Berlabuhnya Cinta

518 25 0
                                    

Bu Rukmi memanggil Bagus dan Raka untuk berkumpul di kantor pengacara keluarga mereka.

"Hari ini mama memanggil kalian berdua karena mama bermaksud untuk menyerahkan semua harta kekayaan keluarga kita kepada kalian berdua" begitu kata bu Rukmi dengan suara keren.

Raka memandang hormat kepada ibunya sedang Bagus terlihat santai saja...

"Gue ga ngarep...karena pasti ada tapinya buat gue" begitu kata Bagus di dalam hatinya...

Benar saja dugaan Bagus karena kemudian bu Rukmi menatap Bagus lekat-lekat...

"Dan untuk kamu gus...mama menyerahkan separuh kekayaan keluarga kita dengan syarat..." begitu kata bu Rukmi tegas.

"Kamu harus pisah dengan Asep dan mengubah kelakuanmu yang memalukan keluarga kita"

"Kalian telah melakukan hal yang tidak pantas!" kata bu Rukmi dengan nada tinggi.

"Emang kenapa kalau Bagus hidup sama Asep, emang kami memalukan apa?" jawab Bagus sebal karena ia sudah menduga akan hal ini.

"Dari dulu aku terbiasa hidup sendiri, mama tidak pernah menjagaku sejak kecil sampai aku dewasa"

"Mama tidak pernah perhatian terhadapku...semuanya tertumpah untuk kak Raka" kata Bagus dengan nada keras dan ketika dilihatnya bu Rukmi hendak membantah bahkan Raka menggelengkan kepalanya...

"Aku tidak iri terhadap kak Raka karena kak Raka selalu baik kepadaku...kak Raka adalah kakak terbaik yang aku sayangi tetapi mama???"

"Kemana mama ketika aku sakit, ketika aku susah mama di mana???"

"Dari kecil aku belajar untuk hidup mandiri...papa sibuk, mama sibuk... semua sibuk"

"Dari kecil sampai aku dewasa mama tidak pernah mengurusku, mama tidak berhak mengaturku!"

"Bu Rukmi, yang bilang pantas itu menurut ukuran siapa dan apa?"

"Dan sekarang mama mau atur hidup Bagus?"

"Persetan dengan semua harta kalian...aku muak...jangan ganggu kami lagi...kita putus hubungan" kata Bagus nyerocos seperti mesin dan kemudian langsung bangkit dari tempat duduknya.

Raka buru-buru bangkit...

"Jangan gitu gus...tenang...tenang dek..." Raka memegang tangan adiknya tetapi Bagus mengibaskan tangannya....

"Maaf kak...ini hidupku, aku berhak menentukan hidupku sendiri!" begitu kata Bagus.

"Baik, kalau begitu mulai sekarang kau kupecat dari jabatanmu...dan keluar dari rumah pasar minggu" teriak bu Rukmi dengan nada tinggi.

"Sekarang juga aku berhenti...rumah pasar minggu sudah menjadi milikku...akte pembelian jual beli telah kulakukan"

"Dan sekarang rumah itu atas namaku dan Asep"

"Kalian silahkan cek ke kantor perihal nota jual beli rumah pasar minggu, aku sama sekali tidak menerimanya begitu saja"

"Rumah itu bukan hibah, tetapi aku beli dengan uangku sendiri" kata Bagus emosi...

Nyaris ia mengatakan kata-kata kotor terhadap ibunya beruntung ia masih mampu menghentikannya.

"Jelek-jelek perempuan ini adalah ibuku" keluh Bagus dalam hatinya.

"Mulai hari ini jangan ganggu kami, persetan kalian semua!!!" teriak Bagus yang langsung melangkah keluar...

Kembali Raka ingin menghalangi adiknya, tetapi Bagus meradang...

"Kak, jangan halangi aku...kakak tau sifatku!" begitu kata Bagus berang sehingga Raka hanya dapat menghela nafas sedangkan bu Rukmi terhenyak di atas sofa empuk yang didudukinya.

Bagus & AsepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang