Resolution

6K 320 38
                                    

Setiap saat aku melihat mu

Kim bum duduk termenung di depan ruang UGD sudah 15 menit dokter memeriksa keadaan istrinya.

Pintu putih itu mulai bergerak dan memunculkan sosok pria dengan jas putih yang pas di badannya.
"Dokter park apa yang terjadi pada istriku" tanya kim bum seraya menarik kerah dokter itu.

"Tenang lah tuan kim, nyonya baik-baik saja dan akan segera di pindahkan ke ruang inap tetapi ada beberapa hal yang ingin ku sampaikan kepada anda." Ucap dokter itu seraya menghempaskan kasar tangan kim bum dari kerah
bajunya "ikuti aku tuan" ucap dokter itu dan berjalan di ekori kim bum.

__o00o__

"Tuan kim saya mempunyai satu kabar baik dan satu kabar buruk mengenai istri anda" ucap dokter itu dengan mantap.

Kim bum hanya diam termenung beberapa saat karena ia merasa tidak sanggup untuk mendengarkan kabar buruk dari dokter tersebut.

"Apa itu dok" tanya kim bum ragu. Ia berpikir apakah ia kan kehilangan istri yang ia baru nikahi beberapa bulan lalu dengan begitu cepat.

"Selamat anda akan menjadi seorang ayah" ucap dokter itu dengan senyum mengembang.
Kim bum yang mendengar kabar itu sangat gembira di balik muka datarnya yang dingin.

"Tetapi...." ucap dokter itu membuat jantung kim bum berdetak dengan cepat seakan ingin meledak saat itu juga. "Janinnya sangat lemah potensi terjadinya keguguran adalah 50 berbanding 50" lanjutnya membuat kehawatiran kim bum memuncak.

"Kenapa bisa demikian dok?" Ucap kim bum dengan meninggikan suaranya.
"Itu karena nyonya sendiri hamil di usia yang cukup belia dan di tambah tekana-tekanan yang ia dapat dari lingkunga menyebabkan nyonya stres dan mentalnya sangat lemah" jelas dokter itu. Sementara kim bum hanya meratapi kebodohannya yang sering memarahi so eun dan membentaknya karena kecemburuan semata. Hy sadar lah kim sang bum kim so eun ia sedang mengandung!! Mengandung darah daging mu ucapnya dalam hati.

Setelah beberapa menit berbincang dengan dokter itu kim bum pun keluar dari ruangan itu dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruangan so eun.

So eun

Aku tersadar dan sedang terbaring di di sebuah ranjang. Ku lihat langit-langit ruangan itu dan berpikir kenapa dan mengapabaku berada di sini.

Aku berusaha bagun dari posisiku semula. Aku duduk di ranjang itu dan sebuah benda yang menyakitkan itu tertempel di lengan ku.

"Agrrhh ... Kepala ku pusing" rintih ku dan seseorang menghampiri ku dan memegang kedua bahu ku.
"Gwenchana?" Tanyannya dengan nada cemas.

Aku mengetahui suara ini dia adalah
Suami ku kim bum.
"Nde gwenchanayeo aku hanya merasa sakit di kepala ku" sembari memegangi kepala ku.

"Apa perlu aku panggilkan dokter kemari?" Tanya kim bum khawatir.
"Anniyeo aku baik-baik saja tuan kim" ucap ku sembari senyum
Ia duduk di tepian ranjang dan memeluk ku dengan tiba-tiba.
"Terima kasi karena telah memberika ku kebahagian yang tidak terhingga ini kim so eun" ucapnya dan aku hanya bisa diam karena tak tau apa yang sedang di bicarakanya saat ini.

"Memang apa yang aku berikan padamu sampai kau sesenang ini?" Tanyaku heran.
Ia melepas pelukan itu dan memegang bahu ku dengan kedua tangan kekarnya.
"Di sini" ucapnya sambil mengelus perutku.

"Nde? Yaaa!! Kau jangan mesum iss" Ucapku risih karena aktifoitasnya itu

"Aiss ... dasar bocah kenapa kau tidak peka dengan segala ucapan ku?" Ucap kim bum dengan senyum yang tak dapat ku artikan.

Segera aku menyentil kepalannya,
Aku bangkit dari kasur itu dengan mendorong tiang yang berisikan infus itu dan berjalan menuju jendela yang sangat besar itu "kau sangat aneh" ucap ku malas.
Tiba-tiba tangan kekar itu kembali menggangu ku dan dengan cepat melingkat di pinggang ku.

"Yaa!!kim bum-ssi apa yang kau lakukan uhh !!" Ucap ku kesal.
"Sebaiknya kau memanggilku oppa dari sekarang istri-ku" katanya sambil tersenyum.

Dengan bingungnya aku berbalik dan menempelkan punggung tangan ku ke dahinya
"apa kau sakit?"
"kau salah makan?"
"Uhh tubuh mu tidak panas" ucap ku
Dia hanya menggelengkan kepala dan memegang tangan ku dan meletakannya di dada sebelah kirinya "hati ku yang sedang panas so eunie" ucapnya dan berasil membuat ku tercengang.

Apa dia sedang menggoda ku? Tanya ku dalam hati.
"Yyaa!! Sudah lah aku tidak ingin berdebat dengan mu katakan apa yang sudah membuat mu seperti orang gila saat ini?" Tanya ku to the point sembari mengeret tiang itu dan kembali merebahkan pungung ku entlahlah tapi akhir-akhir ini aku lebih cepat letih.

Dengan cepat ia menyambar kursi di sebelah tempat tidur dan mendudukinya.
"Kita sekarang akan memiliki seorang bayi" ucap kim bum dengan senyum gembira

Aku masih dalam proses mencerna kata-kata itu dengan baik dan
"A...apa ?? Apa yang kau bilang tadi kita akan memiliki bayi? Apakah aku sedang mengandung?" Ucap ku tidak percaya.

"Ne kau akan menjadi seorang eomma so eun" kata-kata kim bum berhasil masuk menusuk jantung ku.
Apa pernikahan yang tidak di dasari perasaan ini akan mampu membuat anak ini bahagia? Tanya ku dalam hati.

"So eun apa kau sakit?" Suara kim bum berhasil memecahkan lamunan ku.
"Anni aku hanya merasa kuran baik saja" sembari mengelus-elus perut ku.

__oo00oo__

Author

Kim bum membantu isrinya berjalan dan menidurkannya di ranjang kamarnya.
"Kim bum-ssi kenapa kau membawa ku kemari?" Tanya so eun heran.

"Apa kau lupa perjanjian orang tua kita selepas kau lulus dari sma kau akan tidur seranjang dengn ku dan kamar itu ... " ucapnya terhenti dan ia mendekatkan kepalanya ke samping telinga ku.
"Kamar itu akan menjadi kamar anak kita nantinya" ucap kim bum dan berasil membuat so eun tercengang.

"Apa yang kau katakan tadi dasar ahjushi mesum" kata so eun dengan memukul pundak kim bum

"Yaa!! Yaa !! Berhentilah memukuli ku nyonya kim" lempar kim bum.
"Tidak akan ku lepaskan kau ahjushi mesumm!!" Seru so eun.

Ting ... tong...
Suara bel itu terdengar dan membuat aktifitas so eun terhenti.
"Ahh ... siapa yang bertamu malam-malam begini" lirih kim bum prustasi.

"Biar aku yang membukanya" ucap so eun dan langsung berjalan menuju pintu depan.
"Yaa!! Kau butuh istirahat yag banyak nyonya kim" teriak kim bum
"Aku ini sehat tuan kim" jawab so eun.

Sesampai So eun di pintu itu dan membukanya ia terkaget melihat sosok yang sangat ia kenal berada di sana.

-To be continued-

Mianhae author updatenya lama soalnya persiapan UN. Hehehe
Makasi buat readers yang seneng tanya kapan author update soalnya author makin terpacu untuk cepet update hehehe gamshamidha

My Innocent Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang