Empat

11.8K 897 2
                                    

Seperti yang dikatakan oleh Ayah Ali, pernikahan mereka dipercepat. Yang tadinya akan dilaksanakan 2 bulan dari sekarang, sekarang dipercepat menjadi 1 bulan dari sekarang.

Prilly dan Ali pun sudah melakukan fitting untuk baju mereka kemarin. Semuanya sudah disiapkan, hanya tinggal menunggu waktu. Semuanya tampak sibuk karena waktu yang cepat.

Lagi-lagi Prilly menghela nafasnya, Prilly masih sangat tidak percaya dengan hidupnya saat ini.

Menikah? Prilly masih melihat kearah jendela besar rumah orang tua Ali, teh lady grey kesukaannya masih menciptakan uap panas,

Prilly pun masih melamun, melihat kearah taman penuh bunga yang sejuk, sendirian.

Dia sangat tindu pada suara riuh Mama Tasya, dia sangat rindu.

Sehak kepergian Mama Tasya, rumah ini menjadi sangat sepi, apalagi Papa Evan yang tampat lebih muram.

Setiap malam, selalu saja pulang dengan wanita cantik berbeda, Prilly khawatir dengan masalah yang satu itu.

Apa Mama Tasya tahu kalau Papa Evan suka bawa wanita lain kerumahnya?

Prilly menyesap tehnya, ia bosan saat ini, tak tahu harus melakukan apa, lalu terbesit kegiatan yang sudah lama ia lupakan.

Dunia YouTube yang sudah terlupakan

Prilly tersenyum dan langsung berlari kencang kearah kamarnya, yang pasti untuk mengambil cameranya.

• • •

Ali menggebrak mejanya, sial

Kali ini, dia masih tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya,

Alasannya, karena pernikahannya. Pernikahan konyol dengan embel-embel dijodohkan.

Lagi pula, ini adalah wasiat mamanya yang tiada, ia tidak mau mamanya sedih karena wasiatnya tidak terlaksana.

Mama

Ali gelisah, setiap kata itu ada dipikirannya, ia selalu merasa bersalah, karena sering membuat mamanya marah, dengan sikapnya yang dingin.

Ali hanya ingin yang terbaik untuk mamanya, mamanya masih saja tidak ingin melepaskan papanya yang bajingan itu.

Ah Sial,

Lalu pintunya terbuka, seorang wanita berjalan perlahan dengan bunyi high heelsnya yang tinggi, menciptakan aura seksi, "Ali? Kenapa?" Ali memijat pelipisnya, lalu menggeleng, "Dari tadi aku dengar kamu menggebrak-gebrak meja" Wanita itu sudah berada didepan ali, lalu memegang pundak ali, lalu dia seperti sengaja menjatuhkan suatu barang dan mengambilnya, sambil menunduk memperlihatkan belahan dadanya,

Murahan, Kata pertama yang terbesit dari pikiran Ali, "Saya masih mau kerja,"

"Gamau main dulu sama aku?" Wanita itu ingin melepaskan dasi Ali tapi ditahan oleh tangan Ali,

"Saya mau bekerja, silahkan keluar." Wanita itu lalu berjalan keluar dengan bibirnya yang dimajukan.

Wanita itu, adalah salah satu wanita papanya, yang datang setelah ditinggalkan papanya, menjijikan bukan?

Ali lalu menghirup nafas, lalu mulai mengetik kembali.

• • •

Di depan Prilly, sudah ada kamera dslr kesayangannya yang ditaruh diatas tripod, sehingga kameranya berdiri sejajar dengannya yang sedang duduk.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang