AGA

1.3K 115 32
                                    


Cowok berseragam putih abu-abu itu membenarkan tali sepatu boots-nya sebelum siap-siap berlari menuju kelas barunya di XI IPA 2. Baru hari ini dia masuk sekolah padahal kelas dimulai sejak hari senin.

"Aga!" seru seseorang dari belakang. Murid yang merasa namanya dipanggil itupun menoleh malas. "Sudah berkali-kali saya bilang, tidak boleh pakai sepatu berwarna ke sekolah!" tambahnya sambil mendekat kearah murid tersebut, lalu menginjak sepatunya, "Ergh! Kamu ini memang benar-benar yah!" guru itu bertolak pinggang, pasalnya jenis sepatu yang dipakai Aga adalah safety shoes dimana bagian depannya sekeras baja. Mau diinjak seperti apapun kakinya tidak akan merasakan sakit malahan kaki si penginjak yang sakit. Semua sepatunya berjenis sama, boots, hanya beda merk. Dan hari ini dia mengenakan Caterpillar boots berwarna Expresso. Ini favoritnya, karena dia pernah menendang salah seorang murid dari sekolah lain dengan sepatunya ini sampai pingsan. Dan dia bangga.

"Ini coklat tua, kalo dari jauh juga mirip item.." ujarnya datar dengan mimik yang datar pula. Guru tersebut melihatnya dengan teliti dari atas hingga bawah. Seragam putih bersih sesuai aturan, celana abu-abu juga sewajarnya hanya tergelung ke atas tidak beraturan karena boots yang ia pakai. Nametag ada, dengan font nama yang tidak dirubah-rubah menjadi ukiran. Semuanya oke, hanya sepatunya yang tidak seperti kebanyakan siswa. Aga lebih pantas berjalan di atas catwalk daripada dikoridor sekolah. "Gaya kamu tuh mbok yo di kurang-kurangin dikit, gak usah sok keren. Ini sekolah bukan ajang fashion show."

"Siapa yang mau fashion show. Bapak kayak guru baru kemaren aja di sini, dari awal masuk juga gaya saya begini. Baru sekarang komplain, apa karena udah naik jabatan?" sinisnya. Guru itu langsung memicing dan siap menunjuk-nunjuk Aga.

"Kamu itu diajari sopan santun atau tidak?"

"Pak, kalau bapak bicara terus saya bakal telat masuk kelas!" Aga tidak menghiraukan pertanyaannya yang lumayan nyelekit itu. Dengan tanpa pamit, cowok yang dinobatkan menjadi murid paling stylish versi Anak mading itu langsung membalikkan badan dan bergegas menuju kelas barunya.

Agavhni Al-masd. Mantan anggota Taekwondo PIS yang dikeluarkan karena dituduh menyalahgunakan kemampuannya untuk menindas orang lain, termasuk tawuran. Sekaligus murid paling famous yang paling doyan tidur di kelas yg sering dijuluki Sleepy eyes.

BRAKK

Semua mata langsung tertuju pada pintu kelas di mana seseorang membukanya dengan keras. Beberapa saat semuanya terdiam—kemudian riuh kembali. Sosok yang berada dibalik pintu itu berjalan santai ke dalam kelas, disambut dengan pandangan takjub beberapa murid. Mungkin pesona dan aura yang ditawarkannya begitu kuat sekaligus gelap.

Aga mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong dan Gotcha! Dia mendapatkannya. Kursi di barisan ke tiga dari pintu, posisinya ke tiga dari depan. Namun tiba-tiba membuang nafas dongkol, ketika tau siapa pemilik meja tersebut. Dia lagi-dia lagi

"Cuma anak doyan tidur yang bakal duduk sama singa.." ledek Faiz sambil melirik Leon. Sementara Aga mendekat, Leon dengan sigap membersihkan kursi kosong di sampingnya dengan cara meniup-niupkan agar tidak ada debu yang menempel. Aga berdiri diantara tempat duduk Faiz dan calon tempat duduknya sambil melipat tangan di dada, menatap Leon lengkap dengan senyum 'bahagia' nya seperti biasa.

"Kayaknya mesti gue ludahin dulu biar bersih.." kata Leon sambil menarik alis kirinya. Aga langsung menyingkirkan tangan Leon dan duduk begitu saja.

"Kenapa kursi sebelah lo selalu kosong?" tanya Aga jengkel. Pasalnya di kelas satu kemarin dia juga duduk dengan Leon dengan tidak sengaja dan sekarang di tahun ke dua, dia kembali duduk dengan Leon padahal dia tidak tahu sama sekali kalau mereka satu kelas. "Kenapa juga posisinya ditengah!"

I Will be HereWhere stories live. Discover now