Epilog

9.6K 553 83
                                    

"Jadi dengan demikian, saya ucapkan terimakasih."

Bersamaan dengan selesainya pidato kepala sekolah, suara tepuk tangan terdengar dari deretan bangku di aula.

Salah satunya adalah dua deretan bangku paling tengah di baris paling depan. Zebel dan Kina dengan pakaian seragam nan sopan dan raut wajah gembira. Di belakang panggung terdapat panggung yang bertuliskan "Pelepasan Siswa dan Siswi Kelas XII".

Ya, mereka sedang merayakan hari kelulusan.

Tak terasa, tahun berlalu begitu cepat bagi Kina. Ia merasa seperti baru kemarin bersekolah di sekolah ini. Kina melirik orang disebelahnya, Zebel, yang ekspresinya juga terlihat senang.

Dan wajah Kina memerah ketika Zebel juga melirik ke arahnya.

Zebel hanya tersenyum melihat ekspresi gadisnya itu. Lalu ia mendekati Kina dan mengelus kepalanya.

"Kinaa~" seorang gadis berambut coklat yang diikat twintail yang familiar, Natae menghampiri Kina dan Zebel sambil membawa beberapa buku komik.

"Ada apa Natae?" Tanya Kina yang tampaknya semangat melihat komik yang di pegang Natae.

"Ini! Sebagai kenang-kenangan! Aku memberimu komik yaoi keluaran terbaru!" Kata Natae sambil menyodorkan komiknya. Kina dengan raut wajah gembira menerima komik itu.

"Makasih!! Ah! Aku ada nih, buat kamu!" Kina merogoh kantung rok-nya lalu mengeluarkan gantungan kunci dengan boneka mini dari kain flanel berbentuk salah satu tokoh di anime yaoi.

"Waa! Bagus!! Beneran buat aku?!" Tanya Natae meyakinkan. Kina mengangguk.

Dan mereka gak sadar kalau ada sosok yang memperhatikan mereka dengan wajah dongkol.

"Nah, Kina, kalau kamu mau komik yaoi yang extreme, kamu bilang aja ke aku? O--" kata-kata Natae terpotong ketika Ze membekap mulut Natae dengan tangan kirinya yang terulur, sedangkan tangan kanannya memeluk dan menjauhkan Kina dari Natae. Dari wajah Ze, ia terlihat kesal.

"Cukup. Jangan mempengaruhi otak gadisku dengan komik terkutuk seperti itu." Kata Ze dingin. Sedangkan Natae tampaknya ingin melepas bekapan Ze yang lebih terasa seperti cekikan, bedanya ini dimulut.

"Bweaskwan wakwu!!" Kata Natae.

"Ha?" Tanya Ze tak mengerti ucapan Natae. Natae yang tak tahan, mencubit punggung tangan Ze dengan kukunya yang sedikit panjang.

"Aduh!" Ze langsung melepas bekapan di mulut Natae.

Natae tampak sedang menguji urat di mulutnya, karena sedari tadi ia mangap-mangap sambil memegangi mulut dan pipinya.

"Laki-laki memang gak tahu yang cewek suka!!" Kata Natae di sela-sela kegiatannya. Yang mengundang tatapan dongkol dari Ze.

"Oke, Kina, ayo pergi!" Kata Ze sambil menggandeng Kina pergi keluar ruang aula. Kina hanya mengikuti sambil menoleh kebelakang dan memasang raut wajah minta maaf pada Natae. Yang di balas oleh senyum dan ancungan jempol tanda tak apa oleh Natae.

***

Ze menyalakan motornya. Lalu memberikan Kina helm. Kina terlihat sedikit heran karena tumben-tumbenan Ze membawa helm.

Ze yang tampaknya menyadari apa yang dipikirkan Kina, hanya tersenyum. "Kita akan jalan-jalan." Kata Ze sambil menyodorkan jaket ke Kina. Kina mengankat bahu lalu mengenakan jaket dan Helm pemberian Ze.

***

Ze seperti biasa, ngebut ketika mengendarai motor ninja nya. Dan seperti biasa, Kina merasa hidupnya akan berakhir hingga ia melantunkan do'a dalam hati.

My Boy Was a KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang