Episode 10

1.2K 116 19
                                    

"Uhh... kalian benar-benar ingin mengetahuinya?" ujarnya sambil terkekeh

"Tunjukkan dirimu!"

"Aku adalah..." pemuda kembali mendekat sehingga wajahnya terlihat

"Kau pemuda itu?" Jiae membelalakan matanya karena terkejut, begitu juga dengan kedua temannya.

Flashback on

"Kau? Kalian mau apa?" Seungwan bertanya pada Jiae dan kedua temannya yang menariknya pergi dari toilet.

"Ah.. Jangan takut seperti itu kita akan bersenang-senang" Jiae tersenyum licik sambil berjalan di belakang kedua temannya.

"Bersenang-senang? Maksud kalian apa? Lepaskan, aku bisa jalan sendiri. jangan seret aku seperti ini. Ini dimana? Kenapa kalian mengajakku ke tempat ini?"

"Dia berisik sekali" keluh Miju sambil mendudukan Seungwan di bangku

"Ikat dia cepat!" perintah Jiae

"Apa-apa an kalian?" Seungwan terus meronta

"Kita perlu sesuatu untuk membungkam mulutnya" usul Jisoo

"Kau bisa diam tidak!" Jiae mengayunkan tongkat baseball kearah Seungwan. Pukulan itu mengenai kepalanya,darah mengalir dari pelipis gadis itu. Kedua teman Jiae hanya bisa diam mematung melihat keganasan temannya itu.

"Ahhh..." Seungwan berteriak dan memejamkan matanya.

"Berisik!" Tanpa belas kasihan Jiae mengayunkan tongkat itu lagi, tapi entah darimana datangnya seorang pemuda berdiri membelakangi Jiae dan terkena pukulan kedua yang lumayan keras dari tongkat itu.

Jiae dan kedua temannya terkejut. Darah mengalir keluar dari lengan pemuda itu. Lalu pemuda itu mengayunkan tangannya, angin berhembus lembut pada Jiae dan kedua temannya membuat mereka jatuh pingsan. Lalu pemuda itu lenyap bersama Seungwan.

"Seungwan!" Teriak Chanyeol

Pemuda itu mendobrak pintu gudang dengan tetap memanggil nama Seungwan. Dia begitu terkejut ketika melihat tiga gadis terbaring di lantai.

Dia melihat sekeliling, kemudian kembali mendekati ketiga gadis itu, setelah meyakinkan bahwa mereka baik-baik saja. Pemuda itu berlari keluar.

Asap hitam muncul dan melenyapkan ketiga gadis itu.

Flashback off

"Oh, baguslah kau masih ingat. pukulanmu bagus juga! Lenganku sampai terluka! Apa kau mau giliran merasakan pukulanku?"

"Maaf, aku tidak sengaja! Itu salahmu yang muncul tiba-tiba. Mengapa kau menyelamatkannya?"

"Mengapa? Karena kau memukulinya. Apa salahnya? Sampai kalian tega melakukan itu" pemuda itu mengambil tongkat baseball kemudian memutarnya

"Cih.. Gadis yang kau selamatkan itu mendekati kekasihku, jelas saja aku marah!"

"Kekasihmu? Haha... Mungkin kekasihmu yang mendekatinya, karena Dia bukan tipe wanita murahan sepertimu" pemuda itu menunjuk Jiae dengan tongkat baseball

"Jaga mulutmu!! Kalau begitu, bantu aku untuk merebut kembali milikku, jadi aku tidak akan melukai gadis kesayanganmu" Jiae tersenyum licik.

"Aku tidak pernah percaya pada manusia!"

"Apa maksudmu? Kau berbicara seperti kau bukan manusia!" Teriak Jiae sambil terus meronta, matanya menatap pemuda itu tajam.

"Melihatnya muncul mendadak dia pasti bukan manusia" ucapan Miju membuat kedua temannya menatapnya sekarang.

Where Are You From?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang