Chapter 06 - What a Group?!

11.7K 745 12
                                    

Ze POV

"Akhirnya aku menemukanmu...Zebel Redflake..." kata sebuah suara yang entah dari mana asalnya. Aku menoleh kiri dan kanan, tak ada apapun.

"Kau tak akan bisa menemukan kegelapan di balik kegelapan..." kata orang itu itu lagi. Aku mengeluarkan pisauku.

"Siapa kau? Apa maumu?" Tanyaku dingin. Aku mendengar suara tawanya yang terdengar insane.

Oke, aku juga pernah tertawa seperti itu saat mencincang korbanku.

"Kau adalah orang yang kami cari Zebel, kau juga akan menjadi bagian dari kami..." kata suara itu lagi. Urk..oke aku mulai muak dengan ini.

Aku memejamkan mataku, menatajamkan pendengaranku dan instingku. Aku tahu cara ini jarang berhasil, namun sesekali berguna juga.

Aku tersenyum saat aku sepertinya  mengetahui posisi orang itu dan dengan cepat, kulemparkan pisau itu ke arah bayang-bayang di sebelah kiriku.

"Urk...kuakui kau hebat juga, tak heran mengapa master sangat menginginkanmu...." kata suara itu lagi. Kali ini aku mendengar seseorang melangkah ke arahku dari bayang-bayang tadi. Sedikit-demi-sedikit, aku bisa melihat wujudnya.

Wajahnya pucat, atau bisa kubilang seputih kertas? Oh, i dont care!! Ia mengenakan hoodie putih dan tengah memegang pisau dapur penuh bercak darah. Aku yakin itu pisauku yang baru saja menancap di perutnya, karena ada darah merembes dari perutnya.

Tapi tunggu, ia tersenyum? Tidak, itu wajar bagi pembunuh gila, namun senyum itu terlalu lebar dan panjang! Matanya juga terbuka lebar, terlihat garis hitam melingkari matanya. Ia tak berkedip.

Aku tahu, kurasa aku pernah membaca ceritanya di internet. Ciri-ciri fisik seperti itu...

"Jeff The Killer? Aku baru tahu, rupanya kau nyata huh?" Tanyaku santai nan dingin. Ia hanya tersenyum(?), well, dia memang tersenyum.

"Jeff The Killer? Heh, maaf saja, tapi sayangnya bukan. Aku hanya bernasib sama dengannya." Jawabnya. "Aku Ken Rainstorm, kau bisa memanggilku Ken. Aku kemari, untuk mengajakmu bergabung dalam sebuah grup pembunuh.. apa kau tertarik?" Tanya Ken.

Aku menggeleng. Ken hanya menghela nafas.

"Aku memaksa loh..." katanya. "Ini bahkan lebih bagus dari pada grup pembunuh cerita internet Creepypasta.." katanya membuatku terkekeh pelan.

"Haha..Creepypasta, huh?, lantas apa grup pembunuh bodohmu itu?" Tanyaku dingin. Ken hanya melihatku kesal.

"Killer Society Network" jawabnya. Ini membuatku tertawa.

"Aku tak akan masuk kelompok pembunuh bodohmu itu..." jawabku selesai tertawa lalu menatapnya dingin.

"Kurasa tak bisa secara halus, ya?" Kata Ken sambil melempar pisauku ke arahku. Aku sukses menangkapnya. Aku melihat Ken mengambil pisaunya dari dalam saku hoodienya. Oke, aku tahu apa artinya ini.

"Wanna play hurt, huh?" Kataku sambil menyunggingkan senyum. Ken juga tampak menyunggingkan senyum yang hanya bisa dilakukan oleh pembunuh.

----------

Kina POV

Baiklah...belanjaan sudah selesai!! Aku juga sudah membayar di kasir. Mbak kasirnya judes ._.

Oke, hello? Who care's about caseer?? My fuckin mind!!

Aku melihat keluar minimart dan mendapati motor Ze yang terparkir di pinggir trotoar, tanpa Ze diatasnya.

"Oke...kemana dia?" Tanyaku. Aku membuka pintu minimart dan berjalan keluar. Kutoleh kiri kanan namun tak menemukan jejak Ze.

"Urg...kemana dia?!" Gumamku kesal.

My Boy Was a KillerWhere stories live. Discover now