Part6

5.5K 108 0
                                    

Happy Reading

Sebelumnya

"Appa.........Hikssss" Tangisnya pecah dan ia mendekap ponselnya. Jaena belum tahu keberadaanku. Dia terus saja menangis.

Baru kali ini aku melihatnya begitu terpukul. Tidak, kenapa aku ini. Dadaku sakit melihat gadis ini menangis. Sepertinya kakiku enggan berjalan menjauh. Aku ingin memeluk tubuh gadis ini, bagaimanapun caranya agar dia berhenti menangis dan bersedih seperti ini.

Greeppp..........

Dengan satu tarikan aku berhasil meraih tubuhnya dan menenggelamkannya kedalam pelukanku. Aku sudah gila sekarang. Jaena sedikit tegang dan meronta. Tapi kekuatannya tidak sebanding denganku. Aku malah menariknya semakin mempererat pelukanku.

Isakannya masih terdengar jelas... tanganku mengusap pungungnya. Memberikan ketenangan bahwa masih ada aku didunia ini yang siap berbagi kesedihan, kebahagiaan dengannya. Jaena-ya, kenapa aku ini? Tolong katakan padaku.

Part 6

Aku tidak tahu, mengapa aku ingin sekali dia membagi kesedihannya denganku. Air matanya seperti pukulan keras dihatiku. Tidak bisa membiarkannya menangis karena kesedihannya. Tidak bisa.

Jaena, gadis ini masih menangis. Entahlah kenapa dia begitu terpukul. Gadis yang aku kira dia begitu tegar dan kejam sekarang mengapa terlihat sangat lemah dan seperti gadis pada umumnya.

"Tenanglah.... ada aku disini"

Tangisnya sedikit mereda. Entahlah yang aku rasa dia sedikit lebih tenang. Perlahan Jaena meregangkan tubuhnya dari dekapanku, aku juga demikian. Aku melonggarkan pelukanku. Kulihat Jaena menunduk dan menyeka air matanya. Kenapa aku gugup...gugup sekali. Aku harus bisa bersikap seperti biasa, aku tidak bisa begini terus.

Hening!!

"Kau ternyata sangat cengeng yaaa..." kataku mencoba memecah suasana. Aku masih penasaran dengan wajahnya yang penuh dengan air mata ini. Aku sedikit menunduk untuk melihat wajahnya sekilas.

Jaena tidak menatapku. Tanpa menjawab perkataan dariku, gadis ini malah langsung pergi meninggalkanku. Tsskk!! apa aku salah bicara?? Yaa, kenapa dia malah mengacuhkanku. Seharusnya dia berterima kasih padaku. Tapi, tidak.. jangan-jangan dia menertawakanku karena aku memeluknya tadi. Aigoo, bodoh sekali kau Hyukjae-ya!!! Bodoh!!!!!!

Jaena POV

Ya Tuhan!! Apa yang barusan aku lakukan?? Tidak, pria jelek itu bahkan memelukku dan aku sangat menerima perlakuannya. Jaena-ya, kau kenapa. Aigoo pasti otakku sedikit bermasalah, bukannya Hyukjae juga aneh. Kenapa dia memelukku?? Tapi aku merasa nyaman sekali saat tangannya mendekap erat tubuhku. Aku seperti sangat memerlukan pelukan itu.

Aku menggelenglan kepalaku berulangkali untuk mengusir pikiran tentang pria itu. Ya Lee Hyukjae, dia sekarang menguasai pikiranku. Kenapa debaran ini masih ada, jantungku selalu berdebar kencang akhir-akhir ini saat tubuhnya menyentuh bagian tubuhku. Aigoo!

Sepertinya mandi akan lebih baik, Ya..aku memang belum mandi. Sehabis memasak telur gulung yang seperti racun itu, aku langsung mendapat telepon dari Appa.

Ceklek!!!!!!!!!

Yaa, pasti itu Hyukjae, aku segera masuk kedalam kamar mandi. Aku tidak mau dia menertawakanku karena aku ini sebenarnya cengeng. Dan juga wajahku sangat buruk kalau menangis. Pasti dia puas karena melihat aku menangis. Awas saja jika mengejekku, pasti hidupnya tidak akan tenang. Akan aku buat dia kesakitan!!!! Aish!!

Author POV

Hyukjae masih sibuk dengan laptop didepannya, dan sesekali melirik kearah pintu kamar mandi. Kenapa Jaena lama sekali dikamar mandi, apa dia ketiduran?? Apa gadis itu mencoba bunuh diri?? begitulah pikiran Hyukjae saat ini.

Secret MarriedWhere stories live. Discover now