1. The First Meeting

3.2K 396 12
                                    



__One Love Two Dreams Chapter 1 "The First Meeting"__

Suara ketikan menggema di kegelapan malam, mulut beradu dengan keripik kentang tak luput dari pendengaran. Lelaki dengan surai coklat gelap itu seakan tak mengenal waktu dengan apa yang ia lakukan. Angka telah menunjukkan pukul 02.53 dini hari, namun matanya belum terlelap, ia terus saja menatap komputer lipat desain tercanggih yang berada di hadapannya saat ini. Tangannya bergerak ke samping tanpa mengalihkan fokus, mengambil segelas kopi yang hampir kosong lalu meneguknya dengan cepat.

Dddrrrttt Dddrrrttt

Sebuah panggilan dengan mode getar membuatnya harus sedikit bergerak meraih benda segi empat yang terletak agak sedikit jauh darinya.

"Kenapa kau menelpon malam-malam begini?" tanya dengan nada jengah.

"Bagaimana tugas pertamamu, Letnan?"

Ia menghela pelan, "Biasa saja."

"Wah, sepertinya itu tugas yang sangat mudah bagimu."

Lelaki itu menjipit ponselnya di antara bahu dan pipinya kembali mengetik, "Katakan saja seperti itu."

"Kedengarannya kau sangat sibuk. Apa yang sedang kau lakukan? Menyusup informasi dari Blue House?"  tebak orang di seberang.

Lelaki itu kembali menghela napas pelan, "Berhenti menggangguku, Park Jimin! Lagipula, kau tahu informasi akan cepat tersebar jika kau menelponku seperti ini!" ujarnya jengah.

"Aku tahu itu, pasukan ahli sepertimu pasti bisa mengatasinya, bukan?" ujarnya santai, "Baiklah aku tutup!"

"Tunggu sebentar-"

"Wae?"

"Bagaimana kabarnya?" tanya lelaki itu dengan nada yang sedikit ragu.

"Selama masih ada aku disini, saudaramu akan baik-baik saja. Percayalah!" ujarnya.

Lelaki itu tersenyum tipis, "Baiklah. Aku mengerti!"

"Kim Taehyung?"

"Waeyo?"

"Kumohon, kembalilah dengan selamat!"

Lelaki menghentikan aktivitas mengetiknya -terdiam sejenak, ia menarik napas dalam dan tersenyum tipis, "Pasti. Aku akan kembali dengan selamat, karena ada dua orang yang paling berharga sedang menungguku."

Lelaki itu menutup telponnya, ia menunduk sejenak. Tak lama ia menoleh menatap jendela kamar yang tak tertutupi kain gorden, menatap gelapnya malam, "Bisakah aku kembali?"

.

.

.

"INI ADALAH KELALAIANMU SEBAGAI KETUA TIM 4, KAU AKAN MENERIMA HUKUMAN, GAJIMU AKAN DIPOTONG 50% SELAMA TIGA BULAN DAN LEBIH BAIK KAU CUTI SELAMA SATU HARI UNTUK MERENUNGKAN SEMUA KESALAHANMU. CUKUP SEKIAN!"



BRAKKKK





Sampah berserakan di mana-mana sesaat setelah sekaleng soda menghantam tempat sampah dengan keras. Malam yang sepi mencekam, cukup dingin dan-

"Arrrgghhh! Dasar pak tua gila. Mana mungkin dia memotong 50% gajiku, dia fikir gajiku itu sebanyak apa? Lagipula, mana mungkin aku tahu ada bom dalam mobil itu? Kenapa malah aku yang disalahkan? Seharusnya petugas keamanan yang mengecek seluruh mobil yang dimarahi bukannya malah aku. Dasar pak tua sialan. Sial! sial! SIAAALLL!" ujarnya penuh amarah, ia bahkan mengacak rambutnya frustasi masih sembari berjalan pada gang perumahan sederhana itu.

One Love Two Dreams [Jilid I] ✔Where stories live. Discover now