AIR*12

4.4K 677 106
                                    

Betapa hati bahagia saat seseorang yang masih tertinggal di dalam hati kembali berdiri di hadapan kita. Mungkinkah bunga yang layu akan kembali merekah? Mungkin saja bisa. Tapi, bagaimana jika pikiran dan secuil hatinya sudah mulai terukir dengan nama yang lain?

"Terakhir kamu pulang kapan?" tanya Dedy saat sedang menemani Prilly berjalan-jalan di pantai Losari sore itu.

"Dua bulan yang lalu saat kapal sandar di Tanjung Mas, Semarang." Saat ini mereka sedang menikmati keindahan ikon dari kota Makassar.

"Pulanglah." Dedy berkata lirih membuat Prilly menghentikan langkahnya dan menoleh ke sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Prilly dengan perasaan yang tak tenang.

"Nggak papa, bulan kemarin aku baru aja pulang ke Jawa. Aku sempat mampir ke rumah kamu," jelas Dedy lalu menggandeng tangan Prilly untuk melanjutkan berjalan di sebuah warung sederhana yang ada di pinggiran pantai.

"Terus, kamu ketemu sama Mami dan Papi," tanya Prilly yang mengikuti Dedy duduk di lesehan dengan pandangan sunset di pantai Losari.

"Terus, kamu ketemu sama Mami dan Papi," tanya Prilly yang mengikuti Dedy duduk di lesehan dengan pandangan sunset di pantai Losari

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


"Iya, aku bertemu mereka dan ...." Dedy menggantungkan ucapannya.

"Dan apa?" tanya Prilly tak sabar.

"Aku lapar, kita pesan pisang epe ya? Kamu belum pernahkan makan pisang ape kan?" kata Dedy lalu memesankannya tanpa persetujuan dari Prilly.

Perasaan Prilly ada yang mengganjal dan dia masih penasaran dengan kata yang menggantung dari Dedy tadi.

"Taraaaa ... kita makan dulu." Dedy membawakan pisang bakar yang di pipihkan dan di atasnya disirami dengan gula merah.

"Ini yang namanya pisang ape?" tanya Prilly lalu mengambil sendok dan mencicipinya.

"Ini yang namanya pisang ape?" tanya Prilly lalu mengambil sendok dan mencicipinya

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Iya, enak nggak?" tanya Dedy menunggu jawaban dari Prilly.

"Hhmmmm, enak, manis."

Dedy tersenyum dan mengikatkan rambut Prilly dengan karet gelang agar tidak mengganggunya saat menikmati pisang ape karena hembusan angin sore itu semakin kencang.

"Rambut kamu udah panjang, jangan di potong ya? Cantik kalau panjang." Dedy berkata sambil merapikan rambut Prilly yang selesai dia ikat.

"Emang dulu aku nggak cantik, gara-gara rambutnya pendek kayak cowok. Gitu maksud kamu?" Prilly berpura-pura ngambek dan mencibikan bibirnya.

AIR (Ketika dua air yang berbeda arti disatukan atas nama cinta) KOMPLITحيث تعيش القصص. اكتشف الآن