantungnya selali berdentang-denting setiap kali berdekatan dengan Bagus...

Bagus & AsepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang