AIR*17

4.9K 800 146
                                    

Perjalanan jauh Ali dan Prilly lalui, hingga kini Ali memasukan mobil ke halaman rumah yang luas berpagar putih. Rumah bertingkat satu menyambut kedatangan mereka. Ali melepas sabuk pengamannya.

"Kita sudah hampir terlambat. Ayo ke luar!" Ali masih memaksa Prilly ikut dengannya.

Prilly masih mengamati rumah yang ada di hadapannya itu. Rasa takut dan cemas menjalar di hatinya.

"Ini bukan rumah orangtuaku. Ini rumah Mama nguda," kata Ali yang mungkin memahami pandangan Prilly.

Ali turun dari mobil bergegas membukakan pintu untuk Prilly. Tanpa menunggu Prilly berucap, Ali segera menariknya keluar dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

"Salam wari berngi, Mami nguda." Ali menggandeng Prilly masuk ke dalam rumah.

Prilly masih menunduk tak mengerti apa maksud Ali mengajaknya ke rumah Om dan Tante Ali. Dalam panggilan adat Karo Mami itu di tunjukan untuk istri dari saudara laki-laki dari ibu, sedangkan Mama panggilan untuk saudara laki-laki dari ibu. Itu artinya Ali mengajak Prilly ke rumah saudara laki-laki dari Widya.

"Ia ise, Ali?" tanya Mami nguda Ali.

"Ia Delmora Mami," jawab Ali memperkenalkan Prilly.

"Oh, yang orang Jawa itu ya?" tanya Mami nguda Ali saat menyadari bahwa Prilly tak akan mengerti bahasa daerah mereka.

"Iya, makanya pakai bahasa nasional aja biar dia tahu apa yang sedang kita omongin."

"Mama nguda di mana,Mi?" tanya Ali mencari-cari.

"Sudah berangkat duluan sama adik-adikmu tadi. Mami nunggu kamu, ayo ajak Delmora ganti baju."

Prilly masih tidak mengerti apa maksud semua ini. Prilly hanya mengikuti langkah kaki Ali karena tangannya selalu digenggam Ali. Mereka menaiki anak tangga menuju ke lantai dua. Prilly masih saja diam begitu pun Ali.

"Mami, bantu Delmora pakai bajunya. Dia belum pernah pakai ulos." Ali berteriak dari lantai atas.

"Iya, tunggu ... Mami nanti naik, suruh dia berdandan dulu." Balas Mami nguda Ali yang tak kalah keras suaranya dengan Ali.

Ali menggandeng tangan Prilly masuk ke salah satu kamar yang ada di lantai dua.

"Kamu nginep di sini." Ali berkata sambil membukakan pintu.

"Aku nggak mau, cariin aku hotel atau wisma kalau nggak penginapan pokoknya aku nggak mau ngerepotin siapa pun dan, kamu mau ngajak aku ke mana sih? Ngapain aku harus pakai ulos segala?" Prilly bertanya dengan wajah sebalnya.

"Udah, ikut aja. Nggak usah banyak tanya. Kamu cuci muka dulu dan itu alat make up Mami nguda pakai aja." Ali menunjuk ke arah meja rias.

"Aku nggak bisa dandan." Prilly berkata jujur membuat Ali menatapnya serius.

"Serius?" tanya Ali heran.

"Iya, aku dari dulu memang nggak suka dandan." Prilly menghempaskan pantatnya di ujung ranjang.

Saat Ali ingin ke luar, ternyata Mami ngudanya masuk ke dalam sudah rapi dan cantik memakai kain ulos dan kebaya merah keemasan.

"Mami, Delmora nggak bisa dandan. Mami aja deh yang dadanin dia." Ali mengadu saat berniat ingin ke luar dari kamar memanggil maminya.

"Kuja kam é?" tanya Mami nguda mencegah tangan Ali.

"Mau ganti baju juga."

"Oh, ya sudah." Mami nguda melepaskan tangannya dari lengan Ali.

AIR (Ketika dua air yang berbeda arti disatukan atas nama cinta) KOMPLITDove le storie prendono vita. Scoprilo ora